Day Three - Third Phone Call

71 15 9
                                    

Chad tidak bisa berhenti membombardir kaptennya dengan pertanyaan, membuat Derek, si Kapten, sakit kepala. Derek sudah menatap tajam Chad beberapa kali sepanjang mereka makan malam, tapi pria itu sama sekali tidak mengerti.

Derek hampir berhasil melarikan diri dari Chad setelah ia membayar makan malam. Chad memamerkan pisau lipatnya sebelum Derek sempat menutup pintu mobil, membuat Derek memutar bola mata.

"Cap, anda benar- benar tidak akan memberitahu saya hotel tempat Centerjang menginap? Saya perlu mengucapkan terima kasih secara langsung--"

"Aku tidak akan memberitahumu," Derek menjawab dengan kesal, menutup pintu mobilnya. Chad masih berdiri di dekat pintu, mengetuk jendela mobil hingga Derek tidak memiliki pilihan selain menurunkan kaca. "Aku sudah mengucapkan terima kasih untukmu--"

"Apa anda menyukainya?"

Derek melotot pada Chad. "Apa katamu?"

Dengan alis terangkat tinggi, Chad mengulang pertanyaannya dengan wajah datar. "Apa anda menyukainya? Kang Kwon Joo Centerjang."

"Bukankah sudah jelas?" Derek balik bertanya, mengernyit pada Chad.

Tiba- tiba Chad tersenyum lebar. "Semangat, Captain Cho!"

Syok dengan teriakan Chad yang tiba- tiba, Derek menginjak gas bahkan sebelum menutup jendela. Ia ingin cepat- cepat tiba di apartemen dan menanyakan kabar Kwon Joo. Juga menanyakan soal Moo Jin Hyuk.

Di apartemen, Derek mulai mengetik. Centerjang, anda sudah kembali ke hotel?

Belum ada jawaban setelah 10 menit menunggu, Derek memutuskan untuk menelepon.

"Detektif Cho," suara gadis di seberang telepon terdengar lelah. "Apa anda akan menelepon saya setiap hari? Kalau ada pertanyaan tolong tanyakan langsung pada Centerjang-nim. Saya bukan mesin penjawab urusan pribadi--"

"Agen Park, hari ini saya bertemu dengan Moo Jin Hyuk."

Terdengar helaan napas di seberang. "Iya, Moo Timjang-nim sudah memberitahu saya. Ia menghubungi saya sesekali untuk menanyakan kabar dan meminta saya dan Centerjang-nim untuk saling menjaga. Kenapa? Anda cemburu pada Moo Timjang-nim?"

"Cemburu?" ulang Derek, sedikit terkejut dengan cara bicara Eun Soo yang terus terang. "Apa saya perlu cemburu?"

Eun Soo diam untuk beberapa saat sebelum menjawab. "Setahu saya Moo Timjang-nim masih lajang, mengurus Dong Woo sendirian. Centerjang-nim juga lumayan dekat dengan Dong Woo. Silakan persepsikan sendiri apakah anda perlu cemburu atau tidak."

"Agen Park--"

"Maaf, ada code zero. Saya harus tutup teleponnya." Tanpa menunggu jawaban, Eun Soo memutuskan sambungan.

Derek mengerutkan keningnya. Jadi itu artinya ia perlu cemburu? Ia hampir melemparkan ponselnya ke sofa saat ponselnya bergetar. Ada pesan dari Kwon Joo.

Saya sudah tiba di hotel. Untuk besok, saya yang akan buat rencana perjalanannya. Saya akan hubungi lagi besok pagi. Terima kasih, Detektif Cho. Selamat malam.

Derek tersenyum lebar setelah mengirimkan pesan.

Saya akan mengikuti apapun rencana anda dengan senang hati. Selamat malam juga.

Travel LogTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang