15 : Sayang 🔞

2.1K 121 11
                                    

Sorry for typo & kata yang hilang 🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

"Kak... Bangun kak..." Ucap Perth sambil mencubit hidung mancung Meen. Sehingga tidur Meen pun terusik.

Meen melenguh malas, dia membuka berat matanya, setelahnya dia melihat Perth yang sudah duduk.

Meen bertanya melalui tatapan matanya yang enggan terbuka.

"Kak... Adek pengen kelapa muda..." Pinta Perth manja dengan puppy eyes, dia sungguh ingin makan kelapa muda. Sepertinya Perth lagi ngidam.

Ingin sekali Meen menolak, pasalnya dia masih mengantuk di tambah ini baru jam 2 pagi.

"Bangun kak... Adek pengen kelapa muda!" Ucap Perth seraya membantu Meen duduk dari posisi rebahannya.

Meen mencoba membuka matanya sembari mengumpulkan nyawanya. Dia melihat Perth yang tersenyum lebar untuk dirinya.

"Cepat kak..."

"Iya, sabar sayang..." Potong Meen mulai beranjak dari kasur, dia pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka.

Selagi mencuci muka, dia menghubungi Mew yang membuat Mew memberi dia sumpah serapah karena tidurnya terusik oleh Meen.

"Katakan saja dimana aku bisa menemukan kelapa muda di jam segini?" Cetus Meen tidak mau berlama-lama mendengar suara Mew.

"Dibatangnya!" Ucap Mew singkat, dan setelahnya dia memutuskan panggilan tersebut secara sepihak. Dia mau melanjutkan tidurnya, pasalnya dia belum lama ini tidur. Dia telat tidur karena Gulf banyak maunya.

"Aishhh..." Rutuk Meen tidak kalah kesal dengan Mew.

Setelah selesai mencuci muka, baru Meen pergi mencari kelapa muda di jam segini dengan Mild.

Lalu Perth, dia duduk selonjoran di sofa ruang tamu sembari menunggu Meen pulang. Sesekali dia akan menguap karena mengantuk.

⏩⏩

"Apa menurutmu di jam segini ada orang yang menjual kelapa muda?" Tanya Meen kepada Mild, mereka sedang dalam perjalanan mencari kelapa muda.

"Sepertinya tidak ada tuan!" Jawab Mild setelah melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

Meen menghela nafas, permintaan orang ngidam harus dipenuhi sampai dapatkan.

"Kamu yakin?"

"Yakin tuan!" Respon Mild cepat sambil memutar setir mobil ke kanan karena dia mau berbelok.

"Mohon maaf sebelumnya tuan, kenapa di jam segini tuan ingin kelapa muda?"

"Bukan untukku, tapi untuk Omega ku!"

"Tuan Perth lagi hamil ya tuan?"

Kali ini Meen hanya bergumam sebagai respon pertanyaan Mild.

"Selamat ya tuan, mudah-mudahan kandungan tuan Perth sehat selalu dan dijauhkan dari segala macam bahaya!" Ucap Mild tulus mendoakan istri majikannya.

"Aamiin. Terima kasih! Lalu kamu kapan menikah?" Tanya Meen balik, Mild itu sudah lama bekerja dengan dia.

Mild tertawa nyengir karena hanya itu yang bisa dia lakukan saat ini.

"Mau aku bantu carikan pendamping hidupmu?"

"Memangnya ada yang mau dengan Beta jelek seperti aku tuan?" Kata Mild merendah, dia kurang percaya diri dengan dirinya sendiri.

"Who knows... Bukankah semua orang diciptakan berpasang-pasangan!"

Mild hanya manggut-manggut.

"Ouh ya tuan, mengenai pasangan, kemarin tuan Frank bertanya, kenapa beberapa bulan ini tuan tidak lagi menghubungi dia apalagi ketempat dia. Dia kemarin datang kerumah, untung saja tuan Perth tidak dirumah!" Cerita Mild mengenai Omega yang selama ini Meen pakai ketika dia Rut.

Lovely - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang