4. Get Caught

91 20 28
                                    

24th November

Jangan pernah tanya apapun tentang aku, kalo kamu tau sesuatu.

Kata-kata dari Berlyn kemarin sukses membuat Mark Lee terdiam selama beberapa saat. Laki-laki itu tidak mengucapkan sepatah katapun. Mark hanya menatap Berlyn dengan penuh tanya, kemudian ia sadar kalau dia bukan orang yang ingin tahu urusan orang lain, jadi Mark hanya membalas dengan senyuman singkat dan kembali fokus pada layar laptop.

Jujur Berlyn merasa bersalah pada Mark setelah mengatakan hal tersebut. Namun, untuk saat ini Berlyn tidak mau ditanyai macam-macam⸻mengingat kejadian Mark yang melihatnya menangis tempo hari. Berlyn sebenarnya tidak ingin ada orang yang salah paham dan mengangapnya orang yang cengeng, tapi Berlyn belum siap untuk menceritakan apa yang dia rasakan pada orang lain⸻dia tidak mau bercerita pada orang yang salah.

Saat ini, Berlyn mendudukan diri di tepi kolam renang rumahnya, sembari menunggu Mark Lee datang. Well, hari ini mereka ada janji untuk mengerjakan tugas di rumah Berlyn⸻setelah sebelumnya mereka berdikusi. Awalnya Berlyn keberatan menjadikan rumahnya sebagai tempat kerja kelompok, namun karena Mark bilang dia tidak terlalu suka keramain, akhirnya Berlyn mengalah dan merelakan rumahnya didatangi oleh seorang Mark Lee.

Bisa dibilang Mark Lee adalah satu-satunya teman yang berkunjung ke rumah Berlyn. Sebelumnya Berlyn tak pernah membawa temannya ke rumah, biasanya ketika kerja kelompok Berlyn dan teman-temannya akan menghabiskan waktu di kafe atau perpustakaan.

Soal Jaehyun, laki-laki itu masih ada di rumah Berlyn⸻kebiasaan kalau diberi kebebasan, Jaehyun suka seenaknya, Bahkan lebih parahnya laki-laki itu pernah menginap satu bulan. Untung saja Berlyn orangnya sabar dan masih ingat siapa Jaehyun. Saat ini, Jaehyun tidak ada di rumah. Dia ada jadwal bimbingan dan mungkin setelahnya dia main dengan teman-temannya. Oh, semoga saja laki-laki itu tidak melihat Mark ketika kembali ke rumah.

Berlyn masih asyik memainkan kakinya didalam air sembari melambungkan pikirannya pada kejadian kemarin⸻secara tak langsung dia juga memikirkan Mark, memikirkan perasaan laki-laki itu. Dia bahkan tidak sadar kalau Mark Lee ada dibelakangnya, memandang Berlyn dari ruang tengah yang berhadapan langsung dengan kolam renang.

Mark awalnya ragu melangkan kakinya, menghampiri Berlyn⸻tetapi bibi pengurus rumah Berlyn menyuruh Mark menghampiri tuannya. Mau tidak mau Mark harus menghormati si bibi⸻lagipula tidak sopan kalau dia hanya berdiam diri saja tanpa menghampiri si pemilik rumah.

"Lyn?" Panggil Mark, ragu. Namun suaranya cukup membuat Berlyn menoleh.

Tentu saja Berlyn kaget. Dia membelalakan mata, tak mengira Mark Lee sudah masuk ke area rumahnya.

"M-Mark?" Berlyn langsung menaikkan kakinya dan bangkit menghampiri Mark. "Sorry, aku nggak tau kamu udah sampai. Udah lama?"

"That's okay, aku baru sampai. Kebetulan didepan ada Ahjuma terus aku disuruh langsung masuk ke dalem."

"Ayo, masuk dulu." Kemudian Berlyn menggiring Mark masuk ruang tengah, setelah gadis itu mengelap kakinya dengan handuk yang ada didekat kolam tadi.

"Kamu mau minum apa?" tanya Berlyn yang kini ada di dapur, memunggungi Mark⸻mengambil gelas dilemari.

"Nggak usah repot-repot." Ujar Mark setelah duduk diatas sofa.

Berlyn melengus menatap Mark. "jangan gitu dong, kamu udah jauh-jauh kesini, masa nggak minta apa-apa."

Mark terkekeh. "Yaudah, iya. Apa aja deh yang kamu punya."

Berlyn tersenyum, kemudian dia berjalan menuju lemari es⸻mengambil jus jambu. "Ah, iya by the way, hari ini emang nggak ada kelas?"

DelicateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang