12. Kita

403 82 20
                                    

playlist: ONLY by Lee HiLooks Like a Real Thing (eng ver) by JaeHwi (Snowdrop OST)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

playlist:
ONLY by Lee Hi
Looks Like a Real Thing (eng ver) by JaeHwi (Snowdrop OST)

Kini Yuan dan Azura sudah berada di luar perpustakaan. Tatapan mereka berdua sama-sama ke arah lapangan outdoor yang diguyur oleh air hujan yang terbilang masih cukup deras.

Azura melirik sekilas ke arah Yuan. Setiap kali ia melihat almameter Yuan yang memperlihatkan lingkaran bekas siraman susu akibat ulah Kiarra, membuat Azura merasa semakin bersalah.

"Almameter lo," lirih Azura.

Yuan menoleh dan memperhatikan almameter yang masih dipakai pada tubuhnya. Setelahnya Yuan membuka sedikit mulutnya karena tahu maksud Azura. "Bau susunya kecium?" tanya Yuan yang langsung dibalas anggukan oleh Azura.

"Warnanya juga pudar," tambah Azura yang kini kembali memperhatikan bagian punggung almameter sekolah milik Yuan. Warna pada bagian yang tersiram susu kini memudar, tak sebiru sebelumnya.

"Susunya beracun," jelas Yuan.

Azura mengernyitkan wajahnya karena bingung.

"Tadi, gue kira lo lari ke kamar mandi karena keracunan. Gue sama sekali gak ngasih susu buat lo. Mungkin awalnya susu itu dikasih sama Kiarra, terus ada yang sengaja nuker susu itu pake susu baru biar lo gak keracunan."

"Siapa yang ganti?" tanya Azura penasaran.

Yuan mengangkat kedua bahunya. "Bukan gue."

Azura menghela napasnya. Kiarra sudah benar-benar berada di luar batas. Sementara Yuan tersenyum miris.

"Udah kelewat batas. Gue perlu turun tangan biar lo gak diganggu terus," Yuan menatap dalam kedua bola mata Azura.

Dengan cepat Azura menggeleng, menolak ucapan Yuan dengan raut wajah yang tak bisa dideskripsikan. "Jangan. Ini gak ada sangkut pautnya sama lo. Lagipula kalau tentang gue, orang-orang gak bakal percaya begitu aja, yang ada mereka malah makin jadi."

Yuan menghembuskan napasnya dengan berat. "Percaya sama gue. Gue bakal yakinin orang-orang buat percaya sama ucapan lo dan perbuatan jahat Kiarra."

Azura bungkam. Ia tak bisa membalas ucapan Yuan, lebih tepatnya ia tak tahu bagaimana menyanggah kembali ucapan mantap dari laki-laki di sebelahnya. Jadi ia lebih memilih mengalah, walaupun sebenarnya ia merasa malu karena usahanya selama ini sia-sia dan harus melibatkan Yuan dalam lika-liku kehidupannya.

Tangan kanan Azura menengadah air hujan yang turun. Ia memejamkan mata sesaat untuk merasakan sensasi dingin yang berasal dari air hujan.

"Gimana ya rasanya hujan-hujanan dalam keadaan senang?" gumam Azura yang masih terdengar oleh Yuan.

"Mau coba?" tanya Yuan dengan senyuman yang sudah terukir indah. Pertanyaannya terdengar antusias hingga membuat Azura menjadi bersemangat.

"Sekalian ngalahin ketakutan kita," lirih Yuan. Azura tak mendengar ucapan laki-laki itu karena kini tangannya sudah sibuk memainkan air hujan yang jatuh di tangannya.

Titik Sendu || YOSHI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang