⚠️Warning!! 18+⚠️
Pulang sekolah.
"Sialan Livia!" Rosa mencak-mencak kesal. Gara-gara dia Rosa harus mengerjakan tugas rumahnya juga! Mana matematika lagi! Gurunya pak Sanemi pula! Chifuyu yang berjalan disampingnya hanya tertawa kecil, "Mau gue bantu kerjain?"
Rosa mendongak, menatap manik biru Chifuyu terharu, "Matsu-kun... Makasih!!!" Rosa meloncat memeluk leher Chifuyu hingga membuat tubuh Chifuyu tertarik ke bawah. "Iya, sama-sama!"
Kalau kalian bertanya dimana Baji, Kazutora, Smiley, Angry, dan Mitsuya, mereka sedang melakukan kegiatan klubnya masing-masing.
Baji di klub basket, Kazutora di klub futsal, Smiley dan Angry ada di klub memasak, sedangkan Mitsuya di klub menjahit.
Kenapa kok Rosa dan Chifuyu sudah pulang? Karena mereka berdua ada di klub yang sama, klub perawatan dan penyembuhan hewan terutama kucing yang berkedok klub sastra klasik yang kini terancam bubar karena kekurangan anggota.
Semua gara-gara ketos sialan itu!
"Kita kerumah gue ya?"
Rosa mengangguk setuju, Chifuyu kemudian menggandeng tangan Rosa tanpa disadari oleh cewek itu.
Rumah Chifuyu~
"Masuk aja, anggep rumah sendiri, gue ganti baju dulu." Chifuyu memasuki kamarnya yang berada di lantai dua.
Rumah Chifuyu 3 lantai soalnya.
Rosa duduk di atas karpet ruang tamu yang berbulu lembut, dia meletakkan tasnya di atas meja yang...emm agak tinggi untuk tubuhnya hingga dia terpaksa harus berlutut agar tangannya bisa leluasa menulis.
"Em... PRnya halaman," Rosa membuka buku matematika sambil mengingat halaman berapa pr diberikan, "halaman berapa ya?" Oke. Dia lupa. Tapi Rosa tersenyum bangga, "Tanya Matsu-kun aja!" Rosa beranjak dari karpet lalu berjalan menuju dapur yang terletak tak jauh dari ruang tamu, kok Rosa bisa tau? Kan dia pernah kesini sama Baji dan Kazutora.
Rosa membuka kulkas, seperti biasa penuh dengan makanan dan minuman yang Rosa tak pernah makan. Niatnya mau mengambil air putih, matanya justru tertarik minuman di dalam botol kaca yang warnanya coklat, ada tulisan "Cola dengan 0,0001 alkohol, tidak cocok untuk orang cebol" disana. "Alkohol tu apa ya?" Rosa memasang pose berpikir, "Apakah, ini bisa meningkatkan tinggi gue?!"
"Minta se seruput gak apa kan? Mungkin bisa nambah 10 senti!" Rosa mengambil botol itu lalu membuka paksa tutupnya dengan tangan kosong. "Bismillah, semoga gue tinggi!"
Gluk! Hanya satu tegukan, tiba-tiba kepala Rosa terasa pusing.
"Sa?" Panggilan Chifuyu membuat kepalanya menoleh, pandangannya sedikit kabur, "Umm? Matsu-kun?" Beo Rosa serak. Tubuh Rosa serasa panas dan sulit dikendalikan, kakinya juga terasa lemas.
Chifuyu sedikit curiga dengan tingkah Rosa yang aneh, matanya menangkap sesuatu yang berada di tangan Rosa saat ini, Chifuyu membelalakkan matanya lalu berlari secepat kilat ke arah Rosa dan merebut cola dari tangannya.
"Lo minum ini?!" Tanya Chifuyu tak santai. Aduuhhh. Gawat. Celaka dua belas ini mah!
Rosa memiringkan kepalanya, "Minum? Eng... Gue tadi minum satu tegukan, terus tiba-tiba kepala gue pusing dan badan gue panas..." Rosa melepas paksa almamaternya, menyisakan seragamnya yang putih polos.
Chifuyu menepuk dahinya, meski ini cola, cola ini mengandung alkohol! Kok bisa Chifuyu punya itu dikulkasnya? Karena setiap malem kadang-kadang Chifuyu gak bisa tidur, jadi sama orang tuanya dia disuruh minum cola itu! Cola itu khusus buat Chifuyu yang dibeli orang tuanya dari Jerman!
"Matsu-kun..." Tubuh Rosa menabrak dada Chifuyu, dia mendongak dengan muka yang semakin memerah, "Pa-panas..." Tubuh mungil Rosa secara tak sengaja menggesek penis Chifuyu hingga membuatnya berdiri. Bahkan entah sejak kapan seragam yang dipakai Rosa menghilang? Dia hanya memakai singlet putih dah celana dalam saja!
Chifuyu keras!
"Ki-kita masih kecil!" Chifuyu mendorong bahu Rosa agar menjauh darinya, "Matsu-kun... Tolong..." Air mata Rosa mengalir.
Oke. Iman Chifuyu runtuh.
Brak!!
Chifuyu menindih tubuh Rosa di atas meja makan, "Emhhh... cepat...engg.." Rosa mengalungkan kedua tangannya di leher Chifuyu. Chifuyu menatapnya dalam, "Bismillah..." Chifuyu memulai permainan dengan ciuman lembut namun ganas. Kemudian kepalanya turun ke leher Rosa, saat Chifuyu menggigit kulit leher itu, Rosa mendesah, Chifuyu lalu menghisapnya.
"Ah... Matsu-kun..," Tubuh Rosa terjengat saat dua jari Chifuyu 'memasukinya'! Rosa kembali mendesah saat Chifuyu memberi tanda di dada ratanya. Chifuyu merasa dirinya tengah tersengat sesuatu yang tak kasat mata, bagaimana dia bisa sejago ini padahal ini merupakan pengalaman pertama? Tentu, Chifuyu merupakan cowok normal yang bukan sekali dua kali menonton bokep, tapi merealisasikannya ke dunia nyata Chifuyu pikir tak semudah itu!
Dan kini! Lihat! Apakah pengalaman menonton bokepnya membuat Chifuyu menjadi 'ahli'? Ataukah karena orang yang dibawahinya saat ini memang orang yang 'tepat'?
Telinga Chifuyu seakan-akan menari-nari mendengar setiap desahan dan lenguhan yang keluar dari bibir dan mulut tukang serapah itu, ah, tubuh mereka berdua sudah basah oleh keringat. Saatnya klimaks!
"Gue masukkin, ya, Sa?" Chifuyu membuka resleting celananya dan memunculkan penisnya yang bisa dikata bukan ukuran anak SMP! Rosa mengangguk lemah, tubuhnya semakin panas. Chifuyu menarik pinggang Rosa dan...
"-kun! Matsu-kun! Matsuno!!!" Rosa berteriak tepat di telinga Chifuyu yang membuatnya langsung kembali ke dunia nyata.
"Matsu-kun, kok Lo tidur sih tiba-tiba?" Rosa menatap Chifuyu kesal. Pulpen di tangannya patah menjadi dua.
"Eh? Eh? Gue ketiduran?! Ja-jadi-" Chifuyu kehilangan kata-kata, dia menunduk lalu menutupi wajahnya yang memerah sampai ke telinga!
"Lo..." Nada bicara Rosa merendah.
Chifuyu mendongak, dia mencekal bahu Rosa, kemudian berteriak, "Ini-ini aku! Aku- ini gak seperti yang lo pikir! Gue-gue cuma! AAAHHH!" Chifuyu berteriak frustasi.
"Lo capek ya ngajar gue yang terlalu bodoh ini?"
"Gak! Gak Gitu! Gue..gue- gue minta maaf!" Chifuyu bersujud.
Rosa tersenyum, "Gue pamit dulu, ya." Rosa membereskan buku-bukunya lalu pamit pulang,
"Gue anterin!"
"Gak usah, Kei-chan udah ada di depan," sebelum menghilang dari balik pintu, kepala Rosa melongok, "Matsu-kun, celana Lo basah, mungkin gue tadi gak sengaja numpahin air disana!" Lalu Rosa pergi.
Chifuyu membatu, spontan dia melihat ke 'bawah' dan ternyata benar apa kata Rosa.
Dia basah. Bukan karena air seperti yang diomongin si bodoh itu, tapi 'sesuatu' yang 'lain'.
"Astaghfirullahaladzim.." Chifuyu merasa berdosa banget, karena memimpikan hal-hal tak senonoh pada cewek sepolos Rosa yang notabene adalah incarannya! "Gue besok traktir dia Boba deh..." Lalu Chifuyu berjalan lunglai ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri.
Tapi, meski begitu entah kenapa Chifuyu malah senang bermimpi tadi? Bahkan dia masih ingat jelas sampai sekarang! Kepalanya beruap di bawah guyuran shower.
Di jalan.
"Gimana belajarnya? Lo tambah goblok?" Tanya Baji.
Rosa menggeplak helm Baji, "Sebagai udah selese punya gue, punya Livia cuman 1/4 nya."
"Lah, kenapa gak semuanya?"
"Hmm, tiba-tiba Matsu-kun ketiduran. Terus sejak bangun dari tidur wajahnya merah banget! Tapi kayaknya dia gak sakit, kenapa ya?" Rosa mendongak menatap langit sore yang berwarna keorenan, dia masih berpikir kenapa kok wajahnya Chifuyu merah banget.
Baji hanya berohria, mungkin dia sudah tau apa yang dialami oleh Chifuyu?
TBC
Don't mind to vote?👇
