10. Curhatan Bu Gwen

374 89 11
                                    

Dua puluh menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua puluh menit yang lalu.

Sebelum Mahesa benar-benar hengkang kaki dari depan kelas Azura dan menghampiri teman-temannya. Ia berlari ke kantin untuk membelikan susu strawberry baru untuk Azura. Ia hanya tak ingin Yuan terlibat dalam permasalahan mereka. Dalam lubuk hati yang terdalam pun, ada perasaan khawatir jika Azura kenapa-napa.

Kiarra berteriak memanggil Mahesa. Tapi panggilannya sama sekali tak diindahkan oleh laki-laki itu.

Mengenai ucapannya waktu itu, ternyata Kiarra benar-benar menyanggupi permintaannya.

Mahesa bingung dan bisa dikatakan ia labil. Saat ia menyuruh Kiarra untuk melakukan perbuatan jahat kepada Azura, ucapannya terdengar bersungguh-sungguh. Namun kini, ia merasa bahwa egonya benar-benar jahat.

Memang benar, Mahesa menginginkan agar Azura bersikap seperti dua atau tiga tahun yang lalu kepadanya, namun cara yang dipikirkannya benar-benar di luar batas. Mahesa tak ingin jika harus menyesal untuk kedua kalinya.

Sesampainya di kantin, ia menghampiri kulkas yang berada di salah satu stand di antara beberapa stand lainnya yang berada di kantin tersebut. Tangan kanannya membuka pintu kulkas. Udara sejuk yang ke luar dari kulkas menerpa wajah Mahesa.

Setelah membayar satu kotak susu dan satu botol minuman yang dibelinya, ia langsung berlari kembali menuju ruang kelas Azura.

Tak lupa, ia menulis ulang nama Yuan pada post-it yang baru. Ia mendapatkan post-it itu dari tempat pensil Kiarra.

Sama seperti alasan Kiarra. Mahesa ingin Azura menerima pemberiannya dengan menuliskan nama temannya di atas kertas itu. Jika nama Mahesa yang tertulis di sana, pasti Azura langsung membuangnya. Mahesa tak ingin pemberiannya tak dihargai.

Susu strawberry yang diberikan oleh Kiarra langsung ia ambil dan dibuang ke tempat sampah beserta botolnya. Mahesa tak peduli jika botol itu terbilang mahal. Bundanya juga memiliki botol itu, bahkan jika Mahesa menghilangkannya, ia akan dimarahi. Hanya dengan memikirkannya saja sudah membuat bulu kuduk Mahesa meremang.

Sebelum Azura kembali dari toilet, Mahesa langsung pergi menuju teman-temannya yang tampak asik bercanda di bawah pohon rindang di sebelah lapangan out-door.

Setidaknya Mahesa sudah tenang. Mahesa akan memastikan Azura baik-baik saja walaupun gadis itu belum berdamai dengan masa lalunya.

***

Di dalam toilet, Azura sama sekali tak berniat untuk ke luar. Rencananya untuk belajar bersama Yuan pupus begitu saja, ditambah lagi bel yang menandakan waktu istirahat berakhir akan berdering.

Orang bernama Delvin sudah diurus oleh Junar, Jian, Daren, dan Tama. Mereka mengusir laki-laki tak beradab itu hingga sampai ke depan gerbang sekolah dan meninggalkan Yuan sendirian di depan toilet.

Titik Sendu || YOSHI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang