enjoy this chapter...
...
Christ menatap objek di depannya dengan pandangan tak percaya. Seorang pemuda duduk menatapnya dengan kemeja putih kebesaran menutupi tubuh pemuda itu.
"Kamu siapa?" yang diajak bicara menunjuk dirinya sendiri.
"Sky," suaranya lembut dan lucu. Namun itu belum menjawab rasa kaget Christ.
"Kamu?! Sejak kapan kamu manusia?!" Christ menyentak 'Sky' yang sedang memainkan bulu di karpet tempatnya duduk.
Sky tersentak dan melepaskan bulu - bulu yang sedang dipegangnya. Matanya berkaca - kaca, bibir bawahnya dimajukan. Christ gelagapan sendiri.
"Sky nakal?" Sky menunjuk dirinya sendiri. Air matanya mulai merembes, tangannya meremas bulu - buku karpet.
"Eh tidak? Mengapa kamu.." Christ menggunakan telunjuknya menunjuk Sky dengan gerakan ke atas dan ke bawah. Namun Sky tidak mengerti melainkan pemuda atau anjing itu menangis lebih keras.
"Eh! Kenapa nangis?!" tangis Sky yang mengeras membuat Christ cukup terkejut.
"Ah! Nevermind, jangan menangis sudah.. sudah.." tangan Christ jatuh di atas rambut yang entah mengapa berwarna blonde dibanding putih.
"Hey!" Christ mengeluarkan suara terkejut. Tangannya ditarik kecang oleh Sky, kemudian Sky memeluk erat Christ sambil menangis. Berat badannya ia jatuhkan pada dada Christ.
Christ yang terlalu terkejut tidak bisa berkata apa - apa. Tangannya diam di udara merespon pelukan Sky. Terlebih tubuh Sky hanya ditutupi kemeja putih longgar miliknya. Sky tidak memakai apapun selain itu. Christ meneguk ludanya kasar.
"Sky minta maaf," dengan masih terisak Sky merengek kepada Christ. Jari - jari lentiknya ia gerakan membentuk pola abstrak di punggung bebas Christ. Ingat Christ tidak memakai atasan?
"Hey geli, geli," Christ mendelik kegelian. Sky tidak berhenti, dengan masih memeluk Christ jarinya bermain di belakang.
"Hey Sky, lepas!" Sky tersentak lalu melepaskan pelukannya. Ia menatap Christ dengan pandangan takut - takut, jarinya memilin satu dengan yang lain. Posisinya masih dekat dengan Christ membuat pemuda 24 tahun itu memerah.
"Kamu tahu kenapa kamu bisa seperti ini?" Christ bertanya. Sky tidak menjawab namun pandangannya fokus pada jari Christ yang menunjuk dirinya.
Hap
Christ membelalakan matanya terkejut. Sky menjilat jarinya. Sky! Menjilat jarinya!
Pemuda atau anjing itu terlihat senang melakukannya. Christ mengerutkan alisnya merasa jijik.
"Hei! Hentikan itu kotor!" Christ menjauhkan wajah Sky dari jarinya. Ia diam - diam mengelap jarinya yang sedikit basah pada kemeja yang dipakai Sky.
"Tangan tuan manis, Sky suka," jawaban Sky membuat Christ memperdekat jarak antara kedua alisnya.
"Tunggu kau panggil aku apa?" Sky melihat Christ dengan tatapan polosnya.
"Tuan!" Sky menjawab dengan bersemangat.
"Christ, panggil aku Christ," Christ menjulurkan telapak tangan bermaksud berjabat tangan dengan Sky dalam wujud baru ini.
Eh?
Sky menempelkan wajahnya kepada telapak tangan Christ. Menduselkannya sedikit. Meminta 'tuan'nya itu memanjakannya.
"Baiklah, kau terlihat imut," Christ menggerakan tangannya mengusap rambut bagian samping Sky. Sky memejamkan matanya menikmati usapan tersebut.
"Christ! Aku suka Christ!" Christ terkekeh melihat keimutan yang diberikan Sky. Namun senyumnya itu meluntur ketika Sky kembali menjilat telapak tangannya.
Baiklah, ia tidak boleh lupa bahwa Sky ini pada dasarnya anjing.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Samoyed | Chanmin
FanficChrist, seorang pekerja kantoran yang hidup biasa - biasa saja terpaksa membawa pulang seekor Samoyed yang mengikutinya. Namun, mengapa yang ia dapat seorang pemuda?