Ep 11

5 3 0
                                    

Rosa duduk di jendela, mengamati langit yang penuh bintang, di tangannya ada segelas Boba pemberian Livia yang baru saja sampai tadi sore. Dia masih mengingat jelas percakapannya dengan Kisaki waktu di mall.

"Seseorang akan menemui mu, Rosa. Dia orang yang sangat berbahaya, dia mungkin bisa mencelakai orang-orang di sekitarmu." Ucap Kisaki.

Rosa tertegun, "Kenapa Lo ngomongin ini ke gue?" Tanyanya curiga.

Kisaki menarik nafas berat, "Karena kamu temenan sama Tachibana, aku gak mau dia sampai terlibat sesuatu yang gak perlu. Kamu harus menyelesaikan ini sendirian, jika kamu tidak ingin orang di sekitarmu terluka."

Rosa bertumpu dagu, "Apa yang dimaksud Kisaki itu cowok dengan rambut putih itu ya?" Alisnya berkerut, dia memiliki feeling yang gak enak untuk ini.

Cring! Cring!

"Meaw..." Sosok kucing berwarna putih dengan mata merah memasuki kamarnya. "Chiro? Kamu lapar?" Rosa berjongkok di depannya, dia mengelus kepala kucing itu lembut. "Meaw..." Kucing lain yang berwarna Oren dengan mata biru juga masuk, dia loncat lalu duduk di atas kepala Rosa. "Meaw..."

"Fuyusa, kebiasaan deh duduk di kepala orang!" Kesal Rosa, dia mengelus-elus Fuyusa yang terlihat semakin nyaman di atas kepalanya.

Chiro terlihat cemburu, dia mengusap-usap kepalanya di kaki Rosa, lalu menduduki pangkuannya. Rosa terkekeh, "Kalian manja banget~"

"Meaw!" Mereka berdua seperti mengatakan, "Iya dong!" Gitu, Rosa hanya tertawa.

"Chiro, Fuyusa, menurut kalian apa yang akan terjadi besok?" Rosa bertanya pada Chiro dan Fuyusa.

"Meaw...meaw..." Chiro mengibaskan ekornya hingga mengenai mulut Rosa, Fuyusa melongokkan kepalanya hingga mata birunya menatap tepat mata hitam Rosa.

"Kata temen aku tadi bakal ada bahaya yang buat temen-temen aku celaka, dan aku pemicu bahaya itu! Aku-aku... Aku harus gimana?" Air mata Rosa keluar,

Puk~

"Meaw... Meaw..." Telapak kaki depan Chiro dan Fuyusa masing-masing berada di atas pipi Rosa, seperti tengah mengusap air matanya. Fuyusa naik ke atas bahu Rosa, lalu menjilat air matanya.

"Meaw..." Chiro berdiri di atas kepala Rosa, dia mengepur, "Makasih Chiro, Fuyusa!" Rosa tersenyum lebar, "Ayo kita minum Boba!"

Kedua kucing itu seakan ikut tersenyum, "Meaw!" Lalu kedua kucing itu mengikuti langkah Rosa menuju dapur!

"Ah! Panggil Kei-chan sama Kazu-chan, mereka berdua suka sama Boba!"

Langkah Rosa berhenti, "Matsu-kun, suka Boba gak ya?" Pipi Rosa memerah, dia sedikit ragu. Rosa menggelengkan kepalanya cepat, "I-ini kesempatan buat dekat sama Matsu-kun!" Dengan membulatkan tekad, Rosa menelfon Chifuyu,

"Halo?" Jantung Rosa berpacu cepat saat mendengar suara yang sangat ia kenal itu.

"Matsu-kun, Lo mau minum Boba di rumah gue, gak?" Rosa menggigit bibir bawahnya, bersiap untuk di tolak, namun..

"Oke, gue mau. Sekarang?"

Seakan telah di beri satu ton keberanian, "Iya, sekarang!" Ucap Rosa sambil mengangguk semangat.

Chifuyu tersenyum senang di seberang sana.

Dia bergegas mengambil kunci motornya lalu melesat ke arah rumah Rosa.

"Yuhuyyy!!! Matsu-kun datang! Dia akan datang!" Rosa menari-nari seperti orang gila. Tariannya berhenti saat dia menerima telepon dari salah satu bodyguard suruhan papanya yang berjaga di luar rumah, "Ada apa, Chuuya-san?"

No TittleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang