Seharusnya aku menyayangimu sedari dulu. Supaya tidak ada sesal dan ingkar dalam diriku.
-Soreka🌻🌻🌻🌻🌻
Soreka mencari dimana rumah Zack dan Feeda. Berharap menemukan wanita yang ia kasihi dan mencoba memohon maaf. Setidaknya ia ingin mengucapkan terimakasih karena sudah membuat harinya pernah menyenangkan.
"Zack. Lo mau ke Sekolah?" Soreka menemui Zack sedang menutup gerbang rumahnya.
"Eh, bang Sore. Iya nih gue mau ke Sekolah."
"Gue ikut ya."
"Cari Feeda?"
"Iya."
"Dia lagi dirumah sakit?"
"Anjirr... Ngapain?"
"Sakit. Kemarin habis ketemu Lo kan dia?"
"Rumah sakit mana?"
"Di Dramaga. Itu KBP."
"Gue otw kesana sekarang."
Zack dengan cepat menahan lengan Soreka, "Kalau Lo emang beneran sayang sama Feeda. Lebih baik Lo lepasin dia bang."
"Maksud Lo gue gak berhak perjuangin cinta gue?"
"Sorry nih ya bang. Ini diluar hubungan baik Lo sama gue selama pendakian ya. Gue netral disini. Dan gue yang tau banget gimana sedihnya Feeda pas tinggalin gitu aja. gue juga gak kebayang kalo sampe dia tau kalo Lo ..."
"Jadi maksudnya gue gak berhak buat perjuangin Feeda?"
"So what? Dia gak berhak diperjuangin sama cowok kayak Lo. Sorry bang, gue permisi."
Zacky berjalan mengendarai Vespanya menuju sekolah. Meninggalkan Soreka sendiri yang berdiri terpaku dan terus terngiang-ngiang kalimat Zacky barusan.🌻🌻🌻🌻🌻
Gemuruh angin menerpa wajah Soreka yang kalut dan tak tentu arahnya. Dirinya tidak pernah ragu mendekati siapapun sebelumnya, tapi mengapa Feeda berbeda. Sejak kemarin Feeda terlihat seperti bukan Feeda yang ia kenal bertahun lalu..
Soreka sadar, Kesalahan dirinya sendirilah yang membuat Feeda bersikap tidak wajar kepadanya. Sejak hari itu, hari ulang tahunnya, Feeda memblokir semua akses Soreka untuk menghubunginya lagi. Bahkan Second Account-pun tidak bisa membantu apa-apa karena Feeda memprivasi semua akun sosial medianya.
Feeda bahkan mengganti nomor handphone. Mengubah semua username sosial medianya agar tidak mudah dilacak oleh Soreka. Intinya, sejak hari itu Soreka benar-benar hilang kabar dengan Feeda.
Ia baru tahu kabar Feeda lagi itu sebulan yang lalu. Saat ia pulang lagi ke Bogor, ikut mendaki dan bertemu Zacky.
Alih-alih Zacky memberinya akses untuk kembali dekat dengan Feeda, Zacky malah terang-terangan mengatakan bahwa Feeda sudah bersama kekasih barunya, Faraz.
"Oh iya, satu lagi bang. Dia sudah punya kekasih yang baru. Faraz namanya. Dokter hewan dari Jakarta. Feeda sudah bahagia. Jangan diganggu ya." Begitu ucap Zacky sebelum benar-benar pergi. Membuat Soreka semakin dirundung penyesalan yang teramat dalam.
Ia merasa ada granat yang meleburkan semua pertahanannya selama ini. Ia merasa ratusan peluru itu menusuk tepat dijanung hatinya. Soreka menyandarkan dirinya pada gerbang rumah Zacky.
Semuanya seperti mimpi. Mimpi yang buruk lebih tepatnya. Selama di Jogjakarta, ia selalu membayangkan kalau Feeda akan tetap menyambutnya penuh cinta ketika sampai di Bogor.
Banyak memang wanita yang Sorema singgahi saat di Jogjakarta, tapi seutuhnya raga dan hatinya tetap milik Feeda. Entah ada magnetbapa dalam diri Feeda yang membuat Soreka begitu tergila-gila.
Letak kesalahannya adalah, Soreka tidak bertahan dikota itu dengan Feeda. Bukan inginnya, tapi memang keadaan lah yang memaksanya untuk pergi.
Dimata Soreka, Feeda itu adalah gadis kecil yang lucu, unik dan layak dimiliki. Feeda selalu membuatnya kagum, takjub, sekaligus terkejut atas Ciptaan Tuhan yang satu ini.
Feeda membuktikan bahwa masih ada perempuan sederhana yang tidak pernah menuntut apapun. Feeda adalah bukti nyata perempuan yang lugu dan benar-benar punya hati yang baik, hanya saja bicaranya agak ketus sedikit jika bertemu orang baru yang ia tidak sukai kepribadiannya.
Dimata Soreka, Feeda adalah gadis kecil yang jujur tentang semua hal yang ia fikirkan dan yan ia rasakan. Saat Feeda mengatakan dirinya.
Feeda juga sosok yang berani mengemukakan pendapat saat ia tidak setuju akan suatu isu dan konflik. Feeda berani mengkritik seseorang dengan santun dihadapannya langsung. Feeda juga mampu mengandalikan emosinya, sehingga saat senang ia tidak akan loncat tinggi-tinggi dan saat sedih ia tidak akan menangis berkepanjangan.
Bagi Soreka, Feeda adalah definisi cantik tapi tidak pernah merasa cantik. Semua kriteria wanita idaman sudah Feeda miliki tanpa ia sadari.
Seandainya dulu Soreka tidak pindah ke Jogjakarta. Seandainya kejadian itu sesuai keinginannya dan juga keinginan Feeda. Mungkin mereka akan jadi pasangan yang bahagia sampai dihari ini.
Saat di Jogjakarta dan menjalin hubungan dengan banyak wanita. Soreka tidak pernah keras kepala untuk bertahan dan berjuang. Tapi entahlah kenapa dengan Feeda semuanya terasa berbeda dan atas nama perasaan, tanpa direncanakan, waktu dan takdir menuntunnya kembali ke Bogor. Kota kesayangannya, kota dimana raga dan hatinya tertambat.
Jogjakarta begitu membosankan untuk Soreka. Meski banyak gunung dan bukit yang bisa ia daki. Meski katanya Jogjakarta selalu istimewa. Meski katanya tinggal di Jogjakarta adalah impian setiap orang. Sejak kepergian ibunya, Soreka seperti tidak punya alasan lagi untuk bertahan lebih lama disana.
Soreka ingin menyerah saja. Tapi hati kecilnya mengingkari itu semua. Soreka merasa ingkar atas tujuan utamanya pulang ke Bogor kalau ia menyerah begitu saja.
"Tapi memangnya salah? Kalo gue mengharapkan Feeda kembali lagi untuk gue?" Tanya Soreka pada dirinya sendiri.
🌻🌻🌻🌻🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
FARAZ & FEEDA
Teen FictionKepulangan tidak selalu membahagiakan untuk Feeda. Kembali tidak selalu hal yang menyenangkan untuknya. Feeda yang terbiasa sendiri harus menerima kalau ada seseorang yang ingin menjadikannya rumah. Faraz laki-laki yang tidak pernah menyangka bisa...