fifteen

17 1 0
                                    

Setelah kejadian itu, hubungan Seola dan Yunho yang awalnya perlahan membaik kini kembali memburuk.

Gadis itu memang ikut dengan Yunho dan berhasil pulang ke rumahnya dengan selamat. Tetapi bukan berarti ia berbaikan dengan pria itu.

Sepanjang perjalanan mereka berdua hanya diam, tidak ada satupun dari mereka yang mengeluarkan suara. Baik Yunho dan juga Seola sama-sama sibuk dengan pikirannya dan perasaan masing-masing.

Bahkan ketika mobil yang mereka kendarai berhenti di kediaman Seola, gadis itu langsung turun tanpa mengucapkan sepatah katapun pada Yunho.

Sepeninggal gadis itu, Yunho tidak langsung menjalankan mobilnya. Dirinya menyandarkan kepalanya pada setir mobilnya sambil menghembuskan napasnya.

Kenapa semuanya terasa semakin rumit?

Lagipula darimana gadis itu tahu? Apa Seonghwa yang memberi tahunya?

Yunho kini memukul-mukulkan kepalanya pada setir mobilnya, tanda bahwa dirinya frustasi dengan masalah ini.

Andai saja ia bisa memberi tahu semuanya pada Seola...

Ia menghentikan aktivitasnya seraya mengambil ponselnya yang tergeletak di dashboard. Tangannya bergerak-gerak mencari sebuah kontak sebelum akhirnya memutuskan untuk menghubunginya.

"Halo?" Ujar suara di seberang sana.

"Mari kita bertemu."

¤¤¤


Seola melangkahkan kakinya dan memasuki kamarnya dengan perasaan campur aduk. Entahlah, dirinya tidak tahu apa yang sebenarnya ia rasakan sekarang.

Disatu sisi ia marah dan kecewa dengan Yunho karena pria iti memukul Seonghwa. Tetapi disisi lain ia juga penasaran apa penyebab pastinya yang membuat pria bermarga Jeong itu menyerang Seonghwa.

Gadis bermarga Kim itu benar-benar bingung. Mau bercerita juga ia tidak tahu mau bercerita pada siapa.

Minju dan Wooyoung?

Tidak mungkin ia bercerita pada dua orang itu. Nanti ketahuan bahwa ia telah menguping percakapan mereka berdua.

Seola membanting tubuhnya ke ranjangnya seraya menghembuskan napasnya keras-keras. Dirinya hanya ingin istirahat dengan tenang tanpa harus menggubris pemikiran-pemikiran yang sangat mengganggu itu.

Pintu kamarnya terbuka dan munculah sosok pria paruh baya yang sangat dikenalnya.

"Bukannya mandi malah langsung tiduran di kasur," omel Tuan Kim melihat kelakuan putrinya sambil berjalan menghampirinya.

"Appa, bisa tidak perjodohanku dengan Yunho dibatalkan saja," ujarnya langsung yang membuat ayahnya itu terkejut.

"Kenapa memangnya? Bukankah appa lihat kamu semakin akrab dengannya?" Tanya Tuan Kim.

Seola memasang tampang cemberutnya itu, membuat Tuan Kim gemas dengan tingkah lakunya. Memang Seola itu sudah dewasa tetapi terkadang tingkah lakunya masih seperti anak kecil.

"Aku tidak mau menikah dengan pria tukang cari masalah."

Ucapannya itu lagi-lagi sukses membuat Tuan Kim terkejut. Setahunya Yunho adalah pria baik-baik. Mana mungkin tiba-tiba suka membuat onar?

"Memangnya apa yang dilakukan Yunho sampai-sampai kamu berkata seperti ini?" Tanyanya.

"Dia memukul orang lain tanpa alasan yang jelas," ucap gadis itu.

Awalnya Tuan Kim cukup terkejut dengan penuturan putrinya. Tetapi detik kemudian ia terkekeh, membuat Seola kesal karena respon ayahnya yang diluar dugaan.

all about you • yunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang