26th December
Setelah melewati natal yang kelam tanpa Mark Lee, pagi ini, Berlyn kembali pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Mark. Sudah dua hari, Mark dirawat di rumah sakit dan berada di ruang ICU. Keadaannya memang cukup parah, Mark mengalami gegar otak dan kemungkinan akan kehilangan sedikit ingatannya. Jujur saja, Berlyn merasa was-was, mengetahui kemungkinan Mark mengalami amnesia.
Berkali-kali Berlyn mengalami overthinking dan terus diliputi bayangan kesalahan yang ia perbuat sehingga menyebabkan Mark kecelakaan. Saat ini, Berlyn Cuma bisa duduk menunggu diluar ruang ICU, berharap keajaiban natal datang padanya hari ini. Setidaknya Mark bisa membuka matanya terlebih dahulu.
Tepat pada saat itu, ketika pikiran Berlyn yang kacau mulai dipenuhi bayang-bayang keputusasaan, tiba-tiba saja seseorang menyentuh pundaknya⸺otomatis Berlyn mendongak dan melihat siapa yang saat ini berada didekatnya.
"Somi?"
Orang yang disebut namanya pun mengambil tempat tepat disebelah Berlyn.
"How's your christmas?" tanya Somi. "Hope you feeling well."
Berlyn menghela napas. "This is the worst chrismast ever." sahutnya.
"jangan bilang gitu, kita doakan yang terbaik buat Mark."
"Aku ngerasa, aku bakal kehilangan orang lagi. Aku nggak tau apa yang bakal terjadi kalau Mark bener-bener hilang dari pandangan aku atau pun aku hilang dalam ingatan dia. Aku bener-bener nggak sanggup untuk itu."
"Hei, Berlyn, listen." Somi memegang kedua bahu Berlyn dan menatap lekat-lekat gadis disebelahnya. "You're not alone, okay? Aku juga merasakan hal yang sama seperti kamu. Kamu jangan menyalahkan diri sendiri ya?"
Kemudian Somi memeluk Berlyn, erat, berusaha menenangkan gadis itu supaya tidak terlalu sedih dan merasa bersalah. Somi juga sebenarnya merasa sangat sedih, tapi dia berusaha tidak memperlihatkannya, supaya Berlyn tidak semakin down.
Tidak berselang lama, Jaehyun, Vernon dan Jungwoo tiba-tiba muncul. Mereka baru saja datang dan melihat dua gadis⸺Somi dan Berlyn berada didepan ruang ICU⸺sedang berpelukan satu sama lain, berusaha saling menguatkan.
Tanpa perlu menunggu waktu, mereka bertiga pun segera menghampiri kedua gadis itu.
"Berlyn." panggilan itu membuat Berlyn melepaskan pelukannya pada Somi dan menatap Jaehyun yang memanggilnya. Kemudian, gadis itu bangkit dari duduknya dan berhambur memeluk Jaehyun.
"Jaehyun, Mark...."
"Aku udah denger semuanya dari Jungwoo, kenapa kamu gak cerita kemaren, hm?" Jaehyun melepas pelukan adiknya dan beralih memegang kedua pipi Berlyn. "Kalau kamu cerita, aku bakal anter kamu ke rumah sakit. Kita sama-sama bisa jenguk Mark."
Jaehyun memang mengetahui semuanya dari Jungwoo. Setelah kejadian kecelakaan tersebut, Somi sempat memberi kabar pada pacarnya⸺Vernon. Otomatis hal tersebut langsung Vernon kabari ke beberapa teman satu tongkrongannya, termasuk Jungwoo. Jungwoo sebelumnya sempat menghubungi Berlyn, namun gadis itu tidak kunjung membalas pesan atau pun menjawab panggilan telepon. Cukup khawatir dengan keadaan tersebut, Jungwoo pun mengambil inisiatif untuk menghubungi Jaehyun⸺sampai akhirnya Jaehyun tahu mengenai kecelakaan tersebut.
"Aku gamau⸺"
"⸺ganggu aku?" Jaehyun menghela napasnya. "Denger, kamu itu adik aku, udah wajar dong aku bantu kamu. Jangan ngerasa nggak enakan gitu."
"Gimana keadaan Mark?" tanya Vernon sembari menghampiri Somi.
Somi menggelengkan kepala, dengan raut wajah sedih, "dokter bilang dia gegar otak dan kemungkinan amnesia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Delicate
FanfictionAwal pertemuan, Mark Lee tanpa sengaja mendapati Berlyn ;si gadis blasteran; menangis sendirian disebuah ruangan kosong. Laki-laki itu bukan orang yang suka ikut campur urusan orang lain, jadi ketika dia mendengar gosip aneh tentang Berlyn, Mark mem...