24 : Sour Candy

1.3K 95 11
                                    

Sorry for typo & kata yang hilang 🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

"Sini duduk sama papa!" Ucap Perth kepada Lenka ketika Lenka sudah duduk tenang di dekat jendela mobil. Perth sengaja meminta Lenka duduk dalam pangkuannya selagi perutnya masih kecil.

Lenka menggeleng.

"Nanti perut papa sakit, kasihan dedek!" Ucap Lenka imut, mereka mau pergi ke party weddingnya Bright. Meen belum naik dia masih menelepon, tuh orang memang gak pernah jauh dari handphone.

Perth tersenyum, dia tidak menyangka putranya amat pengertian.

"Nggak akan, ayo duduk di pangkuan papa!"

Lenka melihat Meen yang baru saja duduk di sisi Perth, Meen mengangguk, baru setelah itu dia beranjak ke pangkuan Perth. Senangnya dia duduk di pangkuan Perth.

Lenka merebahkan kepalanya di dada Perth sembari memainkan kubik susun berwarna.

Tangan Perth bergerak mengusap punggung kecil Lenka hingga akhirnya Lenka jatuh terlelap di pangkuannya.

Meen sendiri masih menelepon.

Perth membelai pipi Meen guna menarik atensi Meen, dia ingin Meen menyudahi acara meneleponnya.

"Menelepon melulu, kapan adek diperhatiin?" Rutuk Perth kepada Meen yang sudah melihatnya.

Mobil mereka sudah jalan.

Meen tertawa kecil, dia kecup bibir ranum Perth.

"Bentar lagi kakak selesai menelepon, sabar ya!" Ujar Meen lembut, Perth mengangguk dan Mild tersenyum melihat majikannya.

"Neen apa kabarnya Mild?" Tanya Perth penasaran dengan hubungan Mild dengan mantan managernya.

Mild tersipu malu.

"Baik!" Respon Mild dengan telinga yang memerah. Dia lagi kasmaran. Perth yang menjodohkan Mild dengan Neen.

"Terus kapan kami dapat surat undangannya?" Goda Perth, dia sudah tahu perihal Mild yang melamar Neen tempo hari, Neen yang cerita.

"Secepatnya tuan!" Responnya tetap fokus dengan pekerjaannya.

Perth turut bahagia dengan hubungan Mild yang berjalan lancar.

Setengah jam kemudian, mereka pun sampai ke lokasi pesta pernikahan Bright Win. Pesta pernikahan mereka diadakan di hotel berbintang 5 milik keluarga Bright sendiri.

"Bangun sayang... Kita sudah sampai!" Kata Perth sambil mencium pipi tembem Lenka. Lenka menggeliat sembari membuka matanya.

Dia duduk dan tidak risih dengan tangan Perth yang bergerak merapikan penampilannya.

Mereka sekeluarga memakai tuxedo putih serta beberapa aksesoris untuk menunjang penampilan mereka.

Lenka berjalan diantara kedua orang tuanya, dimana tangan kecilnya dibimbing oleh Perth. Senyum lebar merekah dibibir pink soft Lenka.

Kedatangan mereka di sambut hangat oleh tuan rumah.

"Win Metawin!" Ucap Win membalas perkenalan diri Perth sembari bersalaman dengan Perth. Dua orang ini sama-sama Omega.

Bright menatap suka cita Win yang sudah mulai akrab dengan mantan pujaan hatinya.

"Ehhem!" Meen berdehem, dia cemburu dengan tatapan penuh kasih Bright kepada Omeganya.

Lenka sendiri sudah mendapat teman baru di sana, keponakan Win. Anak kecil memang gampang untuk akrab dengan siapapun.

Bright meraih pinggang Win.

Lovely - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang