(●Crown Prince Couple●)
•
•
•Haruto berjalan dengan santai di koridor sekolah barunya itu. Dia berjalan sendirian tanpa peduli dengan tatapan segerombolan gadis yang menatapnya penuh dendam. Jeongwoo dan yang lain masih sibuk menyiapkan beberapa persiapan pesta penyambutan untuk nya. Karena bosan dan kesal tidak di perbolehkan membantu haruto memutuskan untuk kekantin membeli beberapa cemilan untuk nya dan untuk yang lain
"Lihat lah dandanannya benar benar seperti jalang"Ucap jessie pada teman temannya sambil melirik ke arah haruto yang hanya diam tak perduli
"Sekali jalang tetap lah jalang"Ucap melodi teman jessie lalu mereka tertawa sinis
"Terkadang manusia suka membicarakan dirinya sendiri dengan alibi orang lain"Ucap Haruto sambil memilih cemilan yang tersedia lengkap di minimarket kantin
"Heh apa maksudmu!?"Teriak Sintya teman jessie sambil menghadang jalan haruto
"Oh kau tersinggung ? Berarti kau membenarkan ucapanku. Jalang"Ucap Haruto sambil menyeringai
"Dasar tidak tau diri kau! Kau itu hanya jalang putra mahkota! Harus nya kau hormat pada jessie calon putri mahkota"Ucap Lusi teman jessie sambil mendorong bahu haruto dengan jari telunjuknya
"Singkirkan tanganmu dari bajuku. Itu membuatnya menjadi menjijikkan"Haruto memandang tajam kumpulan gadis kurang belaian di depannya
"Jalang sepertimu memang butuh di beri pelajaran!"Emi mengangkat tangan nya untuk menampar haruto tapi belum sempat tangannya mengenai pipi putih pemuda manis di depannya. Haruto lebih dulu menahan tangan emi dan mendorongnya sampai terjatuh ke lantai
"Kau tau aku sangat muak dengan orang orang seperti mu dan juga teman temanmu. Kalian hanya sebuah figuran tak berguna yang hanya merusak hidup orang lain karna sikap kalian yang tidak tau diri"Ucap haruto lalu pergi dari sana.
"Dia mengerikan"Bisik para murid yang menjadi penonton
Haruto tidak peduli walaupun yang di sakitinya seorang perempuan. Karna bundanya selalu mengajari nya untuk tidak diam saja ketika di tindas oleh siapapun itu
"Memang nya kenapa kalau perempuan ? Jadi kita harus diam saja kalau mereka menyakiti kita atau kita harus diam saja ketika mereka memotong leher kita ? Cih bunda dan ayah yang melahirkan mu dan membesarkanmu jadi jangan pernah mau tunduk dengan orang yang menindasmu. Ingat ibumu adalah Jinhwan!"
Kata kata ibunya selalu di tekankan oleh haruto di dalam pikirannya. Jadi selama seseorang tidak mengusiknya dia tidak akan pernah berprilaku jahat ke orang lain
Haruto berjalan dengan tatapan datar. Raut wajahnya tidak bersahabat sama sekali mood nya benar benar turun karna kejadian tadi. Niat hatinya ingin menghibur diri tapi malah bertemu dengan sekumpulan tikus got
Brakk!!
Haruto membanting pintu di depannya membuat semua orang yang ada di dalam ruangan itu terlonjak kaget dan memandang heran ke arahnya.
"Hei babe kamu kenapa hm ?"Tanya jeongwoo sambil berjalan mendekati haruto yang sudah duduk di sofa sambil melipat tangannya dan enggan menjawab pertanyaan nya
"Kok diem aja kenapa si coba sini bilang"Jeongwoo menangkup kedua pipi haruto dan membawa obsidian hitam itu bertatapan dengan obsidian coklat nya
"Hiks masak mereka ngatain haru jalang huwaaa jewu"Dengan mata yang berkaca kaca dan bibir yang mengerucut haruto berceloteh menceritakan kejadian yang dia alami tadi
"Astaga sayang kamu gak apa apa kan coba sini liat ada yang luka gak"Jeongwoo langsung memeriksa seluruh tubuh kekasihnya dengan teliti tanpa terlewat sedikitpun
"Gak papa hiks tadi mereka mau pukul haru tapi udah haru dorong duluan. Jewu gak marah kan haru dorong orang╥﹏╥"Haruto memeluk tubuh kekar kekasihnya dengan erat menenggelamkan kepalanya di dada bidang sang dominan
"Enggak sayang ngapain jewu marah. Haru boleh ngapain aja bahkan kalo haru mau buang mereka ke tengah laut juga boleh jewu izinin kok"Ucap Jeongwoo sambil membalas pelukan kekasih manisnya sambil mengusap pucuk kepala haruto
"Bener ya ?:("Tanya haruto sambil mendongakkan wajahnya dengan wajah yang masih di tekuk
"Bener sayang"Jeongwoo yang merasa gemas langsung mencium pucuk hidung kekasihnya itu
"Pinky promise ?"Haruto mengangkat jari kelingking nya ke arah jeongwoo
"Pink promise baby"Jeongwoo langsung mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking yang lebih mungil lalu menggesekkan hidung mereka berdua
"Kamu kenapa gemesin banget si"Jeongwoo langsung menciumi seluruh wajah haruto sambil menggigit main main pipi gembul kekasihnya
"Hahaha geli jewu geli hahaha udah haru capek"Jeongwoo langsung berhenti ketika mendengar perkataan haruto
"Mau bobo ?"Tanya jeongwoo dan di balas haruto dengan anggukan pelan dan tangan yang sibuk menggosok kedua matanya
"Jangan di gituin matanya nanti sakit"Jeongwoo langsung menahan tangan haruto dan mencium kedua mata bulat kesukaannya
"Mau boboಥ_ಥ"Haruto menduselkan wajahnya di perpotongan leher jeongwoo dan mengeratkan pelukannya
"Iya iya ayo bobo"Jeongwoo langsung menggendong haruto ala Koala dan menimang nimang bayi besarnya itu sambil menyanyikan lagu lullaby
"Cari tau siapa aja yang udah ganggu haruto"Perintah jeongwoo dengan nada serius pada teman temannya yang dari tadi hanya diam menonton
"Eungh jewu"Haruto menggeliat sedikit dalam tidurnya lalu menyamankan posisi tidurnya dalam gendongan jeongwoo
"Iya lo tenang aja mending sekarang lo bawa haruto ke kamar istirahat lo yang ada disini dan kontrol emosi lo haruto bisa ngerasain emosi lo"Ucap Yedam dan langsung di setujui oleh jeongwoo yang langsung pergi dari sana dengan di ikuti 2 pengawalnya
"Thanks"Ucap jeongwoo sebelum benar benar keluar dari ruangan itu dan di jawab anggukan oleh teman temannya
"Gua yakin gak cuma si jessie sama teman temannya doang yang ganggu haruto"Ucap Doyoung
"Lo bener pasti cewek cewek gak tau diri yang biasanya godain jeongwoo juga ikut ikutan"Ucap Junkyu membenarkan
"Lebih baik kita gerak sekarang sebelum jeongwoo murka dan bunuh kita semua"Ucap Asahi tanpa Ekspresi
"Kita bagi tugas sekarang. Cari orang orang yang ganggu haruto dan kasih mereka hukuman yang setimpal. Gak ada yang boleh ganggu adek ipar gue"Ucap Jihoon datar
"Gak ada yang boleh ngusik haruto siapapun itu"batin mereka semua
Jeongwoo memandang wajah damai di hadapannya sambil tersenyum lembut. Tangan terulur mengusap pipi putih bersih milik kekasih hatinya itu
"Selamat Tidur, Sayangnya jeongwoo"Bisik jeongwoo di telinga haruto lalu mencium pipi putih haruto lalu berbaring di sebelah haruto dan membawa tubuh mungil kekasihnya itu ke dalam dekapannya
Telfon jeongwoo bergetar di atas nakas dan langsung di jawab oleh sang empunya yang memang belum tertidur
"Hm"
"....."
"Bagus"
"....."
"Ya gue bakal kesana sama haruto setelah dia bangun"
"....."
"Pastiin mereka gak kabur"Jeongwoo mematikan telfon itu lalu menyeringai sambil menepuk nepuk lembut punggung haruto
"Gak ada yang boleh ganggu kesayangan Park Jeongwoo"Ucap jeongwoo Lalu mengeratkan pelukan nya dan ikut tertidur
Hmm
KAMU SEDANG MEMBACA
Crown prince couple - Jeongharu
FanfictionBagi Jeongwoo Haruto adalah segalanya dalam hidupnya Bagi Haruto Jeongwoo adalah obat sekaligus rasa sakit bxb jeongharu jeongwoo dom haruto sub