"ah panas banget hari ini dah."
Selyna cassaluna gadis belia berparas cantik yang baru menginjak usia 20 itu berjalan menyusuri pinggir jalanan kota jogja, mengenakan kaos yang sedikit longgar, celana panjang, rambut diikat satu dan parahnya adalah tanpa alas kaki, ingat tanpa alas kaki!entah apa yang dipikirkan gadis itu hingga tak peduli sama sekali pada penampilan seperti gadis seusianya, yang rata rata harus menjaga penampilannya. Namun hal itu tak mengurangi sedikitpun kecantikannya. Sendirian dibawah panas matahari yang begitu terik hari ini, sesekali mengusap keringat yang menetes di keningnya.
Apa yang dilakukan dipinggir jalanan siang terik seperti itu? Ya inilah kebiasannya ketika akhir pekan. Hanya sekedar menghibur diri sendiri dengan menikmati pernak pernik jalanan disekitar rumahnya, walau terkadang hanya untuk membeli es favoritnya, es cendol. Namun hari ini ia entah mengapa ingin sekali berjalan lebih jauh lagi hingga sampai ditempat ia berada sekarang. Jaraknya yang lumayan jika ditempuh dengan berjalan kaki. Sekitar 3 kilometer dari tempat tinggalnya. Meski lelah dan panas, tetap saja suka sekali menikmati indahnya jalanan kota itu.
"Ddddrrtttt dddrrtttt ddrrttt" dering ponsel.
" halo una dimana" tanya dari sebrang sana yang tak lain adalah mamanya una.
"una jalan jalan ma kayak biasanya, tadi aku berangkat mama pas dipasar, nanti paling una mampir dulu ke rumah temen deket sini, sore nanti una minta anter pulang deh. "
"hadehhh, yasudah nanti jangan pulang kesorean ya" pesan mama.
"iya mamakuuu ngga kesorean, yaudah ya dadahh mama... Tut.. Tut.. Tut.. " jawabnya dan dengan cepat menutup telpon dari mamanya. Sungguh tidak sopan.
Una melihat ada kursi pinggir jalan tak jauh dari tempat ia berdiri sekarang. Una berlari dan duduk meluruskan kakinya yang mulai terasa pegal. Memandangi kendaraan yang berlalu lalang didepannya. "asik juga suasana disini" gumannya.
===================================
Ditempat lain, disebuah kantor terlihat pria yang fokus berkutat dengan laptop serta berkas yang menumpuk di mejanya.
"ahhhh akhirnya selesai" ucapnya pelan menjauhkan kursi yang dia duduki dari meja dengan wajah yang terlihat lelah namun bahagia.
Narendra rangga, pria 28 tahun. Pria mapan yang memiliki postur tubuh tinggi, berkulit kuning langsat, mata yang tajam. Sungguh, benar benar tipe pria yang di idamkan kaum hawa. Banyak wanita yang ingin berduaan denganya, modus mengajaknya makan saat istirahat. Namun, meski digilai banyak wanita dikantornya pria dewasa ini adalah sosok pria yang tak mudah tergoda dengan wanita wanita yang selalu mengerjarnya itu.
Sore hari tiba, waktu untuk naren pulang setelah bekerja seharian.
"bro pulang dulu ya." pamitnya pada rekan kerjanya dan keluar dari kantor.
Hari ini naren berjalan kaki ke kantornya karna jarak yang cukup dekat tempat tinggalnya, dan yah sedang ingin saja hari ini untuk berjalan kaki. Namun siapa yang mengira bahwa ternyata keinginannya itu malah membawanya bertemu pada cintanya, una.
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T LEAVE ME NAREN
Romance" saya pikir kita saling mengerti, tapi ternyata tidak, semuanya berbeda, saya tidak mengerti apa yang naren alami,begitupun baliknya, keadaan terburuk saya sekalipun tidak ada yang bisa mengerti, termasuk orang yang sangat saya cintai, yaitu mas na...