**********
Ruangan remang itu diisi beberapa orang. Sana menatap seorang perempuan yang duduk diikat dikursi. Juga wajahnya yang sudah memar seperti terkena tamparan.
Senyum liciknya mengembang saat melihat perempuan itu mendongak. Begitu terkejut menatapnya.
"Kau sudah bangun?"
"K-kenapa aku ada disini? Kau mau apa!!"
San tersenyum. Ia berjalan memutari perempuan itu lalu berhenti dibelakangnya. Menarik kuat rambut perempuan hingga yang punya mendongak dan menjerit kesakitan.
"Park Yeona, kau tau apa kesalahanmu?"
Yeona memejamkan matanya. Merasa tak mendapat jawaban, Sana semakin menarik rambut perempuan itu hingga Yeona menangis karena kulit kepalanya ditarik dengan kuat.
"Jawab!!" Sana membentak dengan suara lantang hingga menggema diruangan remang itu.
"Apa salahku?!!" Yeona beretiak kesal. Mengabaikan jantungnya yang berdegup kencang setelah berteriak seperti itu.
Sana terkekeh lalu melepaskan tanganya dikepala Yeona. Ia mendorong kuat kepala Yeona sampai perempuan itu menunduk.
Yeona tersentak saat Sana melempar sebuah foto kepahanya. Ia lebih terkejut lagi saat tau siapa orang difoto itu.
Seorang gadis SMA dengan kacamatanya. Nampak cantik dengan rambutnya yang sebahu. Lidah Yeona refleks menyebutkan sebuah Nama.
"M-Mina?"
Yeona mendongak menemukan wajah dingin Sana. Siapa Mina bagi Sana? Apa hubungan mereka? Apa Sana ingin balas dendam?
"Park Yeona, kau mengenalinya?"
Yeona terdiam. Terlalu takut untuk menjawab. Ia menolehkan kepalanya saat Sana mendekat dan berjongkok didepannya. Membawa pisau yang sudah berlumuran darah.
"Kau tidak mungkin tidak menali adikku kan?"
Yeona menoleh pada Sana. Ia terpekik saat mendapat goresan diwajahnya. Ia ingin menutup wajahnya, namun tanganya terikat kuat dibelakang kursi.
"Apa yang kau lakukan pada adikku?"
Yeona terdiam. Ia teringat bagaimana ia membully Mina dulu. Mendorongnya, memakinya, memukulnya, dan mempermalukan Mina didepan teman temanya yang lain. Dan yang lebih fatal, ia membuat Mina--
"Bunuh diri"
"Adikku bunuh diri karena dirimu"
Yeona memekik saat merasakan ujung pisau tajam itu menusuk lehernya. Sana menusuk lehernya. Membuat darah segar mengalir dari lehernya. Bahkan membiarkan pisau itu bertengger dilehernya.
"Kau tau apa yang Mina lakukan?"
"Dia meloncat dari gedung apartemen. Haruskah kau seperti itu?"
Sana mencabut dan menancapkannya lagi. Begitu terus. Sana melakukannya berulang ulang. Yeona menunduk. Ia hampir saja ia hilang kesadaran saat beberapa pria memembuka ikatan dan menyeretnya keluar. Mereka kini berada dibalkon. Yeona menggeleng lemah saat menatap kebawah. Mereka berada dilantai atas dan gedung yang mirip apartemen ini sangat tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster || WSN -1
Fanfiction[ Lengkap ] Dia bukan manusia. Dia Iblis berwajah malaikat. ⚠ Note ⚠ Plagiat tidak pernah diajarkan dimanapun dan sampai kapanpun tidak akan pernah. : Jika ada tanda ✅ disetiap Chapter, itu artinya Chapter itu sudah direvisi. Meski sudah END, kalian...