Camera, Roll, and ACTION!
Di depan mereka, terdapat tanah lapang yang luasnya bukan main. Sejauh mata memandang hanya itu yang bisa mereka lihat. Terik matahari membawa kehangatan bagi mereka, tapi hangatnya cahaya matahari tidak bisa menutupi ketakutan mereka sekarang. Bagaimana tidak kalau di depan mereka juga disuguhi dengan banyak tombak yang menancap di atas tanah dilengkapi dengan darah yang terlihat sedikit kering. Bau anyir juga menyapa indra penciuman para lelaki muda itu.
Apa yang sudah terjadi disini? Apa ini hadiah yang mereka dapatkan? Apakah orang-orang di negeri antah berantah ini sudah mengetahui kehadiran mereka dan berniat memberi mereka kejutan yang luar biasa ini? Kalau iya, selamat! Mereka benar-benar mengejutkan mereka dengan amat sangat.
"I-ini maksudnya apaan?
"Sumpah?"
"K-kok horor banget, sih."
"Gak niat mau masuk hutan lagi aja?"
Bruukkkkk
Yoga lemas dengan apa yang dirinya lihat kali ini. Tak sanggup untuk berdiri, kedua kakinya terjatuh tanda dia sudah menyerah dengan semua keadaan disini. Ini gila! Pikirnya. Dengan segala perjuangan mereka, apa harus berakhir dengan menjadi tumbal bagi penduduk asli di tempat yang sialnya mereka pun tak tau dimana ini. Di zaman apa mereka sekarang? Tombak? Apa ini?
"G-gue mau pulang aja, guys," Yoga menatap lirih keempat temannya. Dia sadar tidak ada yang patut disalahkan dalam keadaan ini. semuanya terjadi begitu saja.
Yang lainnya menghampiri Yoga dengan raut khawatir. Tidak ada yang tidak lemas setelah melihat apa yang ada di depan mereka saat ini, Naresh yang terlihat pucat juga menandakan semua keterkejutannya. Ayolah! Mereka hidup dimana benda tajam sangat diberikan perlakuan serius jika terlihat di tempat umum. Sekali kau memperlihatkan pisau dihadapan orang banyak, maka detik itu juga kau dianggap pembunuh. Dan sepertinya mereka ada di tempat yang sebaliknya.
Mereka masih duduk bersimpuh di tanah menatap lamat-lamat apa yang ada di depan mereka. Masih menahan keterkejutannya, tak tau harus bagaimana. Apa yang akan ada di depan mereka nanti? Terlalu takut untuk maju atau bahkan mundur sekalipun. Mereka tidak ingin mengambil resiko dan menantang mautnya lagi.
Woossshhhh! Zraaak!
"AAAKHHHHH!"
Tidak mungkin! Ini tidak mungkin! Tidak jauh dari mereka seorang lelaki dewasa terkapar dengan bagian dada yang tertancap sebuah panah, darah mengalir deras dari tempat panah itu menancap. Tak lama kemudian, teriakan nyaring memekakan telinga kelima pemuda itu. Orang-orang dari arah kiri mereka berlarian dengan pedang, tombak dan banyak benda tajam yang mereka tak tau apa itu. Mereka semakin mendekat, namun dihalangi oleh hujaman panah dari arah kanan mereka. Hal itu terus berulang. Sungguh! Kelimanya tak dapat bergerak sedikit pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chosen
Teen Fiction5 laki-laki muda yang menghilang diujung pengejaran saat demo tengah berlangsung. Berusaha menghindari petugas keamanan dengan berlari menjauh, sangat jauh. Hingga menghilang dari dunia yang seharusnya mereka tinggali. The chosen. Semesta memilih m...