Sky and Felix conversation
(( Terjadi saat Christ menitipkan Sky kepada Lewis)) <chapter 10>
Lewis menatap kedua pemuda di hadapannya dengan pasrah. Sky dan Felix sudah menjadi dekat dalam hitungan menit. Seperti saat ini mereka tengah berbaring di salah satu karpet rumahnya berceloteh ria bersama. Lewis menghela nafas lelah, niatnya beromantis ria dengan Felix harus hancur hari ini.
"Felix," Lewis berjalan mendekat ke arah pemuda kucing miliknya, mengusap rambut Felix pelan. Felix menduselkan kepalanya dan sedikit mendengkur mendapatkan perlakuan seperti itu.
"Main dahulu dengan Sky ya, sayang. Aku ke dapur dahulu," Felix mengangguk menuruti ucapan Lewis. Lewis tersenyum kemudian mengecup kening Lewis sebentar sebelum bangkit dan berbalik menuju dapur. Sky yang juga berada di sana menatap dua pemuda lain dengan mata penuh takjub.
"Sky!" Felix menjentikkan jari di mata Sky ketika Lewis menghilang di balik tembok. Sky dengan mulut setengah terbuka melihat ke arah Felix membuat pemuda kucing itu memiringkan kepalanya.
"Apa yang Lewis lakukan kepadamu?" Sky masih menatap takjub Felix. Felix tersipu malu, pipinya memerah. Kemudian jari - jari tangan Sky menari - nari di kening Felix.
"Apa rasanya enak?" pertanyaan Sky terdengar ambigu namun Felix mengangguk. Kemudian Felix mendekatkan bibirnya ke telinga Sky.
"Kamu tauga kenapa Lewis bisa lakukan itu kepadaku?" Felix berbisik, Sky menggeleng. Pipi Felix merona sebelum ia membisikan kalimat lain.
"Karena aku pacar Lewis!" Felix terkikik sendiri setelah mengatakan hal itu tak melihat ekspresi Sky yang semakin bingung.
"Apa itu pacar?" senyum Felix berhenti sekarang dua pemuda itu memasang wajah berpikir.
"Aku juga tidak tahu sih, tapi kata Lewis aku bisa tinggal lamaaaaa sekali dengannya," Felix melebarkan lengannya megatakan kata terakhir pada kalimat yang ia ucapkan.
"Sungguh?! Kamu bisa tinggal lamaa sekali dengan Lewis?!" Sky memperbaiki posisinya lalu duduk bersemangat. Felix mengangguk.
"Bagaimana caranya? Sky juga ingin tinggal dengan Christ lamaaaa sekali, tidak ingin berpisah," Sky mencebik lucu mengatakan kata terakhirnya.
"Kamu harus jadi pacar Christ! Tapi tidak mudah tahu," Felix mengeluarkan telunjuknya 'memperingati' Sky.
"Mengapa tidak mudah?"
"Kalian harus saling mencintai, kata Lewis itu hal yang sulit!" Felix berbicara seperti ia sendiri mengerti apa yang ia ucapkan. Sedangkan Sky hanya mengangguk - angguk menatap takjub Felix.
"Apa itu cinta?" wajah Felix menunduk, ia tidak tahu jawabannya! Otak kecilnya mengingat - ingat lagi apa yang pernah Lewis katakan padanya.
"Kalau kamu cinta seseorang, hati kamu bakal sakit lihat orang itu, seperti dug dug dug dug," Felix memukul dadanya sendiri. Sky mengangguk dari matanya terlihat bahwa anak itu sedang mencatat apa yang dikatakan teman barunya itu dalam otaknya.
"Terus kamu ngga mau jauh - jauh dari dia, rasanya sedihhh sekali kalau dia pergi," Felix mencebik di akhir kalimat. Sky mengangguk - angguk.
"Sky sudah merasakan semua! Apa itu artinya Sky mencintai Christ?" Felix tersenyum kemudian mengangguk menjawab pertanyaan Sky. Puas dengan jawaban yang diberikan Felix , Sky bertepuk tangan.
"Artinya Sky bisa tinggal lamaaaaa sekali dengan Christ?!" Felix menggeleng sedih membuat senyum Sky tergantikan dengan cebikan kesal.
"Mengapa?" Sky melecutkan lengannya pelan tanda kesal. Felix memegang kedua pundak Sky.
"Christ harus mencintai kamu juga, apa Christ mencintai kamu?" muka Felix terbilang serius membuat Sky termenung.
Benar, apa Christ juga mencintainya?
.
.
Meanwhile,
Lewis yang mengintip Felix dan Sky yang sedang mengobrol, "Anjing sama kucing ini ngomongin apa? Serius amat,"
Hari ini tambahan obrolan Felix dan Sky!!! Dua gemoy inii ngomongin apasi serius banget?
Btw, Bang Chan sebentar lagi ultah juga nii, kira - kira ChristSky harus ngapain di special Bang Chan's Birthday yaa. Any Idea?
And lastly thank you for reading My Samoyed. Please kindly give me some feedback <3
KAMU SEDANG MEMBACA
My Samoyed | Chanmin
FanfictionChrist, seorang pekerja kantoran yang hidup biasa - biasa saja terpaksa membawa pulang seekor Samoyed yang mengikutinya. Namun, mengapa yang ia dapat seorang pemuda?