**********
Brak!!
Rachel mendongak. Ia menyerit saat melihat Reyhan yang datang dengan wajah marahnya.
"Ada apa--"
Rachel terdiam saat putra keduanya itu melempar sebuah map dimejanya dengan tidak sopan. Ia kembali menatap Reyhan dengan pandangan datar.
"Apa ini?"
"Seharusnya aku yang bertanya!!" ucapnya marah.
"Kenapa ayah melakukannya? Kenapa ayah dengan teganya mencelakai menantu dan cucumu sendiri?! Bahkan ayah menggunakan namaku!"
Rachel menghela nafas ia memutar kursinya. Menatap gedung gedung yang menjulang tinggi kelangit.
"Ayah tidak mau menjelaskannya?"
Rachel terkekeh. "Apa? Apa itu menjadi urusanmu?" tanyanya santai.
"Tentu saja itu urusanku! Ayah menggunakan namaku! Bukan hanya itu saja, ayah juga membuat Sejeong dan calon anaknya pergi. Sehun hyung kehilangan dua orang dihidupnya. Apa ayah tidak sama sekali memikirkan perasaannya?"
"Karena itu ayah tanya. Apa itu menjadi urusanmu?"
Reyhan terdiam. Rachel berdiri lalu berbalik menatap dalam putra kesayangannya itu.
"Bukankah kau pernah bilang pada ayah kalau Sejeong adalah cinta pertamamu. Sean sudah merebutnya bukan. Dan kau tidak ingin balas dendam?"
"Tidak! Ayah tau sendiri aku tidak suka menyimpan dendam. Bukankah aku juga pernah bilang pada ayah kalau aku sudah melepasnya!"
"Karena itu, ayah yang menyimpan dendam itu. Bagaimana bisa ayah diam saja saat kekasih putra ayah direbut?"
Reyhan menatap tak percaya. Ia menggeleng pelan lalu menunduk dalam.
"Tapi Sehun hyung juga putramu"
Rachel menggeleng. "Sean. Kau tau benar aku menamai anak itu Sean Park. Jangan menggunakan nama lain saat menyebutnya didapanku"
"Dan selamat. Dendammu sudah terbalaskan"
Reyhan terdiam saat Rachel melewatinya begitu saja.
**********
"Seodam"
Seodam menoleh. "Unnie butuh sesuatu?"
Nayeon menggeleng pelan. "Satu minggu lagi kita akan memasuki tahun baru bukan?"
Seodam menyerit lalu mengagguk. "Ya benar. Tapi kenapa?"
"Apa disini juga ada pesta? Maksudku perayaan kecil untuk penghuni disini?"
Seodam menggeleng. "Tuan tidak suka merayakan sesuatu. Kecuali merayakan ulang tahun nona Chaeryeong. Tuan memang terlihat ketus pada nona, tapi sebenarnya, beliau juga menyayangi nona Chaeryeong"
Nayeon mengagguk angguk. Dia memang bisa melihatnya. Sebenarnya Sehun sayang pada Chaeryeong. Pria itu saja yang gengsinya berlebihan hingga tidak mau mengakuinya. Aneh memang.
"Bahkan merayakan ulang tahunnya sendiri?"
Seodam menggeleng. "Tidak pernah. Sama sekali tidak pernah" ucapnya.
Nayeon menggeleng pelan. "Ternyata, hidup Sehun membosankan sekali"
Seodam terkekeh. Ia berhenti dam berdiri saat melihat Sehun dibelakang Nayeon. Nayeon langsung panik dan menatapa kebelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster || WSN -1
Fanfiction[ Lengkap ] Dia bukan manusia. Dia Iblis berwajah malaikat. ⚠ Note ⚠ Plagiat tidak pernah diajarkan dimanapun dan sampai kapanpun tidak akan pernah. : Jika ada tanda ✅ disetiap Chapter, itu artinya Chapter itu sudah direvisi. Meski sudah END, kalian...