Jangan lupa tekan votenya ya everbody! Dukung terus kisah Amelia dalam wujud Castarica!
Thanks juga udah membaca cerita aku sejauh ini. Gaje banget kan, sorry, aku emang suka cerita dengan tema seperti ini, dan aku usahakan alur cerita ini beda dengan cerita yang lain.Ingat tekan vote!
Jangan lupa komen gemes juga!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
___________________________________‘Ini nyata dan masih sulit untuk diterima, jika saja aku tidak hidup di dalam tubuh wanita iblis ini, mungkin aku masih bisa menerima semuanya.’
Castarica--yang telah diganti jiwa Amelia--masih memikirkan masalah reinkarnasinya. Sebagai manusia yang normal, tentu ia masih belum bisa percaya dengan apa yang terjadi pada dirinya. Mati lalu hidup kembali? Hellow, apa kalian pikir Castarica sedang bermain sinetron dongeng? Tentu tidak. Ini real, nyata, plus nyesekin untuk seorang Castarica.
‘Terima atau tidak, hasilnya tetap saja sama. Kau tetap seperti ini, Amelia. Kau sudah menggantikan wanita iblis ini.’
Castarica alias Amelia menghela nafas pelan. Benar, apa pun pilihannya tetap tidak akan mengubah apa yang telah terjadi padanya. Pada akhirnya, dia hanya bisa menerima dan menjalankan takdirnya. Takdir sebagai wanita antagonis.
‘Terima saja Amelia, kau tidak bisa berbuat apa-apa sekarang.’ Lagi, Castarica menegaskan pada dirinya lagi. Sedikit dengan nada sedih. Mengasihani nasib hidupnya yang mungkin tak lagi berarti.
Tentu saja sulit bagi Castarica untuk menerima takdirnya menggantikan wanita antagonis. Demi apa dan bagaimana bisa? Amelia tidak mengerti. Terlebih lagi yang membuatnya sulit menerima kenyataan ini ialah, pertama dia adalah wanita terjahat yang amat terkenal di seluruh wilayah kerajaan Isaac, hampir semua rakyat tidak menyukai kehadirannya.
Ke dua, Castarica memiliki suami dingin dan cuek bak saudara tembok, bahkan suaminya tidak pernah menyukai kehadirannya, apalagi tentang pernikahan paksa yang dia ingin, bukan Amelia, ya, tapi Castarica.
Sekarang Castarica harus menyusun rencana hidupnya, bagaimana ia akan menjalankan hidupnya sebagai wanita antagonis. Akankah Castarica siap menerima tatapan kebencian dari banyak orang.
'Yang kau perlukan hanya lah mengubah kehidupanmu. Buat mereka perlahan menyukaimu. Ya, kau bisa mencoba hal ini Amelia.'
Castarica sudah bertekad dalam hati ia akan mengubah sikap dan jati diri. Sehingga tak ada lagi orang yang benci. Mula-mula dengan merubah sikap Castarica kepada semua orang di kediaman ini, terutama pada suaminya. Lalu pandangan orang lain padanya. Setelah itu, Castarica yakin ia akan hidup dengan tenang.
'Aku berjanji tidak akan mengganggumu lagi Tuan Erick, aku berjanji. Kau bisa hidup bebas sekarang.'
“Nona, mau sampai kapan Anda membungkus diri Anda di dalam selimut itu. Nona bisa kepanasan dan sesak nafas jika terus di dalam sana."
Di saat sedang asiknya Castarica merencanakan jalan hidupnya, suara panggilan yang tak ramah itu membuyarkan lamunan rencananya. Siapa lagi jika bukan Erin, satu-satunya pelayan yang berani bersikap santai dan terbuka pada Castarica.
“Nona, jika Nona tidak segera membuka selimut Nona, maka saya sendiri yang akan membukanya.” Erin mulai mengancam, karena dia sudah lelah menunggu Castarica keluar dari selimutnya.
“E-Erin ....”
Perlahan kepala Castarica menyembul keluar, di balik selimut, mata yang indah itu menatap Erin sedikit takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jiwa Pengganti
RomanceAmelia memang wanita yang konyol dan bodoh, tapi sebodoh-bodohnya ia, tidak pernah dia berpikir bahwa reinkarnasi itu ada. Mati lalu reinkarnasi? Bahkan iblis dan malaikat pun akan tertawa jika ada manusia yang percaya pada hal mistis seperti itu. T...