Day Four - Incoming Phone Call

85 14 8
                                    

Jika bukan karena sifat keras kepala Moo Jin Hyuk, Kwon Joo tidak akan berada di tempat ini sekarang.

"Anda seharusnya memberitahu saya jika anda menyukai taman bermain," Derek berjalan mendekati Kwon Joo yang berdiri bersandar pada pilar penyangga lintasan roller coaster. Ia mengulurkan botol minuman soda pada gadis itu.

Kwon Joo menghela napas, tapi ia tetap menerima botol minuman itu dari Derek dan langsung meminumnya. Ia masih mengkhawatirkan Dong Woo, tapi Jin Hyuk memaksanya untuk pergi dari rumah sakit dengan alasan anak itu butuh istirahat. Lagipula memang ia tidak memiliki hal apapun untuk dilakukan di rumah sakit. Memikirkan tidak ada yang bisa ia lakukan untuk Dong Woo membuatnya sedih.

Derek berdiri di depan Kwon Joo, memperhatikan ekspresi gadis itu. "Centerjang."

Tanpa mengeluarkan suara Kwon Joo menatap Derek.

"Mungkin anda masih mengkhawatirkan Dong Woo, tapi lebih baik jika anda juga mengurus diri anda. Kita belum makan malam. Apa ada makanan yang ingin anda coba di sini?"

Derek menatap sekelilingnya. Sekarang hampir jam 8 malam. Matahari sudah terbenam sepenuhnya, membuat semua lampu di wahana permainan di Pacific Park, juga lampu toko- toko kelontong di Santa Monica Pier, bercahaya warna- warni. Tadi Derek mengajak Kwon Joo ke tempat ini, setelah Kwon Joo akhirnya menunjukkan buku catatannya pada Derek.

Tadi di rumah sakit, saat Kwon Joo dan Jin Hyuk saling "beradu" untuk membuktikan siapa yang lebih keras kepala, Kwon Joo meminjamkan buku catatannya pada Derek supaya pria itu memiliki hal untuk dilakukan selama menunggu. Dan Derek sama sekali tidak keberatan menunggu jika ia bisa memiliki kesempatan untuk membaca buku Kwon Joo.

Jadi rupanya halaman- halaman pertama buku catatan Kwon Joo berisi detail tempat yang ingin ia kunjungi. Santa Monica Pier (Pacific Park), Universal Studios Hollywood, dan Disneyland. Mengetahui fakta itu membuat Derek cukup syok, jadi ia mempercepat proses "adu keras kepala" Kwon Joo dan Jin Hyuk dengan mengajak Kwon Joo pergi.

Gadis itu menolak dengan sungguh- sungguh, tapi Jin Hyuk juga tetap keras kepala, menyuruh Derek menarik Kwon Joo pergi. Maka akhirnya dengan berat hati Kwon Joo mengikuti Derek dan tiba di tempat ini.

"Bagaimana kalau hotdog?" Derek bertanya, memperhatikan Kwon Joo yang masih cemberut.

"Apa saya terlalu berlebihan mengkhawatirkan Dong Woo?" tiba- tiba Kwon Joo bertanya, menatap Derek sungguh- sungguh. "Saya bahkan bukan kayak kandungnya."

Derek tersenyum, dengan lembut merapikan rambut Kwon Joo yang sedikit berantakan karena tiupan angin. "Anda sudah menganggapnya adik sendiri, jadi menurut saya tidak apa- apa mengkhawatirkannya. Tapi untuk saat ini ia sedang tidur jadi anda mempunyai waktu untuk melakukan hal lain."

Tangan Derek tetap di atas kepala Kwon Joo, meskipun saat ini Kwon Joo yakin rambutnya sudah tidak lagi berantakan. Ia merasakan panas tangan Derek menjalar ke wajahnya. Dengan cepat ia menjauhkan diri dari Derek, tersenyum canggung. Tadi ia merasa sangat khawatir, dan tiba- tiba satu tindakan dari Derek langsung membuatnya merasakan hal yang jauh berbeda.

"Saya akan membelikan hotdog. Anda tunggu di sini, pikirkan permainan apa yang anda ingin lakukan setelah makan." Derek tersenyum, lalu berjalan ke penjual hotdog di dekat gerbang masuk Pacific Park.

Pacific Park berukuran jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan taman bermain berukuran raksasa seperti Universal Studios Hollywood, tapi ada beberapa wahana permainan berukuran besar seperti roller coaster. Selain beberapa wahana permainan, ada juga stand- stand arcade; melempar bola basket ke ring, menendang bola ke gawang, menembak, dan beberapa lainnya.

Travel LogTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang