Deni dan teman-temannya berkumpul di Ruang Keluarga pada Rumah Jujun. Mereka tidak beranjak sama sekali di Ruang Keluarga. Menonton TV, bermain ponsel atau semacamnya tidak dilakukan oleh mereka semua. Sunyi, diam, hampa, gelisah, khawatir dan takut adalah aura yang mereka rasakan saat ini.
"Rendi kemana ya? Kenapa dia lama sekali?" gelisah Gucci.
"Benar juga! Seharusnya jam segini sudah tiba!" ikut Nina yang gelisah dan melihat jam di ponselnya, menunjukkan pukul 23:05 Waktu Indonesia bagian Barat.
"Sebentar lagi dia bakal datang kok!" kata Deni yang sedang berusaha menenangkan teman-temannya.
Tuk Tuk Tuk Tuk Tuk Tuk Tuk Tuk
Terdengar suara langkah kaki yang menggunakan sepatu boots di sekitar Ruang Keluarga. Mereka semua tampak cemas dan takut mendengar suara derapan kaki di tengah malam yang gelap gulita. Ditambah lagi kondisi Rumah Jujun yang mengalami pemadaman listrik hingga mereka semua terpaksa menggunakan penerangan flashlight dari ponsel.
"Suara siapa itu?" takut Salsa.
"Aku takut sekali! Apalagi gelap gulita seperti ini!" gemetar Windi.
"Itu mungkin suara kucing" ucap Indra berpikir positif.
"Mana ada suara kucing seperti itu! Yang kita dengar tadi adalah suara langkah kaki!".
Tuk Tuk Tuk Tuk Tuk Tuk Tuk Tuk
"Tuh kan! Beda sekali dengan suara kucing!".
Meeooww
"WAAAAAAAAAAAAA......!!". Semua yang ada di Ruang Keluarga kaget karena tiba-tiba melihat makhluk hidup melompat kearah Deni.
"Apa nih?!" panik Deni melihat makhluk hidup yang menerjang kearahnya dalam kegelapan.
Seno memberikan cahaya flashlight kearah Deni dan ternyata seekor kucing hitam menggeliat di dada Deni. Semuanya bernafas lega karena yang menerjang Deni adalah seekor kucing hitam yang datang entah darimana.
"Fiuh..." lega Simon. "Kucing ini bikin kita jantungan semua! Untung jantungku tidak copot!".
Deni mengelus kucing hitam yang ada di dekapan dadanya. "Hmmm..... Aku tidak tahu kalau Jujun memelihara kucing. Hitam pula tuh!"
"Apa kamu bercanda?" tanya Poppy. "Jujun tidak pernah memelihara kucing! Dia tuh memelihara mantan!".
"Aku merasakan hawa-hawa playboy disini! Hahahaha....." celetuk Nina.
"Ha.ha.ha.ha.ha.ha! Disaat genting seperti ini, kalian justru bergurau!" kata Simon dengan raut wajah kesal.
"Entah! Kalian kira ini candaan?" ikut Seno.
"Yah maaf! Lagipula, kita kan mau mencairkan suasana! Sudah beberapa jam kita dilanda ketakutan seperti ini" ucap Nina.
"Benar tuh!" kompak para perempuan setuju dengan Nina.
SYYYYYUUUUUUTTTTTT
JLLLEEEEEBBB
"KYYYYYAAAAAAAAAAA.......!!".
"WAAAAAAAAAAAAAAAA.......!!".
Sontak, mereka yang berada di Ruang Keluarga menjerit ketakutan melihat salah satu teman mereka terkapar tewas bersimbah darah. Sebuah senjata Tomahawk menancap di bagian belakang kepala salah satu teman mereka hingga ujung tajam dari Tomahawk tersebut telah menembus tengkorak dan salah satu mata teman mereka yang na'as itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Padang Tomahawk (✔)
Horror🅲🅾🅼🅿🅻🅴🆃🅴🅳 Kota Padang sebagai Ibukota dari provinsi Sumatera Barat merupakan kota yang sangat berbudaya. Terutama di daerah Pariaman yang dekat dengan Pantai Gandoriah, pantai yang terkenal di daerah tersebut. Di dekat Pantai Gandoriah, te...