part 37

1.5K 153 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Ceyelyna berjalan memasuki gua namun baru saja ia tepat di bibir gua sebuah panah melesat ke arah nya untung saja ceyelyna cepat menghindar jika tidak mungkin anak panah tersebut mengenai diri nya

Tak lama muncul sebuah tawa dari dalam gua

Hahahahahahahahaha

Tak lama muncul lah seorang laki laki yang mungkin sebaya dengan Jung dan dia cukup tampan astaga ceyelyna harus banyak bersabar melihat ketampanan mereka yang membuat ceyelyna menjerit

"Kau berani memasuki gua ini nona" lelaki itu memandang ceyelyna remeh

"Ya" ceyelyna memasang wajah datar jujur ceyelyna malas sekali seperti ini bagaimana tidak lelaki didepannya ini memandang ceyelyna dengan remeh dan itu membuat ceyelyna malas

"Kalo begitu lawan aku dulu"

"Memang harus" ceyelyna menaikan sebelah alis nya, sedangkan lelaki itu menyeringai melihat tingkah ceyelyna

"Ya kau harus nona jika kau menang kau boleh masuk kedalam gua ini dan mengambil apa yang ada didalamnya dan jika kau kalah kau akan mati nona" lelaki itu tersenyum mengejek

"Oh" melihat respon ceyelyna yang acuh tak acuh lelaki itu semakin senang ia merasa tertantang sekali

Ceyelyna mengambil ancang ancang dan mulai menyerang, ia melemparkan element angin nya kearah lelaki tersebut dan diikuti oleh element petir nya, lelaki itu terus menghindar ceyelyna berlari dengan sangat cepat ia mengeluarkan belati yang terbuat dari element angin ceyelyna terus menyerang lelaki tersebut dan lelaki tersebut sama ia menyerang menggunakan belati dari element api
Mereka terus bertarung dengan sengit

"ASTAGA-! TUAN baru saja aku kembali kau sudah bertarung seperti ini" mendengar teriakan seseorang mereka berdua berhenti bertarung, mereka melihat siapa yang berteriak tadi

"Astaga Fei kau kah itu" lelaki itu terkejut melihat Fei

"Fei...kau menganggu aku lagi" ceyelyna menatap geram kearah Fei sedangkan sang empu hanya tersenyum

"Katakan kau Fei benar" Fei memutar bola mata nya malas

"Astaga aku benar Fei lelaki yang sangat tampan ini Fei" Fei tersenyum manis sedangkan ceyelyna memutar bola mata nya malas

"Kau percaya diri sekali" mendengar penuturan lelaki itu ceyelyna mengangguk setuju

"Ya dia terlalu percaya diri sekali sungguh menyebalkan"

"Kau benar nona"

"Astaga kalian ini aku benar benar tampan tau"

"Ya terserah kau, sudahlah aku ingin bertanya apa kau kenal dia" ceyelyna melirik lelaki disebelahnya, Fei yang melihat itu seketika mengerutkan keningnya

"Sebentar tuan aku berpikir dulu" Fei memasang pose berpikir

"Hei aku ini teman mu Fei nama ku Fang apa kau lupa"

"Fang" Fei masih memasang tampang berpikir

"Astaga Fang itu kau" Fei menghampiri Fang dan mereka bersalaman

"Ya ini aku bagaimana bisa kau lupa denganku hah"

"Udahlah maklumi saja dia sudah tua" ceyelyna memutar bola matanya malas hei dari tadi ia didiamkan oleh mereka berdua apa mereka tidak sadar bahwa masih ada diri nya

"Tuan kau ini"

"Apa"

"Hei Fei apa dia tuan mu"

"Ya dia tuan ku"

"Cukup tangguh tapi apakah dia kuat seperti tuan mu sebelumnya"

"Hei tentu saja aku kuat karna aku anak nya tau" ceyelyna melipat tangannya didepan dada

"Kau anak nya"

"Ya, aku cantik kan"

"Tidak" bohong Fang berbohong sebenarnya gadis didepannya ini sangat cantik mungkin ia lebih cantik dari sang ibu dan gadis ini sangat tangguh sekaligus anggun itu membuat Fei penasaran apa gadis benar benar tangguh

"Kau ini"

"Fang sudahlah jangan menganggu tuan ku kau tidak tahu jika dia marah bagaimana" Fei berbisik ke telinga Fang

"Ehem apa yang ingin kalian lakukan kemari"

"Ah tuan ingin mencari suam-" Fei belum menyelesaikan perkataannya ia sudah terpental akibat element angin ceyelyna

"Jangan dengarkan dia" Fang mengangguk ia terkejut melihat Fei yang terlempar dan itu membuat Fang takut astaga sebelumnya tidak ada yang berani seperti itu kepada Fei benar apa yang dikatakan temannya ia harus berhati hati hati dengan gadis didepannya ini

"Ya"

"Apa kau tahu kalung pusaka"

"Untuk apa kau menanyakan itu"

"jawab saja Fang ku" ceyelyna tersenyum manis tapi bagi fang senyum itu mengerikan

"ah ii-itu aku yang menjaga nya" Fang memasang wajah tegas
"Aku tidak boleh takut dengan gadis ini Fang kau harus tegas"

"Kalau begitu berikan kepada ku"

"Tid-"

Perkataan Fang terpotong

"Jika tidak tak apa, tapi apa kau mau bertarung dengan ku" ceyelyna tersenyum penuh arti ia menatap Fang dengan tatapan yang sulit diartikan

Fang terdiam



ceyelyna transmigration✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang