2.

41 10 12
                                    

Deni dan Harid sedang rebahan di kamar mereka. Kakak beradik itu sedang membicarakan tentang cerita yang berkaitan dengan horror.

"Deni? Kamu tahu kisah film tentang pembunuh sadis tidak?".

"Yang mana, Bang? Film seperti itu kan jenisnya banyak"

"Hmmm... Lupa Abang kalau soal judul filmnya! Tapi... ceritanya mengisahkan tentang para remaja yang sedang berpesta dan saat mereka berpesta, tiba-tiba ada pembunuh sadis yang membunuh mereka semua satu-persatu".

"Mana ada film yang seperti itu!".

"Ada, Adik!".

"Kalau ada, mana buktinya? Abang saja lupa nama judul film itu!".

"Abang memang lupa nama judul film itu. Tapi Abang yakin film jenis itu pasti ada!".

"Deni tidak percaya! Sudahlah! Deni mau tidur!".

"Baru masuk siang hari, kamu mau tidur?".

"Iya. Deni lelah sekali!".

Deni yang merasa kelelahan pun akhirnya tidur disamping Abangnya. Harid juga ikut tidur bersama dengan Adik kecilnya. Ia tiba-tiba mulai berfirasat buruk tentang Adiknya ketika ia hendak tidur.

(Kenapa tiba-tiba aku merasakan firasat buruk tentang Deni ya? Apakah akan terjadi sesuatu yang buruk? Ah tidak! Tidak mungkin! Itu hanya perasaanku saja! Deni pasti baik-baik saja!) batin Harid.

•••••

Malam hari sudah tiba sesudah matahari berganti menjadi bulan dan kumpulan bintang yang berada di langit angkasa. Kegiatan atau aktifitas di Kota Padang masih berlangsung ramai karena jam digital di alun-alun kota itu menunjukkan pukul 19:00.

Termasuk juga Adit dan Ida yang akan pergi ke toko mereka untuk berdagang, yaitu toko perhiasan. Harid, Maya dan Deni berpamittan dengan kedua saudara kandung mereka di luar rumah.

"Harid? Maya? Deni? Jaga diri kalian ya! Aku dan Ida akan pulang larut malam. Jadi jangan tunggu kami pulang ya!" pesan Adit.

"Siap, Bang!" kompak mereka bertiga.

"Kami pergi ya! Assalamu'alaikum...". ucap Ida.

"Wa'alaikumsalam.....".

Mereka berdua pergi meninggalkan Harid, Maya dan Deni yang berada di rumah. Adit dan Ida menuju ke toko mereka yang berada di Pasar Geringging dengan menggunakan mobil milik Abang tertua mereka, Adit.

"Bang Harid? Kak Maya? Deni mau pergi ke rumah Jujun ya! Ada pesta reuni SMP disana dan Deni ingin bertemu dengan teman-teman Deni!"

"Boleh! Tapi hati-hati ya! Besok pagi, kamu langsung pulang ke rumah ya!" pesan Maya.

"Betul tuh! Jangan lambat pula!" tambah Harid.

"Iya, Abang! Kakak! Deni mau siap-siap dulu!".

Deni pergi ke kamarnya untuk mempersiapkan kebutuhannya karena ia akan menginap di Rumah Jujun seperti pakaian, uang, ponsel dan lain-lain.

Selang beberapa menit kemudian, Deni sudah siap pergi ke Rumah Jujun. Perlengkapan menginap juga sudah dibawa olehnya di dalam tas punggung. Harid dan Maya melihat Adik mereka yang akan pergi ke Rumah Jujun untuk menikmati pesta reuni SMP.

Padang Tomahawk (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang