enjoy this chapter...
Pesan yang diterima Christ dari Sam pagi tadi membuat Christ sekarang berdiri di salah satu gedung tua di pinggir kota.
Rumah Sakit
Dua kata tersebut terpajang besar di atas atap bangunan ini, namun sudah berkarat dan terlihat rapuh. Christ mengernyit, apa yang diinginkan Sam di rumah sakit tua ini?! Bahkan Christ harus naik bus selama 3 jam untuk sampai ke rumah sakit ini. Ingat Christ juga habis operasi?
Dengan ragu Christ mulai menampakkan kakinya di dalam bangunan. Oh.. di dalamnya tak seburuk yang ia kira, hanya saja terlihat sepi dan sedikit mencekam. Hanya ada sedikit orang yang ia lihat. Dua orang berpakaian suster yang duduk di meja resepsionis dan tiga orang pasien yang duduk di ujung - ujung ruangan.
Oh! juga, ada Sam. Mantan juniornya itu berpakaian lengkap baju tugasnya, berdiri menyender pada dinding dengan telepon genggam di tangannya.
"Sam!" Christ berseru menghampiri pria itu. Sam terlihat tersenyum menatap mantan seniornya yang lebih pendek itu.
"Christ apa kabar? Maaf ngga menjenguk, bagaimana keadaan lu?" Sam menyimpan telepon genggam dalam saku celananya. Christ mengangguk.
"Ngga apa - apa, baik - baik saja kok sekarang. Tapi, kenapa ya ngga ada yang tahu bahwa lu sama Ivan bareng gue hari itu. Padahal lu yang nolong gue kan?" Christ menyuarakan kebingungannya selama ini. Sam hanya tersenyum tidak menjawab.
"Sebelum gue kasih tau itu, Ada yang ingin ketemu sama lu, Christ," Sam yang lebih tinggi itu semakin melebarkan senyumnya dan merangkul pria yang lebih tua 3 tahun daripadanya.
"Ikut yuk."
.
.
Beberapa ruangan dilewati oleh Christ dan juga Sam. Saat ini mereka ada di lantai 3, Sam masih merangkul Christ sambil sesekali bertanya tentang kesehatan pria itu.
Berhentilah mereka di ruangan 0310. Sam melepas rangkulannya membuat Christ mengangkat alis seperti bertanya, 'ini tempatnya?' Seperti mengerti, Sam mengangguk. Menggunakan tangannya, Sam mengkode Christ untuk membuka pintu tersebut. Christ menurutinya saja.
Sebuah ruang rawat kecil dengan kasur terisi seorang pemuda tertangkap dalam pengelihatannya. Rahang Christ jatuh mengenali siapa pemuda yang mengisi kasur tersebut. Christ menatap Sam yang berdiri di belakangnya dengan tatapan tak percaya. Namun, Sam mengangkat alisnya sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Samoyed | Chanmin
Hayran KurguChrist, seorang pekerja kantoran yang hidup biasa - biasa saja terpaksa membawa pulang seekor Samoyed yang mengikutinya. Namun, mengapa yang ia dapat seorang pemuda?