17 : Memories

890 105 11
                                    

Sorry for typo & kata yang hilang 🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

Perth baru saja pulang dari rumah orang tuanya, dia kangen sekaligus mengatakan kepada mereka mengenai dia yang hamil. Respon mereka sungguh luar biasa bahagianya apalagi Lenka juga ikut mengenai rencananya jika adiknya sudah lahir.

Perth membawa Lenka, dia kerumah orangtuanya setelah menjemput Lenka.

Wajah Perth yang tadinya cerah bercahaya sekarang langsung redup cahayanya. Pasalnya Selena sudah menunggu kepulangannya di sofa dengan posisi duduk nan angkuh.

Seperti biasa, Lenka memberi Wai kepada Selena tapi diabaikan seperti yang sudah-sudah. Sedangkan Perth mana sudi dia memberi Wai kepada Selena sebab hanya berakhir diabaikan.

Sekarang baru jam 4 sore.

"Kamu tolong bawa Lenka ke kamar!" Perintah Perth kepada salah satu pelayanannya.

Dia mengangguk, setelahnya dia mengambil tas Lenka namun Lenka menolak.

"Lenka bisa membawanya sendiri paman!" Ucapnya selalu ramah, dia tidak begitu ambil pusing mengenai dia yang tidak dianggap oleh Selena karena bagi dia Selena itu bukanlah sosok yang penting dalam hidupnya.

Watak Lenka itu campuran antara watak Meen dan Perth. Jadi Lenka itu sifat cuek nan bar-bar.

Sekarang Perth sudah duduk di sofa depan Selena. Perth menghela nafas, enggan sekali dia yang memulai obrolan.

Mata Perth melirik kardus di meja yang berdiameter 15x30 cm.

"Tidak mungkin wanita iblis datang ke sini untuk memberiku hadiah!" Monolog Perth dalam hati.

"Apa kau tidak punya etika, setidaknya kau bertanya tentang kabarku walaupun itu hanya basa-basi!"

"Untuk apa aku menanyakan kabarmu jika kau bisa duduk sehat sentosa di sana!" Respon Perth datar untuk membalas perkataan Selena yang selalu bernada kasar kepada dia.

"Cih, lihatlah dari caramu memperlakukan mertuamu, sungguh tak beradat!"

"Memangnya kau menganggap ku sebagai menantumu?" Sindir Perth frontal. Dua orang ini kalau sudah bertemu pasti berakhir begini.

Selena menggeleng menghina.

"Aku heran, apa yang dilihat putraku darimu?"

"Aku juga heran, apa kau ini sungguh wanita yang sudah melahirkan suamiku? Watak kalian bagaikan langit dan bumi. Kau iblis dan dia malaikat!"

"Lancang! Apa orang tuamu..."

"Bla bla bla... Kau ngomong apa, aku gak dengar!" Potong Perth sengaja dan itu sukses membuat Selena naik pitam.

Trankkk!!!
Selena melempar asbak rokok kaca kearah Perth namun Perth berhasil mengelak sehingga asbak rokok itu mendarat kasar di lantai dan pecah.

Perth tidak takut, dia masih bisa bersikap santai.

"Dengar ya jalang! Sebaiknya kau itu tahu diri!" Ucap dia menghardik nan nanar ketika menatap Perth.

Perth diam saja, dia sedang mengatur emosinya, walau bagaimanapun Selena itu wanita berharga bagi Meen.

Srethhh...
Selena membuka kardus tersebut dan mengeluarkan beberapa isinya yang berupa foto Perth. Foto kehidupan masa lalu Perth. Mulai dari foto dia berhura-hura dengan teman-temannya serta dengan para selingkuhannya.

Mata Perth membola, dia tidak percaya dengan apa yang ada di foto tersebut. Di foto tersebut ada foto dia yang sedang berciuman mesra dengan Mond, Lee Thanat, Thanayut dan beberapa orang lainnya. Belum lagi foto dia yang berpesta pora di pantai, bar dan beberapa tempat mesum lainnya.

Lovely - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang