Tibalah kita di penghujung cerita.
Benar-benar tak menyangka bisa kuat update di watpadd sampai ending. Niatnya dari awal cuma ingin update sampai pertengahan.Siap baca bab terakhir dari cerita ini?
Spam dulu, yuk! #DukungHujanRindukuSampaiSukses
(Kepanjangannya ya, hastagnya? Wkwk)Oke happy Reading semua🥰
***
Cukup hujan, aku, dan kamu yang menjadi saksi, betapa rindu ini pernah menyiksa kita demi bertahan pada pendirian masing-masing.
~Hujan Rinduku~
***
Beberapa hari ini, perasaan tidak enak dan bersalah menyerang pikiran dan batinku. Apa aku salah menerima permintaan Ayah dan Ibu bertunangan dengan Dino supaya bisa melupakan Fikri? Apa aku salah sudah berusaha membuka hati untuk Dino tapi sampai sekarang rasa itu tidak pernah hadir?
Ya, sepertinya ini salah, dan harusnya dihentikan. Aku harus jujur dengan keadaan sebenarnya dan memutuskan hubungan ini, kalau aku tidak menginginkan pertunangan ini terjadi, baik dalam waktu dekat maupun waktu yang akan datang.
Karna kalau terus-terusan aku mempertahankan dengan harapan rasa itu bisa tumbuh, jika rasa itu tetap tidak muncul bagaimana? sama artinya aku buat Dino semakin sakit.
Aku harus bertemu Dino siang ini dan mengatakan yang sejujur-jujurnya, walau ini berat buatku, dan dia pasti terluka mendengar pengakuanku, tapi semua harus dikatakan demi kebaikan bersama.
Aku menelfon Dino untuk ketemuan siang ini.
"Halo, Syifa, tumben nelfon? ada apa?" tanyanya ditelfon.
"Kamu bisa ke Cafe cemara, nggak sekarang? aku mau bicara sesuatu." Ucapku tanpa basa-basi.
"Soal apa?" Dia sepertinya penasaran.
"Kamu yang penting kesini aja dulu, aku tunggu, ya! Pintaku tegas dan menutup telfonnya.
Kali ini aku harus mengatakan yang sebenarnya dan yang sudah kutahan-tahan dari lama pada Dino. Dia harusnya tak pernah terlibat dalam dalam hal ini. Aku harusnya bisa tegas menolak rencana Ayah dan Ibu waktu itu. Semua salahku. Tapi nasi sudah jadi bubur, yang bisa kulakukan sekarang hanya jujur padanya dan berharap pengakuanku tidak terlalu melukai perasaannya.
Aku pergi ke Cafe Cemara menunggu Dino. Beberapa lama akhirnya dia sampai juga.
"Syifa."
"Dino!"
"Ada apa?" Dia bertanya tanpa basa-basi. Kelihatan sekali dia penasaran.
"Silahkan duduk dulu!" Saranku, karna dia langsung bicara sampai lupa duduk.
Dia akhirnya duduk tepat di hadapanku.
"Sebelumnya aku minta maaf. Kamu, kan tau aku mau selesaikan kuliah dulu. Aku juga punya banyak mimpi yang ingin aku wujudkan. Kamu harus selesaikan kuliah juga."
YOU ARE READING
Hujan Rinduku (Keluarga, Cinta, dan Impian) ☑️
Teen FictionAsyifa Safitri, gadis pecinta hujan dan senja yang memiliki banyak impian di hidupnya, ia suka menuliskan mimpi-mimpinya di buka diary kesayangannya. Dibalik sifat cerianya ternyata ada luka terpendam yang membuatnya berubah jadi gadis rapuh. ...