Pagi-pagi sekali, Jeno sudah disambut dengan tempat tidur milik bayi Eric yang bergerak mengayun sendiri (karena tempat tidur bayi Eric semacam keranjang yang sekaligus menjadi ayunan). Maka dari itu ia segera melangkah terburu-buru menuju tempat tidur bayinya demi melihat apa yang terjadi sebenarnya, dan...... yang didapati pria itu adalah bintang kecilnya yang tengah mengerjapkan mata sipitnya, sembari badan mungilnya bergerak-gerak didalam bedong yang membungkusnya, seakan memberitahu sang ayah bahwa ia menginginkan kebebasan.Jeno terkekeh ringan, sebelum ia berucap dengan ceria menyambut bangunnya sang buah hati. "Wah.... anak Ayah udah bangun nih, selamat pagi bintang kecilnya Ayah~"
Entah sebagai respon atau kode, bayi Eric menggerakkan tubuhnya lebih brutal, sampai-sampai satu tangannya sudah keluar dari lingkupan bedong.
"Lho, anaknya Ayah mau lepas bedong?" Jeno melontarkan pertanyaan retoris yang hanya direspon dengan tendangan-tendangan kecil dari bayi Eric, sembari tangannya dengan cekatan membuka bedong yang membungkus tubuh bintang kecilnya itu.
"Nah..... sekarang bedongnya sudah lepas, anak Ayah sudah bebas~"
Bayi Eric tampak senang, ia menggerak-gerakkan tubuh mungilnya bersemangat. Tangannya bergerak terangkat seakan hendak menggapai sang ayah, begitu juga dengan kakinya yang menendang-nendang udara. Jeno tersenyum bulan sabit, "Bintang kecilnya Ayah kayaknya seneng banget bedongnya dilepas...." ucapnya.
Eric sudah berumur 2 bulan, ngomong-ngomong.
Jeno mengangkat tubuh bayi Eric, ditimang-timangnya tubuh mungil anaknya itu. "Duh..... pinternya anak Ayah~ kita mandi ya, nak. Ayo~ Eric mandi sama Ayah~" pria itu pun membawa bintang kecilnya menuju kamar mandi.
Sesampainya di kamar mandi, Jeno perlahan melepaskan satu per satu baju yang membalut tubuh bayi Eric, kemudian dimasukkannya tubuh polos sang anak kedalam bathtub bayi yang sebelumnya telah diisi air hangat. Bayi Eric tampak berjengit kaget, mungkin karena reaksi dari kulitnya yang bersentuhan dengan air hangat. Sempat merasa tak nyaman, setelahnya bayi itu menunjukkan rasa senangnya didalam air.
Bayi Eric memukul dan menendang air dengan kedua tangan dan kakinya, membuat sang ayah yang tengah menyabuni badannya terciprat air disana-sini karenanya. Baju yang dikenakan Jeno hampir basah semua. Pria itu tergelak, "Lho lho? anak Ayah usil banget nih.... Ayahnya dipercikin air." ucapnya. Mendengar ayahnya yang berucap seperti itu membuat bintang kecil itu semakin bersemangat memukul dan air. Sepertinya, di masa depan sifat usil Jeno akan menurun pada Eric nantinya.
Setelah acara ‘basah-basahan memandikan Eric’, kini pasangan ayah dan anak itu sudah bersih dan wangi. Setelah memakaikan baju, Jeno kembali meletakkan bintang kecilnya di keranjang bayi, sementara ia memilih pakaian yang hendak digunakannya.