"20 menit lo udah harus ada di cafe deket apartemen."
"Gue gamau tau lo harus dateng."
Bip!
Sunghoon melempar ponsel nya ke arah kasur, ia memijit kening nya sendiri. Ia sangat pusing akhir akhir ini, masalah selalu datang bertubi tubi.
Sunghoon hanya ingin bernafas dan hidup dengan tenang, oh Tuhan semoga Sunghoon kuat menjalani hidup nya.
Tidak bisakah masalahnya ditunda untuk lusa? Atau kapan pun? Asal tidak sekarang.
Sunghoon beranjak dari duduk nya lalu bersiap untuk keluar menuju ke cafe setelah ia berjanjian dengan seseorang.
Setelah meluruskan semua ini ia ingin sewa jasa pijat rasa nya, badan nya sungguh pegal.
Netra Sunghoon melihat seorang perempuan tengah duduk sambil melipat kaki nya ke atas. Sungguh anggun tapi terlihat sampah di mata Sunghoon.
"Mau bicarain apa?" Tanya Naeun dengan angkuh.
Sunghoon duduk sambil membenarkan tata letak rambut nya yang berantakan.
"Lo yakin itu anak lo?"
Naeun menaikkan alis nya bingung ah Naeun paham, ia lantas terkekeh.
"Lo minta ketemuan sama gue cuman mau bicarain ini doang? Lawak ni."
Sunghoon memukul meja namun pelan, ia tidak boleh terbawa emosi saat ini.
"Gausah oot, cepet jawab!" Sentak Sunghoon.
Naeun menyandarkan punggungnya pada kursi lantas mengusap perutnya yang sudah lumayan berbentuk.
"Iyalah ini anak dia."
Sunghoon berdecih sinis "ga yakin gue."
Naeun tersenyum tenang lalu menatap Sunghoon.
"Gue kasih tau, kalo lo masih sayang sama Jake kejar dia, kalo lo masih cinta ya dikejar. Jangan nyerah karena ada satu halangan di depan itu nama nya suka duka dalam hubungan, eh lo kan belum pacaran ya sama Jake berarti ga guna dong gue ngomong gini."
Perkataan Naeun di akhiri dengan tawaran mengejek.
Sunghoon mengepalkan tangan nya di meja, bila Naeun laki laki mungkin sudah habis di tangan Sunghoon.
"Nih ya gue bilangin, kalo lo belum ada hubungan aja dia udah kayak gitu gimana kalo lo ada? Laki laki kalo ga di pegang janji nya mau megang apa? Untung si Jake kaya jadi masih bisa realistis. Laki lo yang kata nya dari orok sama lo aja ngehianatin lo sendiri dengan bohongin sifat nya dari lo. Kalo gue jadi lo sih gue bakal pergi dari hidup dia, ya sadar diri lah kalo ternyata Jake risih sama lo."
Naeun mengetukkan kuku nya di antara meja meja menimbulkan suara suara kecil.
Sunghoon mendengar dengan baik apa yang dikatakan oleh Naeun, Naeun ada benar nya juga.
Tapi perkataan naeun seolah olah mengusir Sunghoon harus pergi dari hidup Jake.
"Kenapa ga lo aja yang pergi dari hidup Jake?"
Sunghoon tersenyum remeh melihat wajah Naeun yang sedikit terkejut.
"Kalo gue pergi anak Jake sama gue dong, jadi nya dia ga bisa ketemu anak nya. Sekarang di logika aja deh, ayah mana yang mau pisah sama anak nya dan gue juga gamau anak gue ga punya ayah. Gue mau anak gue bahagia dan ngerasain apa itu kasih sayang."
Sunghoon yang mendengar nya tertawa terbahak-bahak sambil mengusap air mata nya yang nyaris jatuh karena lelah tertawa.
"Lo ngomong gitu sama orang yang lo rebut kebahagiaan? Lo ngomongin kasih sayang anak lo sama gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Yakin Nih Sahabat? II Jakehoon [END]
FanficEND Tentang persahabatan Jake dengan Sunghoon yang sudah berjalan lama nya membuat kedua nya terjebak dalam hubungan friendzone. Secerkah emosi yang meluap karena penghianatan serta dendam merah masa lalu. Sunghoon pendendam dan ia akan balas apa ya...