25 : My Lovely - End

2.4K 116 30
                                    

Sorry for typo & kata yang hilang 🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

Meen membimbing tangan Perth saat berjalan menelusuri tepi pantai, perut Perth juga sudah membesar karena memang sudah 7 bulan lebih.

Perth memakai baju kemeja putih big size bercelana kulot cappucino pendek nan selutut, senada dengan pakaian Meen dan Lenka.

Mereka pergi liburan ke pantai karena Perth pengen main air laut serta menginjak pasir pantai basah dengan kakinya yang tidak beralas kaki.

Main mereka tidak jauh, hanya ke pantai Koh Samui.

Lenka sendiri sudah sibuk main air bersama putri Mew serta keponakan Win. Sengaja Perth ajak anak Mew dan keponakan Win supaya Lenka ada teman mainnya. Daripada menjadi lalat diantara Meen dan Perth.

"Mau kakak gendong?" Tawar Meen kepada Perth yang terlihat kesusahan ketika berjalan.

Perth menggeleng, dia menolak tawaran Meen. Dia mau merasakan bulir-bulir pasir yang menyentuh kulit kakinya.

Sesekali Perth memegang perutnya yang besar dimana Meen tidak pernah melepaskan bimbingan tangannya, takut Perth jatuh.

Akhirnya setelah puas berjalan cukup jauh mengitari pantai, mereka duduk sembari melihat Lenka bermain istana pasir bersama kedua orang temannya.

"Ini!" Ucap Meen seraya memberikan Perth ice kelapa muda beserta sate Taichan.

"Terima kasih banyak kakak!" Respon Perth senang di saat Meen sudah mengambil posisi duduk di sisi Perth tapi Perth nya malah mau duduk dalam dekapan Meen. Dia mau bersandar guna mengurangi sakit pinggangnya.

"Dulu ketika adek hamil Lenka, apa kita pernah pergi main seperti ini kak?" Tanya Perth tidak begitu ingat ketika dia mengandung Lenka.

Cup!
Meen mengecup singkat pucuk kepala Perth, tangan kirinya melingkar posesif di pinggang Perth.

Diamnya Meen membuat Perth sudah tahu jawabannya. Ada rasa sedih bercampur sesal, andaikan waktu itu dia menyambut hangat kehadiran Lenka.

"Kita memang tidak pernah pergi main seperti ini apalagi tidur bersama setelah menikah. Tapi kakak selalu menjaga adek tanpa sepengetahuan adek" Jelas Meen sembari mengenang masa lalu.

"Maaf ya kak, jika dulu adek bukan pasangan yang baik!"

"Lupakan saja, lagian sudah berlalu. Yang penting sekarang, adek sudah berubah, sudah menjadi papa yang baik untuk Lenka dan pasangan yang baik untuk kakak!"

Perth tertawa senang ,dia raih tangan kanan Meen untuk dia kecup serta letakkan diatas perutnya yang besar.

Dia ingin Meen mengusap perutnya.

"Masih lapar?" Tanya Meen saat melihat Perth menjilati tangannya yang ada sisa saus dari sate Taichan.

Perth nya menggeleng.

Dia tersenyum senang, pasalnya Meen mengelap tangan Perth dengan tisu basah, dia juga menyeka bibir ranum Perth.

Perth bergerak resah serta sedikit meringis kesakitan, bayinya menendang, pinggangnya juga pegal-pegal belum lagi berat perutnya yang membuat dia susah berjalan, duduk serta tidur.

"Anak kita dua saja ya kak..." Ucap Perth tidak mau hamil lagi, susah. Bapaknya sih enak tinggal tanam bibit, sedangkan dia... Harus bawa tuh bibit kemana-mana selama 9 bulan lebih.

Meen tertawa kecil, tangannya masih bergerak baik tuk mengusap perut Perth.

"Padahal kakak pengennya punya anak 5!" Ujar Meen innocent.

Lovely - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang