Kenyataan pernah memaksaku
jatuh dan menyerah dengan keadaan,
Namun kekuatan doa kembali menguatkan,
Meskipun keadaan selalu menyulitkan.
Aku yakin, akhir yang bahagia
Menantiku didepan sana.
~Hujan Rinduku~
***
Fkri ke rumahku. Kita kembali berdiskusi mengenai rencana untuk misi ketiga.
Aku minta bantuan pada Kak Nasya dan Kak Giselle dalam menjalankan misi kami. Mereka menyetujui untuk membantu kami.
Setelah semuanya siap, kami mulai menjalankan rencana kami.
Kami berempat pergi ke rumah Kak Farhan. Disana, kami melihat Kak Farhan sedang duduk di kursi teras rumahnya.
Aku langsung menghampiri Kak Farhan, dan berjalan kearahnya. Sedangkan yang lainnya bersembunyi menunggu giliran untuk keluar.
Aku mendekati Kak Farhan yang mulai berdiri karena melihat kedatanganku.
"Syifa, ada apa kesini?" Tanyanya.
"Aku kesini ingin menjelaskan sama Kak Aldo. Mana Kak Aldo?" Tegasku.
"Menjelaskan apa?" Tanyanya.
"Kejahatan yang telah Kakak lakukan sama kedua Kakakku." Jawabku berupaya tegas.
Aku kembali berjalan memasuki rumahnya.
"Eh, tunggu." Ucapnya menghadangku.
"Ini rumahku, aku tidak mengizinkan kamu membuat keributan disini." Kesalnya dengan suara hampir berteriak.
"Aku tidak membuat keributan disini, Kak." Bantahku kesal, "Aku hanya ingin mengungkap kebenaran dan membongkar kejahatan." Aku menatapnya kesal.
"Percuma!! Aldo nggak akan percaya." Dia membalas tatapan kesalnya.
Dia mungkin tampan menurut pandangan orang yang pertama kali melihatnya, tapi siapa sangka ke tampanannya tidak mencerminkan hatinya. Siapa sangka orang yang memiliki ketampanan dan hampir sempurna kata sebagian orang telah melukai perasaan dua wanita dan sahabat yang tak bersalah.
Perkataanya membuatku tambah geram, "Mungkin awalnya Kak Aldo tidak percaya. Aku punya cara lain untuk buat dia percaya kalau ternyata sahabatnya ini seorang pengkhiyanat." Aku semakin tidak mampu menahan emosiku.
"Cukup, Syifa!" Teriak Kak Aldo yang tiba-tiba keluar dari rumah itu, "Jangan cari masalah sama teman-teman Kakak, ya!"
Aku menatapnya tak percaya, "Tunggu, Kak, Kakak nggak tahu masalahnya. Aku bisa jelaskan semuanya." Jawabku berusaha menenangkan Kakakku itu.
"Teman Kakak ini," sambil menunjuk kearah Kak Farhan "Dia telah mengkhiyanati Kak Nasya, dan dia ingin merebut Kak Giselle dari Kakak." Sambungku berupaya menjelaskan apa yang sudah dari tadi ingin aku ungkapkan secara langsung didepan Kak Farhan.
Kak Farhan melirik kearahku.
"Kakak tahu tujuan kamu kesini untuk membujuk Kakak pulang. Kali ini cara kamu keterlaluan." Tuduhnya.
Sekali lagi aku nggak percaya Kak Aldo berkata seperti itu.
"Kamu memfitnah teman Kakak, supaya Kakak marah sama dia, dan mau pulang." Tuduhnya lagi.
YOU ARE READING
Hujan Rinduku (Keluarga, Cinta, dan Impian) ☑️
Teen FictionAsyifa Safitri, gadis pecinta hujan dan senja yang memiliki banyak impian di hidupnya, ia suka menuliskan mimpi-mimpinya di buka diary kesayangannya. Dibalik sifat cerianya ternyata ada luka terpendam yang membuatnya berubah jadi gadis rapuh. ...