Si Kumis Tipis

17 3 0
                                    

Hallo..

Hari ini saya ingin bercerita tentang seseorang yang sebenarnya sudah saya kenal satu tahun yang lalu, ditempat saat saya sedang mengerjakan tugas akhir kuliah saya.

Yaa..kali ini saya menyamarkan namanya karena saya ingin dia menjadi rahasia dalam hidup saya, sebelumnya laki-laki ini sudah pernah menjadi bagian disalah satu puisi saya "lelaki wangi itu hadir lagi".
Saya tidak tahu kenapa saya harus menceritakan kembali tentang laki-laki ini, karena saat ini hanya dia yang membuat saya jatuh hati, merasakan kembali bagaimana rasanya jatuh hati, bagaimana bahagianya ketika pesan singkat yang dia balas melalui whatsapp dan ketika dia berkomentar di media sosial saya.

Yaa.. seperti itu lah rasa bahagia saya ketika sedang dimabuk cinta.
Langsung saja kita ke topik tentang dia.

Si kumis tipis,
Sejujurnya baru tahun ini saya memberanikan diri untuk menanyakan kabarnya, terakhir saat saya masih ditempat itu, saya mendengar kalau dia masih memiliki seorang kekasih, dan saya memutuskan untuk melupakan dia, karena saya pun juga harus fokus terhadap tugas akhir kuliah saya, jujur saat itu hidup saya begitu berat, saya membutuhkan dia sebagai penyemangat saya, namun saya tahan semuanya. Saya sangat merindukan dia kala itu, benar-benar rindu.

Setelah setahunan saya memberanikan diri untuk berkontak dengan dia, ternyata diluar dugaan saya, saya kira dia orang yang dingin atau pun menakutkan seperti awal saya kenal dia ditempat itu, dia orang sangat ramah, baik dan yaa lumayan dewasa (sepertinya).
Setelah itu saya berkontak dengannya, menanyakan kabarnya dia, suasana ditempat itu, perubahan ditempat itu, dan rasa yang dulu hadir kembali, jujur saya takut, takut kalau dia masih dengan kekasihnya yang dulu, dan saya tidak ingin mencari tahu tentang itu, saya takut sakit hati, walaupun kata teman-teman saya selama janur kuning belum melengkung masih ada jalan untuk dekat dengannya, saya tidak pernah berpikir seperti itu, bagi saya kalau memang dia untuk saya pasti Tuhan akan selalu memberikan jalan-Nya untuk saya menuju dia.
Dan saya pun mulai curhat dengannya, meminta pendapat dengannya, terkadang saya membuat pesan yang agak receh supaya dia tertawa, semata-mata bukan tidak ada maksud, saya benar-benar ingin membuat dia tertawa karena saya, bodoh ya. Hehehhe
Tidak apa-apa selama saya bisa lihat dia tertawa karena saya, saya sudah bahagia setengah mati.

Dan setelah itu saya jadi sering datang ke tempat itu, saya ingin melihat dia dari jauh, jadi setiap saya datang kesana saya sengaja datang diam-diam tanpa memberitahu dia, supaya saya bisa datang tanpa sepengetahuan dia dan melihat dia dari jauh saja, saya hanya merasa takut, hidup saya penuh ketakutan ketika saya jatuh hati pada seseorang, mungkin karena trauma.
Saya takut perasaan ini diketahui lebih cepat olehnya, dan saya juga merasa takut dia menjauh dari saya, berubah sikapnya menjadi dingin, itu yang saya takuti darinya, mungkin realitanya nanti tidak seperti itu karena saya belum begitu mengenal dia lebih dalam lagi.

Dan tiba lah saya bertanya pada seseorang yang dulu dekat dengan saya, dia cewek kok, sebut saja kakak imut heheheh...
Aku mengirim pesan, maaf kakak imut saat itu saya berbohong menanyakan tentang orang lain padahal yang saya maksud adalah "Si kumis tipis" ini, aku bertanya siapa saja yang sedang menyendiri, lalu kakak imut ini menyebutkan semuanya dan tenyata dia salah satunya, namun, lagi-lagi saya sedih ternyata dia lagi dekat dengan seseorang dan tidak tahu sudah jadian atau belum :(

Lagi-lagi saya datang diwaktu yang tidak tepat, dan saya lihat pun setiap saya mengirim pesan di whatsapp, dia tidak pernah mengirim pesan lebih dulu, dan dari sini saya menyimpulkan sendiri, tidak ada feedback dari dia dan mungkin benar dia lagi dekat dengan seseorang sehingga tidak ada rasa kepada saya.

Setelah itu saya mencoba menahan diri untuk tidak mengirim pesan kepada dia, walaupun itu adalah perihal menanyakan kabar tentang dia.
Saya sering sekali membuat kode dengan membuat quotes di instastory saya, di twitter saya dan status whatsapp saya, dia pun melihat semua itu. Saya membuat itu semua mewakili isi hati saya, mewakili apa yang saya rasa kepada dia. Entah dia paham atau tidak kalau itu semua adalah untuknya.

Untuk tulisan ini saya harap dia membacanya, kalau dia sudah baca mungkin tidak akan ada perubahan, mungkin dia tidak akan pernah membuka hatinya untuk saya.
Ya sudah tidak apa-apa saya sudah terbiasa dengan hal itu, dengan cinta bertepuk sebelah tangan.

Yang perlu dia ketahui adalah saya sangat bersyukur karena pernah kenal dia, pernah curhat dengan dia, pernah tertawa bersama dia. Sampai kapan pun saya tidak akan bilang kepada dia perihal perasaan saya ini.
Saya senang dia selalu ada untuk saya disaat saya benar-benar membutuhkan dia, tidak apa-apa kalau dia menganggap saya adik kecil baginya, itu sudah lebih dari kata cukup.

Sekian cerita saya tentang lelaki "Si Kumis Tipis" ini.

-Orion bea
Pukul 19.00

Akara LembayungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang