Monster #27

271 39 9
                                    

**********

Dua minggu. Ini sudah dua minggu sejak Sehun menampar Nayeon saat itu. Sudah dua minggu pula mereka perang dingin. Sehun selalu pulang malam dan tidak tidur dikamarnya. Sementara Nayeon yang mengunci kamar setiap malam agar pria itu tidak bisa masuk.

Pintu terbuka. Muncul Seodam yang datang membawa troli makanan. Perempuan itu kembali menutup pintu. Nayeon menghela nafas. "Sudah kubilang aku belum lapar"

Seodam mendudukan dirinya disamping Nayeon. "Unnie harus makan. Bagaimana jika unnie sakit karena terus melewatkan jam makan?"

'Aku sudah sakit. Bukan tubuhku, tapi hatiku yang sakit'

Nayeon menghela nafas. Ia mengambil makanan itu lalu mulai memakannya. Melihat itu, Seodam tersenyum tipis. "Karena unnie tidak mau makan, Aurora juga tidak mau makan. Sekarang dia sangat pendiam dan tidak mau bermain lagi. Mungkin dia merindukanmu unnie"

Nayeon hanya diam. Perempuan itu menghela nafas lalu kembali menyuapkan makanan itu kemulutnya.

"Aku jadi kasihan dengannya. Kau mumbunuh anak pertamanya. Setelah itu, kau membunuh anak keduanya. Dan dia masih tidak tau"

Nayeon terbatuk batuk. Ia menepuk pelan dadanya sementara Seodam langsung menuangkan air untuknya.

"Pelan pelan unnie"

Nayeon mengambil air itu. Ia mengatur nafasnya. "Apa sakit?"

'Sakit! Sangat sakit!'

"Tidak papa"

Nayeon meletakkan piringnya. "Aku sudah kenyang. Kau pergi saja. Aku ingin sendiri"

Seodam menghela nafas dan mengagguk. Setelah pintu tertutup, Nayeon menyandarkan dirinya. Perempuan itu termenung cukup lama sampai pada akhirnya mengambil ponselnya.

"Kyung, apa kau punya waktu sebentar?"

"...."

"Benarkah? Dirumah sakit mana?"

"...."

"Baiklah aku akan segera kesana. Sudah lama juga aku tidak mengunjuninya"

Nayeon segera mengambil tasnya. Ia berjalan cepat keluar. Tanpa peduli atau minta izin Sehun, ia melewati begitu saja ruangan pria itu. Sementara didalam, Sehun menghela nafas melihat sikap acuh Nayeon dari kamera CCTV.

Nayeon terlihat menuju halaman dan menghampiri Jeno. Mereka berbicara beberapa saat lalu Jeno terlihat menghubungi seseorang. Sehun mengambil ponselnya saat benda itu bergetar.

"Tuan, nona ingin keluar"

Sehun terdiam beberapa saat. "Apa sata harus melarangnya?" suara Jeno kembali terdengar.

"Antar saja dia kemanapun dia ingin pergi"

"Baik"

Sehun memutus sambungan. Kembali menatap Nayeon yang masuk kemobil lalu mobil itu menjauh dari area mansion.

Sejun mengjela nafas. Mata pria itu melirik kesamping. Kearah foto mendiang istrinya, Kim Sejeong. Sehun menyentuh foto itu. Mengusapnya dengan lembut.

"Seberapa kali pun' dilihat, kau memang cantik, Kim Sejeong" gumamnya.

Monster || WSN -1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang