enjoy this chapter...
Tok tok tok
Christ terbangun dengan suara ketukan pintu. Sinar mentari membuatnya menyipit, Christ menemukan dirinya sendiri tidur di karpet ruang TV dengan tangan memeluk boneka anjing berwarna putih. Punggungnya pegal, ia meringis merasakannya.
"Sky?" lirih Christ dengan nada mengantuk. Tangannya meraba - raba tempat di sebelahnya.
Kosong..
"Sky?!" dengan panik Christ menegakkan dirinya memindai sekitar ruangan yang terlihat kosong. Jantungnya berdebar, segera ia melepaskan pelukan pada boneka anjing berwarna putih itu dan bergegas berjalan ke kamarnya.
Tok tok tok
Bunyi ketukan pada pintu menyadarkan Christ. Christ menatap pintu penuh harap, perlahan ia menaruh tangannya pana kenop pintu. Membukanya perlahan. Helaan nafas kecewa tak bisa ia sembunyikan. Lewis bersama dengan Felix berdiri melambaikan tangan mereka.
"Kita mau main sama Sky!" Felix berseru bersemangat di hadapan wajah Christ. Christ menghela nafasnya sedih. Lewis melihat sahabatnya dengan bingung.
"Sepi banget rumah lu," Lewis mengajak Felix untuk memasuki flat yang Christ tinggali. Lewis dapat melihat ekspresi wajah Christ. Ekspresinya terlihat sedih. Kekosongan tercetak jelas dalam kedua mata Christ
"Sky hilang," dua kata dari Christ mengundang tatapan kaget dua pemuda lainnya.
"Hah?!" bersamaan Lewis dan Felix mengeluarkan suara terkejut. Christ menggangguk lemas.
"Terus lu ngapain masih di sini?" seperti tersadar sesuatu Lewis mendorong pelan Christ.
"Maksudnya?"
"Kenapa diem doang? Kenapa ngga nyari Sky?"
Ah! Benar! Bodoh sekali Christ.
.
.
Felix merengek kepada Lewis untuk ikut mencari Sky bersama dengan Christ. Sekarang dengan berbekal foto - foto Sky yang diambil oleh Christ, ketiga pemuda itu mencari Sky di daerah yang belum terjamah oleh Christ kemarin sore.
Felix memengangi tangan Lewis erat. Kedua pemuda itu berjalan bersama Christ yang menatap tangannya yang kosong. Biasanya jika ia membawa Sky berjalan - jalan seperti ini, Sky juga akan memegang erat tangannya, berceloteh ria tanpa mempedulikan respon yang diberikan Christ. Baru sehari tidak melihat Sky disekitarnya Christ sudah merindukan anak itu.
"Christ, coba tanya orang yang di sana," Christ tersadar ketika mendengar Lewis berbicara. Christ mengangguk menuruti perkataan Lewis. Felix dan Lewis mengekor di belakang Christ.
"Permisi, apa anda pernah melihat anak ini?" Christ memperihatkan foto yang ia bawa kepada seorang pria paruh baya yang sedang duduk merokok di sebuah bangku taman. Dapat Christ lihat kernyitan pada dahi pria itu sebelum melihat ke arahnya.
"Saya ingat anak ini!" mata Christ berbinar cerah. Sercecah harapan kembali terasa oleh pemuda itu.
"Saya ingat kemarin dia menangis di sini, saya datangi eh malah makin nangis," Christ yakin itu adalah Sky. Lewis dan Felix di belakang Christ memasang wajah penasaran akan obrolan dua pria tua itu. Maksudnya satu pria tua yang satu pria dewasa.
"Kalau ngga salah dia nangisin nama Christ deh," ucap pria paruh baya itu sambil memegang pelipisnya mengingat. Christ merasa menemukan titik terang.
"Itu saya! Bapak bisa kasih tau tidak dia ada di mana?" Christ berujar bersemangat membuat Felix di belakangnya melompat girang. Meski tidak tahu apa yang terjadi Felix senang melihat orang lain senang.
"Kamu?" Pria paruh baya itu memasang wajah tak percaya menatap Christ. Christ bingung namun mengangguk.
"Christ itu kamu?" pria paruh baya itu bertanya lagi membuat Christ gemas sendiri. Christ mengeluarkan ID card miliknya. Tertera nama lengkapnya di sana. Christ memperlihatkannya kepada pria paruh baya itu.
Pria paruh baya tersebut mematikan rokoknya dan mengambil kartu yang Christ serahkan kepadanya. Wajah tak percaya tercetak jelas begitu pria paruh baya itu selesai membacanya.
"Tapi saat itu, dia pingsan dan seseorang mengaku bernama Christ sudah membawanya," senyum Christ luntur. Lewis dan Felix di belakangnya menatap khawatir.
Sial.. sial.. sial.. Sky dalam bahaya!
Karena chapter ini sedikit boring aku bakal double up hari ini ;)
Nanti malem lagi ya...
Anw, thank you for reading
Please kindly give me some feedback to support my samoyed <3
Ilysm ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
My Samoyed | Chanmin
FanfictionChrist, seorang pekerja kantoran yang hidup biasa - biasa saja terpaksa membawa pulang seekor Samoyed yang mengikutinya. Namun, mengapa yang ia dapat seorang pemuda?