14 : Pecahan Puzzle

1.3K 123 7
                                    

Sorry for typo & kata yang hilang 🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

Sore ini Meen mengajari Lenka memakai sepeda, ini hari ke-3 Lenka belajar pakai sepeda. Walaupun dia sering jatuh bangun sehingga sedikit lecet, Lenka tidak menyerah.

Perth juga belajar pakai sepeda, tidak butuh waktu lama bagi Perth belajar pakai sepeda karena alam bawah sadarnya langsung bisa membuat dia mahir bersepeda.

Awalnya Meen khawatir mengajari Perth bersepeda, takut kenapa-kenapa dengan kandungannya namun karena Perth ngidam pakai sepeda maka Meen terpaksa mengajari Perth sepeda.

Brugh!
Lenka kembali jatuh setelah memutar pedal sepeda sejauh 11 meter.

"Papa dan Daddy Tidak perlu khawatir, Lenka baik-baik saja!" Jelas Lenka sumringah setelah berdiri serta memegang sepedanya.

Meen dan Perth mengangguk sekalipun mereka cemas bukan main tapi mereka percaya kalau Lenka pasti bisa.

"Lenka itu putra kita, jadi dia pasti baik-baik saja!" Ucap Meen sembari menggenggam lembut telapak tangan Perth. Dia tahu Perth masih cemas.

Mata Perth selalu mengunci pergerakan Lenka yang tak pernah menyerah untuk belajar pakai sepeda.

Perth mengangguk.

Mereka duduk di kursi bawah pohon rindang nan menyejukkan dada akibat oksigen segar yang dihasilkan oleh pohon.

Perth sering menghela nafas, takut Lenka kenapa-kenapa. Tangannya masih bertautan dengan tangan Meen.

Dua jam kemudian...

"Papa!" Panggil Lenka senang sebab dia sudah bisa mengendarai sepeda.

Tangan Perth melambai semangat kepada Lenka begitu juga dengan Meen. Mereka senang putranya sudah bisa mengendarai sepeda.

Kaki kecil Lenka memutar cepat pedal sepedanya hingga akhirnya berhenti takkala Meen memintanya untuk berhenti. Meen ingin memotret Lenka.

Klik!
Suara kamera memotret Lenka yang sudah bergaya.

Klik!Suara kamera memotret Lenka yang sudah bergaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia memang malaikat kecil yang tampan. Calon pria ganteng nan kaya raya seperti Daddynya.

"Tampannya siapa?" Tanya Perth menghampiri putranya yang sudah selesai bermain sepeda.

"Tampannya papa!" Sahut Lenka sembari mendongak melihat Perth, dia memeluk Perth.

Perth tersenyum seraya membelai kepala Lenka. Meen tengah melihat hasil potretannya, dia tersenyum. Dia senang keluarga kecilnya bahagia dan sudah tidak sabar lagi menanti buah hati keduanya.

Pakaian mereka berwarna sama.

"Papa, Lenka mau gendong!" Pintanya ingin dimanja papanya. Sudah lama dia tidak di gendong papanya.

Lovely - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang