Hari ini Jeno agak sibuk, sebab ia mempunyai jadwal untuk bersih-bersih rumah. Berbulan-bulan lalu sejak kepergian Karina, ia tak punya waktu untuk memperhatikan kondisi rumah minimalisnya karena fokus utamanya adalah sang buah hati.Rumah kediaman keluarga kecil Fatahillah itu bisa dibilang sedikit tidak rapi jika dibandingkan dengan kondisinya yang dulu. Rumput liar mulai merambat dan meninggi dimana-mana, beberapa bunga telah layu, bahkan di sudut-sudut ruangan mulai berdebu. Oleh karenanya, dengan mengambil kesempatan di waktu luang Jeno melakukan bersih-bersih pada rumahnya.
Ayah dari bayi Eric itu menghela nafas lega ketika menyelesaikan pekerjaannya membersihkan debu-debu di setiap sudut ruangan rumahnya. Ia tersenyum simpul, pekerjaannya hampir rampung. Diambilnya note yang bertuliskan list pekerjaannya,
"Tinggal beresin kamar....." gumamnya setelah membaca list pekerjaannya yang terakhir. Jeno pun membawa vacuum cleaner beserta peralatan kebersihan lainnya menuju kamar.
clek /pintu dibuka/
Jeno memasuki kamarnya yang terang karena terpaan sinar mentari, hari sudah semakin siang, ngomong-ngomong. Manik legamnya mengedar, dan jatuh pada sosok mungil a.k.a bayi Eric yang tidur nyenyak di atas kasurnya. Karena pertumbuhan dan perkembangan bayi Eric yang selalu bertambah, akhir-akhir ini Jeno lebih sering meletakkan bintang kecilnya itu di kasur ketimbang di dalam keranjang bayi. Ia juga berencana untuk mengganti keranjang ayunan bayi Eric menjadi keranjang bayi yang seperti umumnya, sebab cukup berbahaya apabila suatu saat makhluk mungil itu belajar berdiri di keranjang ayunan yang pasti akan mengayun jika ada pergerakan.
Back to plot >>>
Pria itu tersenyum, kakinya melangkah demi mendekati sosok mungil tersebut. "Bintang kecilnya Ayah anteng banget tidurnya....." monolognya pelan. Ingin hati menyentuh pipi sang anak, namun urung karena sadar jika tangannya jauh dari kata bersih.
Meninggalkan bayi Eric yang tidur dengan nyenyak, Jeno memulai kegiatan bersih-bersihnya. Sebagai awalan ia menggeser beberapa benda yang ada di kamarnya agar memudahkannya saat bersih-bersih, kemudian melepas figura-figura yang terpajang apik di dinding kamar untuk membersihkan partikel debu yang menempel di dinding. Sempat bingung ingin menaruh dimana, akhirnya Jeno meletakkan figura-figura tersebut sementara di tepi kasur. Tenang saja, kasur Jeno sekarang dipasangi penghalang agar mencegah sesuatu jatuh dari kasur──terutama bayi Eric yang tidurnya polah di masa-masa pertumbuhan.
Saat menggeser beberapa barang dan bersih-bersih, Jeno melakukannya dengan pelan dan hati-hati. Setiap pergerakan yang ia lakukan sebisa mungkin tak menimbulkan kebisingan agar tidak mengganggu tidur nyenyak bintang kecilnya.
Butuh waktu 30 menit untuk Jeno merampungkan kegiatan bersih-bersih di kamarnya. Pria itu tersenyum menatap sekeliling, "Fyuh~ akhirnya selesai." ucapnya lega. "Sekarang mandi ajalah...." gumamnya sembari menyeka bulir keringat yang mengucur dari pelipisnya. Ia pun mengambil setelan kasual dan handuk didalam lemari, kemudian melangkah menuju kamar mandi.