Monster #25

248 36 4
                                    

**********

"Ayah ingin terus seperti ini?"

Pria itu memalingkan wajahnya. Enggan menjawab atau menatap sang putri.

"Ayah ingin terus menjadi pelaku palsu atas kecelakaan itu?"

Lagi lagi perempuan itu tak mendapat jawaban. Ayahnya hanya memalingkan wajahnya tanpa mau menjawab.

"Kau tidak perlu tau" ucap pria itu akhirnya.

Perempuan itu terkekeh. "Aku sudah cukup dewasa untuk tau semua ini, ayah"

Mereka terdiam beberapa lama. Ayah dan anak itu sibuk dengan pikiran mereka masing masing.

"Dendam ini akan segera terbalas"

Pria itu langsung menatap putrinya. "Tidak!" ia memegang tangan putrinya itu. "Jangan ikut campur, nak. Pria itu bukan orang sembarangan. Ayah takut, dia melukaimu nanti. Biarkan saja hukuman ini berlangsung" ucapnya mengggam tangan anaknya. Menatap dalam perempuan muda didepannya.

"Lalu aku harus tetap diam? Dengan semua kelakuan pengecut pria itu?" tanya perempuan itu sarkas.

"Ayah lupa, atas perbuatannya itu, apa yang terjadi dengan keluarga kita. Ayah lupa?"

Pria itu menghela nafas. "Mana mungkin ayah melupakannya"

Perempuan itu tersenyum. "Benar. Sama seperti ayah, aku juga tidak akan melupakannya"

**********

"...."

"Bagus. Lakukan pekerjaanmu yang lain"

Sehun melempar ponselnya. Ia kembali pada laptop berlogo apel miliknya. Sehun mengirim email pada salah satu rekannya di-Jepang. Sehun baru saja menyelundupkan senjata untuk rekannya itu.

Ponselnya kembali berdering membuat Sehun segera mengambil benda itu.

"Ada apa?"

"Hey, bung. Semua senjata dan minuman sudah sampai. Ternyata kau cepat juga untuk mengirimkan semuabarang ini"

"Ada lagi yang ingin kau katakan?"

"Oh iya. Krystal Jung menemuiku dua minggu lalu. Dia jauh jauh ke-Jepang hanya untuk menyapaku. Aneh kan?"

Sehun terdiam. Menunggu apa yang selanjutnya temannya ini katakan.

"Perempuan itu pikir aku tak tau niatnya? Itu sangat bodoh"

Sehun masih tak menjawab. "Ada lagi yang ingin kau katakan?"

"Tidak. Tapi--"

Sehun langsung mematikan sambungan dan melempar ponselnya keatas meja. Pria itu menumpu kepalanya dengan kedua tangan.

"Aku melihatnya beberapa hari yang lalu saat aku masih di Cina. Dia menyapaku secara tiba tiba. Bukankah itu aneh"

Monster || WSN -1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang