Benci

4 1 0
                                    

Walaupun pada akhirnya kamu membenci ku,
Itu tidak masalah, karena hak mu.
Tapi, jangan terlalu berlalu untuk membenci ku, kelak yang kamu ingat hanyalah diri ku.

Sekedar saja, lalu ikhlaskan.
Sebab dengan ikhlas, kamu akan melupakan aku.
Seperti buih di lautan.
Seperti abu yang tertiup angin.
Seperti serpihan-serpihan kaca yang tak mungkin bisa terbentuk lagi.

Kehadiran ku, bukan untuk membuatmu takut, justru aku ingin membuat mu berani.
Berani akan perasaan mu sendiri.
Berani mengungkapkan apa yang kamu rasakan.
Tolong, jangan memendam sendirian.
Kamu bisa bersandara dibahuku, itu pun jika kamu mau.

Banyak pelajaran yang aku ambil setelah aku mengikhlaskan mu dalam hidupku.
Aku jadi lebih menghargai diriku sendiri dan lebih mencintai diriku sendiri.
Untuk saat ini mungkin aku masih belum bisa memutuskan untuk mengambil jalan mana.
Yang ku tahu, kelak Tuhan menakdirkan kembali untuk pertemuanku dan kamu.

B.Mafilda,

Akara LembayungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang