19

883 145 3
                                    

enjoy this chapter...

Terhitung sebulan sejak Sky menghilang. Hidup Christ menjadi berantakan. Pemuda itu tak henti - henti memfokuskan perhatiannya kepada pencarian Sky yang sekarang seperti tidak pernah hidup di dunia ini. Sky benar - benar menghilang tanpa jejak. Pekerjaan Christ di kantor berantakan, waktu tidur dan makan Christ juga ikut berantakan. Ternyata begitu besar dampak kehadiran Sky dalam hidupnya.

Tiap hari Christ jalani dengan kesepian, tanpa seseorang yang memeluknya saat tidur, tanpa seseorang yang bergantungan di pungunggnya  saat ia memasak, tidak ada rengekan minta dimandikan, tidak ada panggilan sayang saat ia pulang dari kantor. Hidupnya kembali ke titik awal, kosong dan sepi. Christ selalu ingin menangis tiap malam, kasur sebelahnya kosong hanya terdapat boneka anjing berwarna putih yang menempatinya.

Jangan salah, Christ sudah mencari Sky dengan keras. Namun, sebagai manusia Christ membutuhkan istirahat juga. Setiap malam Christ merebahkan diri untuk mengambil nafas sebelum esok hari ia kembali mencari Sky'nya lagi. Berbagai bantuan sudah Christ minta kepada teman - temannya. Lewis dan Felix ikut membantu mencari Sky. Rhino membantu pekerjaan Christ yang sedikit terbengkalai karena masalah ini. Dan Sam, Christ meminta bantuan Sam untuk membuat poster orang hilang yang sekarang sudah disebarkan. Sam juga membantu dalam pencarian Sky.

Akhirnya hari ini, titik terang sudah mulai terlihat. Sam menghubungi dirinya berkata ada seseorang yang ingin bertemu. Christ dengan gugup bersiap diri untuk pergi ke alamat yang dikatakan oleh Sam.

Tempat pilihan Sam merupakan cafe yang terlihat cukup sepi dan private Christ mulai membayang - bayang seberapa penting orang yang akan menemuinya sehingga cafe yang dipilih pemuda yang berprofesi sebagai polisi itu cukup private.

"Christ! Di sini," sesaat setelah Christ memasuki cafe tersebut, dirinya dipanggil oleh suara yang cukup familiar. Di pojok ruangan, Christ melihat Sam mengangkat tangan meyapanya. Sam terlihat memakai baju santai dan di sebelahnya terdapat seorang pemuda lain yang sedang menunduk. Christ mengangkat tangan sekedar membalas sapaan sebelum menghampiri dua pemuda itu.

"Sam," sebelum duduk Christ mengangguk menyapa mantan juniornya saat dahulu bersekolah. Sam tersenyum dan mengangguk sebelum merangkul pinggang pemuda lain di sebelahnya. Christ mengernyit melihat pemuda di sebelah Sam, terlihat muda dan manis. Tidak seperti bayangannya.

"Kenalin Christ, ini Ivan. Pacar gue dan," Sam memberhentikan kalimatnya kemudian melihat ke arah pemuda yang dikenalkan sebagai Ivan tadi.

"Teman remaja Sky,"

.

.

Christ memajukan punggungnya memasang telinganya. Pemuda yang dikenalkan sebagai pacar Sam terlihat bergerak gelisah. Ivan, tidak berani menatap langsung mata Christ. Berkali - kali minuman dingin yang disajikan diteguk oleh Ivan. Namun belum ada satu informasi pun yang terucap dari bibirnya.

"Ivan, kamu udah bilang mau bercerita kan?" Sam memegang tangan Ivan seperti meyakinkan pemuda itu untuk bercerita. Kaki Christ bergerak tak sabaran melihat Ivan yang mengatur nafasnya sendiri.

"Aku mau bercerita soal Sky," Christ sudah menduga, ia mengangguk - angguk kemudian memberikan kode kepada Ivan untuk melanjutkan ucapannya,

"Aku mengenal Sky sudah hampir 5 tahun yang lalu, tepatnya saat aku berumur 16 tahun. Saat itu kedua orang tuaku meninggal dan aku harus mencari kerja. Tidak ada perusahaan yang menerima anak lulusan SMP tapi ada satu yayasan yang menerima. Yayasan TujuhBelas." Christ ingin tertawa mendengar nama yayasan yang terdengar aneh itu.

"Nama yayasannya memang aneh, begitu juga dalamnya," Ivan mendongak sebelum melanjutkan kata - katanya.

"Yayasan itu sebuah tempat melakukan penelitian terhadap manusia. Mereka lebih memfokuskan penelitian penggabungan DNA hewan dengan DNA manusia. Mungkin kalian lebih mengenalnya dengan Hybrid," mulut Sam dan Christ sama - sama terbuka. Terkejut dengan apa yang diceritakan pemuda lebih muda ini.

"Jadi, Sky adalah?" Christ tidak bisa melanjutkan ucapannya. Ivan mengangguk sedih, kemudian menggigit bibir menahan sesuatu yang akan keluar dari kedua matanya.

"Ya, Sky adalah salah satu korban yayasan."

Thank you for reading My Samoyed..
Please kindly give some feedback for support My Samoyed <3

Ilysm <3

My Samoyed | ChanminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang