Neha sibuk merapikan barang-barangnya di kamar. Sebab saat ini ia sudah jadi pengurus untuk pindah kamar. Neha melihat sebuah kotak yang tampak usang. Berisi benda-benda berharganya yang bersangkutan dengan Daffa.
Kenangan itu mulai kembali dalam ingatannya. Kisah, bagaimana ia bisa bertemu seseorang yang sampai kini tetep menjadi pemilik hatinya. Entah ini adalah sebuah kesetiaan atau memang Neha tidak bisa membuka hatinya untuk orang lain? Namun, posisi Daffa tak dapat tergantikan di dalam sanubarinya.
Jarak jauh tanpa kabar. Ia senantiasa menanti. Keyakinanlah yang menjadikannya bertahan sampai detik ini. Ia percaya bahwa di sana Daffa juga masih menyimpan nama Neha di lubuk paling dalam.
Neha membaca Sepucuk surat usang dengan berlinang air mata. Surat yang paling enggan untuk membacanya waktu itu, sekarang menjadi pelipur lara kala ia rindu terhadapnya. Dengan membaca suratnya saja, membuatnya merasa Daffa berada di sampingnya.
📜
Assalamualaikum,Tok tok tok
Ini ku kembalikan sapu tanganmu, sebab terlalu berat jika ada padaku.
Dan pin ini ku temukan ketika kamu terburu-buru ke kelas waktu di kampus.
Ingat 'kan? Pas jilbabmu tersangkut waktu itu?
Lain kali santai saja ya, jalannya? Sebab kalau kamu tersangkut lagi mending di hatiku saja, maaf canda:)
Biar tudak terlalu serius bacanya.
Daffa El Hussain
yang wajahnya tertimpa sampah waktu itu hehe.Neha terkekeh membaca surat itu, teringat wajahnya yang lucu menhan amarah pada Rere. Ia tidak menyangka Daffa bisa menulis kata-kata se konyol ini.
Neha membuka surat selanjutnya.
Sepucuk surat yang telah menggetarkan hati seorang Nehanna Andhini. Membuatnya membuka hatinya lebar-lebar untuk menyambut kekasih hatinya itu.
Sepucuk surat inilah yang membuatnya bertahan menumbuhkan kerinduan yang semakin melambung tinggi tak terlukiskan.
📜
Kamis, 16 september 2021.Teruntuk Nehanna Andhini.
Surat ini ku hadapkan kepada engkau sang pujaan hati. Tanganku gemetar kala menorehkan tinta di secarik kertas ini. Namun, aku tetap berusaha untuk terus menulis, berharap engkau bisa membacanya dengan senang hati.
Andhini ...
Cinta itu suci, takkan pernah ku nodai dengan penghianatan. Ketulusanku itu nyata adanya. Engkaulah satu-satunya pemilik jiwa dan raga ku selamanya.Andhini ...
Seperti yang pernah ku janjikan padamu sebelumnya. Bahwa, aku bersumpah untuk menjadi penopang dalam hidupmu. Menjadi kekuatan yang tak tertandingi di dunia ini. Menjadi, cinta sejati yang abadi hingga kelak nanti.Namun, kesalah pahaman menghancurkan hatimu. Meretakkan kepercayaan janjiku terhadapmu.
Andhini ...
Tidak ada satupun orang yang akan singgah di hati ini kecuali engkau. Begitu pula yang akan hidup bersama denganku hanyalah dirimu seorang.Andhini ...
Aku terus menunggu mu, menantikanmu, sebab engkaulah pemilik separuh hatiku. Aku tak bisa bila harus hidup dengan separuh hati yang malang ini.Tunggu aku sebentar saja, aku sedang mematangkan agama ku untuk menjadi imam yang pantas untukmu.
Andhini ...
Maafkan aku telah membuatmu bersedih, ingin sekali ku usap air matamu itu. Namun, engkau terus berpaling dariku, menjauh dari hadapanku. Sehingga tak mampu pula tanganku meraih mata sayumu yang melukiskan kesedihan terdalam.Andhini ...
Terimakasih telah hadir dalam kehidupanku, engkau mengisi ruang sepi dalam hatiku yang kosong. Engakau jadi pewarna kehidupanku. Bukan hanya wajah dan keanggunanmu yang terus terbayang dalam benakku, tapi juga suara indahmu terngiang selalu di telingaku.Andhini ...
Pintaku hanya satu, berbahagialah selalu, sebab jika engkau sedih, duniaku terasa hancur. Jangan biarkan airmata mu jatuh lagi kekasihku.Daffa El Hussain
Yang mencintaimuIa menangkupkan secarik kertas itu di dadanya. Berharap Daffa di sana juga baik-baik saja.
Tangisannya pecah, haru menyeruap dalam kalbu. Ia merindu, sungguh merindu.
Ternyata benar, semakin jauh dipandang mata, semakin tak terukur rasa rindunya.
Neha meyakinkan diri sendiri. Bahwa Daffa di sana mungkin juga merindukannya. Tiada kabar bukan berarti menghilang. Namun, itu adalah sebuah bentuk dari kenikmatan merindukan seseorang.
Jika semakin lama tak ada kabar, namun masih tetap bertahan, itu adalah suatu pembuktian. Bahwa kekuatan cinta tak terkalahkan meski sebesar apapun ujian.
Itulah cinta sejati, tetap hakiki walau hanya mampu dirasa oleh hati.
Neha, masih menunggu, dan ia yakin bahwa Daffa juga tahu itu. Rindu tanpa batas dan waktu, semua menyatu jadi satu. Yang ia lakukan hanyalah melangitkan Doa agar sampai kepada sang pemilik cinta.
Neha percaya meski Daffa jauh di mata, namun baginya ia dekat di doa. Biar semesta menjadi saksi terus meminta walau tanpa ada kata, sebab ia yakin cintalah yang akan berupaya untuk mempertemukan mereka.
Ia hanya cukup bertahan dan bersabar, sebab penantian yang dilandaskan dengan asma-Nya segalanya akan dimudahkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/282210153-288-k20975.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
kalam cinta pesantren || SUDAH TERBIT
Roman pour Adolescentsperjuangan seorang santri dalam menahan nafsunya di jalan allah, dan memilih menyembunyikan sedalam mungkin cintanya terhadap yang belum halal untuknya