Special - Kim Sejeong, My Angel ✅

401 31 0
                                    

**********

"Oppa!!"

Suara Sejeong memecah keteganggan yang ada. Melihat sang Nona sedang berlari menuju mereka, beberapa pria besar segera menarik dan menyembunyikan pria yang nampak tak berdaya dan berlumuran darah.
Minseok yang sedikit terkejut langsung mengusap wajah dan tanganya dengan handuk yang Sana berikan. Ia juga melepas bajunya dan mengantinya. Setelah itu, Minseok keluar dari ruangannya diikuti Sana dan yang lainnya. Ia lantas tersenyum dan mendekati Sejeong yang celingak celinguk mencarinya.

Sejeong memeluk Minseok dengan erat begitupun sebaliknya.

"Oppa tadi aku pergi bersama temanku" ucap Sejeong mulai berceloteh.

"Seorang pria?"

Sejeong tersenyum malu lalu memukul pelan bahu Minseok.

"Bukan Pria tapi lelaki. Dia seumuran denganmu oppa"

Minseok tersenyum. Ia merangkul adiknya lalu membawa Sejeong untuk duduk disofa.

"Kau menyukainya?"

Sejeong tersenyum dan mengangguk. Minseok tertawa lalu mengelus pelan kepala Sejeong. Percintaan anak SMP dan sepertinya Sejeong sangat senang.

"Apa yang ia katakan?"

Sejeong menutup pipinya, masih dengan senyumannya.

"Dia mengajakku berpacaran"

"Kau menerimanya?"

Sejeong mengangguk. Membuat Minseok tersenyum gemas. Pria yang tidak pernah tersenyum itu mengacak rambut Sejeong, adik satu satunya dan kesayangannya. Minseok bahkan menyayangi Sejeong lebih dari dirinya sendiri.

Beberapa anak buah Minseok sudah biasa mendapati hal itu, tapi tentu ada beberapa orang baru yang merasa heran. Bagaimana manusia iblis itu tersenyum begitu lebarnya saat sedang bersama adiknya.

"Benarkan. Tuan memang sangat menyayangi adiknya"

"Kau benar. Tapi selama ini dia kan seperti iblis. Bagaimana bisa ia begitu hangat didepan adiknya"

"Aish..bukankah sudah kubilang, dia akan menjadi pria hangat didepan adiknya. Tapi jika bersama orang lain, dia akan kejam melebihi ibilis manapun. Dan kau tau--"

Ucapan dua pria berbadan kekar yang berdiri dibarisan paling belakang terhenti. Mereka menundung takut mendapati tatapan tajam Sana yang begitu mengintimidasi. Kenapa ia bisa mendengarnya? Padahal ia berdiri di barisan depan. Lebih tepatnya disamping Minseok.

Monster || WSN -1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang