8.

31 6 7
                                    

Flashback On
7 Tahun Yang Lalu

Jam Gadang yang berada di Kota Bukittinggi menjadi ikon kebanggaan dari Provinsi Sumatera Barat. Banyak wisatawan lokal maupun asing yang ingin melihat Landmark kebanggaan Kota Bukittinggi tersebut. Selain Jam Gadang, terdapat Rumah Gadang terbesar yang berada dekat dengan lokasi Jam Gadang. Disana juga terdapat Benteng Fort De Kock yang terkenal akan sejarahnya di masa lalu. Semua wisatawan berdatangan dari setiap daerah Sumatera Barat, bahkan diluar daerah Sumatera Barat maupun luar negara.

Tidak jauh dari tempat wisata Kota Bukittinggi, terdapat sepasang Kakak Beradik yang sedang jalan-jalan di daerah Pasar yang berdekatan dengan Jam Gadang.

"Abang Rio!".

"Apo, Rendi?".

"Balian Rendi Shala jo Kue Pangek! Rendi nio!".

"Balilah surang! Abang ndak adoh pitih doh...!".

"Alah... Abang...! Balianlah...! Rendi nio sangaik...!".

Sang Adik merengek minta dibelikan Gorengan Shala dan Kue Pangek khas Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Sang Kakak akhirnya mengalah melihat Adiknya terus-menerus merengek kepadanya.

"Hmmm..... Yolah...! Abang balian wa'ang! Jan manangih jo...!".

"Sia yang manangih? Rendi ndak manangih doh...!".

"Tuh...! Aia mato jatuah ka mata wa'ang, ha apa namonyo tuh? Ndak manangih namonyo tuh?".

"Iko kalilipan, Bang! Ndak manangih doh...!".

"Alasan! Jan panduto juo...! Ketek-ketek, lah pandai mangicuah Abang! Beko Abang ndak balian wa'ang Shala jo Kue Pangek!".

Rendi pun cemberut dan mengalah dengan Kakaknya yang tahu bahwa ia sebenarnya menangis karena ingin dibelikan makanan kegemarannya.

Buuuuuuuukkkkkkkk

"Aw...! Aduh...!".

Sebuah bola melambung dan mengarah kearah Rendi. Bola itu pun menghantam kepala Rendi dengan kuat. Rio, Abang dari Rendi menolong Adiknya yang menangis karena kepala Adiknya terbentur bola oleh anak-anak yang bermain bola di lapangan dekat pasar. Orang-orang yang berada di sekitar pasar melihat kearah Rio dan Rendi yang menjadi korban ketidaksengajaan oleh anak-anak yang sedang bermain bola.

"Huuuwwaaaa.... Sakit...!! Huuuwwaaaa......".

"Siapa yang buat Adikku menjadi seperti ini?!" marah Rio melihat Adiknya terluka karena ulah dari salah satu anak yang sedang bermain bola.

Beberapa anak laki-laki dan perempuan menghampiri Rio dan Rendi dan meminta maaf kepada Kakak Beradik itu karena ketidaksengajaan yang telah mereka lakukan.

"Maafkan kami, Bang! Kami benar-benar tidak sengaja! Tolong maafkan kami...!".

"Maaf maaf! Lihat apa yang telah kalian perbuat kepada Adikku?!". Rio memperlihatkan luka benjolan yang dialami oleh Adiknya, Rendi.

Padang Tomahawk (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang