two

22 3 0
                                    

Gadis berambut hitam terlihat cepat-cepat melangkah masuk ke gedung apartemen Minju. Sesekali ia menoleh ke belakang dan memperhatikan sekitarnya, takut mungkin saja Yunho mengikutinya. Tetapi ia bisa bernapas lega saat Minju membuka unit apartemennya dan ia pun langsung menerobos masuk.

"Lho? Bukannya kamu sekolah? Kok sudah kembali?" tanya Minju yang masih heran dengan kehadiran Seola.

Gadis itu terlihat mengatur napasnya sambil menegak air dari botol minum yang dibawanya. Minju sendiri sabar menunggu temannya itu yang terlihat seolah habis dikejar setan.

"A-aku terlambat jadinya aku bolos," ucap Seola dengan napas yang masih ngos-ngos-an.

Minju hanya bisa menggelengkan kepalanya lalu duduk di sofa ruang tamunya, disusul oleh Seola yang langsung menjatuhkan pantatnya di sana sambil menyandarkan punggungnya.

"Lalu kenapa kamu lari-larian seperti itu? Habis jadi maling lalu dikejar satpam?" tanya Minju, masih penasaran dengan sikap temannya yang menurutnya aneh itu.

"Enak saja mulutmu itu berbicara. Aku bertemu dengan Yunho tadi."

Minju yang awalnya terlihat santai pun langsung menegakkan punggungnya. "Yunho? Calon tunanganmu itu?"

Seola menganggukkan kepalanya, membuat Minju hanya bisa ber-oh ria.

"Aku takut dia mengikutiku dan melaporkan pada ayah kalau aku sedang berada disini," lanjut Seola sedangkan Minju sendiri hanya manggut-mangut.

"Tunggu, memangnya ia tipe pelapor? Hei, kamu bahkan belum menunjukkan wajahnya padaku!" protes Minju.

"Untuk apa? Aku kan tidak tertarik padanya."

Minju mendelik pada Seola "Ya, aku kan harus tahu seperti apa pria yang dijodohkan dengan temanku ini. Lagipula kamu juga tidak pernah menunjukkan seperti apa wajah pujaan hatimu, siapa namanya? Seong- Songa?" ujar Minju yang kebingungan sendiri dengan nama pria yang ditaksir Seola.

"Seonghwa, bukan Songa," ralat Seola.

"Ya, itulah pokoknya. Tunjukkan padaku sekarang, Kim Seola!" ujar Minju sambil menggoyang-goyangkan lengan Seola karena tidak sabar.

Seola sendiri hanya bisa mendengus melihat tingkah temannya, tetapi tangannya tetap merogoh saku seragamnya dan mengeluarkan ponselnya. Ia pun membuka aplikasi Instagram dan menunjukkan pada Minju seperti apa rupa Seonghwa.

"Ini namanya Park Seonghwa. Ganteng kan?" ujarnya antusias

Minju melihat sosok pria yang muncul di layar ponsel Seola. Pria tersebut memiliki figur wajah yang tegas, membuat siapapun pasti jatuh hati. Tetapi bukan itu yang dipikirkan oleh Minju sekarang. Gadis itu tampak familiar dengan wajah Seonghwa, entah ia pernah melihatnya dimana.

"Ganteng sih. Cuma entah kenapa aku tidak suka," kometar Minju sambil berusaha mengingat-ingat kapan ia melihat sosok bermarga Park itu.

Seola mendengus mendengar ucapan komentar sahabatnya itu. "Iya aku tahu tipemu kan pria berwajah malaikat seperti Kang Yeosang," ujarnya yang dibalas oleh tawa oleh Minju.

"Lagipula penampilan Seonghwa terlihat seperti seorang playboy. Jujur saja tidak cocok untukmu."

Lagi-lagi komentar Minju itu membuat Seola cukup kesal. Tidak bisakah sahabatnya itu mendukungnya?

Meskipun penampilan Seonghwa begitu tetapi belum tentu kan sikapnya seperti itu. Jangan menghakimi seseorang dari tampangnya, setidaknya pepatah itulah yang dianut olehnya.

"Kamu kenal dia dari mana?" tanya Minju yang sibuk melihat-lihat foto pria bernama Park Seonghwa itu.

"Ah itu. Dulu aku sempat ikut workshop dan kebetulan dia duduk di sebelahku," ucap Seola.

all about you • yunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang