11. Tentang Hujan

407 90 8
                                    

playlist :
Savior - Lee Hi ft B.I
A Lot Like Love - Baek A Yeon (Moon Lovers OST)

——

"Lo gapapa?" tanya Yuan seraya melepaskan almameternya yang basah dan berbau susu.

Azura mengangguk singkat. Ia memperhatikan almameter yang kini berada dalam genggaman Yuan. Karena dirinya Yuan jadi ikut terkena masalah. Ingin rasanya membantu tapi jiwa gengsinya masih sangat tinggi.

Yuan hebat sekali. Laki-laki itu bisa menahan amarahnya walaupun kekesalannya sudah berada di ujung tanduk. Azura merasa takjub walaupun ia hanya menampilkan ekspresi datarnya yang khas.

"Gue ada waktu sampai jam empat. Mau belajar bareng di perpus?" tanya Yuan yang kini menatap fokus ke arah Azura dengan senyuman tipis yang tersungging di pipinya.

Azura tak ingin menolak. Ia membutuhkan seseorang untuk membantunya belajar. Selama ini, ia tidak boleh mengikuti bimbel ataupun kelas pelajaran tambahan oleh kedua orangtuanya. Menurut mereka itu hanya membuang-buang uang. Berbeda dengan Leonel yang setiap keperluannya selalu dipenuhi oleh mereka dan tak peduli sebesar apapun nominal yang harus dikeluarkan.

Dengan senang hati Azura, mengangguk menerima ajakan Yuan, dan hal itu membuat Yuan bersemangat dan melangkahkan kakinya lebar-lebar menuju perpustakaan. Untuk sejenak ia melupakan kejadian beberapa menit yang lalu.

Azura menahan senyumnya saat melihat Yuan bersemangat seperti anak kecil yang habis dibelikan mainan oleh kedua orangtuanya.

"Lama banget jalannya," Yuan yang sudah berada di depan pintu perpustakaan menunggu Azura dengan bersidekap dada.

Azura sengaja jalan dengan lambat agar bisa merasakan sensasi baru dalam kehidupannya. Ia mulai menikmati setiap langkah baru yang terasa semakin ringan. Berbeda dengan sebelumnya, Azura sedikit melupakan tentang segala lika-liku kehidupannya saat menghabiskan waktu bersama Yuan.

Wajah Yuan terlihat sangat lucu saat Azura tiba di hadapannya. Wajahnya dibuat-buat seperti sedang merajuk. Namun, senyuman lebar langsung menghiasi wajahnya saat melihat Azura menautkan kedua alis.

Tangan kanan Yuan membuka pintu perpustakaan untuk mempersilahkan Azura masuk terlebih dahulu ke dalam sana.

"Eh, Yuan. Lagi persiapan lomba, ya?" tanya Serina sekaligus menyapa saat melihat sosok Yuan masuk ke dalam perpustakaan itu.

"Iya, Mbak. Masih lama, tapi kata Bu Gwen harus persiapan dari sekarang," jawab Yuan.

"Oh, begitu. Yaudah sana. Yang rajin belajarnya!"

Yuan mengangguk takzim dan mengacungkan jempolnya.

Saat kepala Yuan menoleh, Azura sudah tak berada di depannya. Gadis itu sudah mampir ke salah satu rak buku untuk melihat-lihat beberapa buku baru di perpustakaan.

Yuan menggeleng-gelengkan kepalanya. Sepertinya Azura memiliki hobi menghilang tiba-tiba.

Tak perlu semenit untuk mencari keberadaan Azura. Yuan dapat melihat dengan jelas tubuh Azura yang berada tak jauh darinya. Tangan kiri gadis itu sudah diisi oleh sebuah novel karya penulis terkenal.

Azura yang sedang asik melihat sinopsis dari setiap buku yang baru saja digenggamnya terperanjat kaget saat Yuan berada di belakangnya dan mengambil buku yang berada di rak paling atas.

Itu terjadi secara tidak sengaja. Saat Yuan sampai di sana, ia berada di sebelah Azura dengan posisi badan yang cukup berjarak dengan rak buku. Namun, tiba-tiba saja Azura yang belum menyadari Yuan berada di sana, sedikit bergerak ke sisi kiri dan mengakibatkan kejadian yang cukup membuat sensasi aneh muncul di dalam tubuhnya.

Titik Sendu || YOSHI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang