Wattpad Original
Ada 14 bab gratis lagi

Prolog

24.9K 1K 62
                                    

Kyle William Vendros

Nesya menatap pemuda tampan yang berdiri menjulang di hadapannya. Mata birunya bagaikan laut yang teduh. Paras rupawan dengan senyum membius perasaan.

"Kak, aku merasa kita tidak cocok."

"Tidak cocok di mananya?" Kyle bertanya balik. Menatap Nesya masih dengan senyum terkulum.

"Maksudku, kamu anak seorang Vendros dan aku hanya--"

"Nesya, aku tidak butuh harta kekayaanmu. Karena apa yang aku miliki sekarang, sudah cukup untuk kita berdua."

"Tetap saja, Kaaak!"

Kyle meraih bahu Nesya dan menatap mata gadis itu. Ia tahu, apa yang ada di hati dan pikiran Nesya, dan ia tidak akan membiarkan gadis itu hidup dengan segala pemikiran yang aneh dan pada akhirnya menjauhkan mereka.

"Yang aku inginkan adalah kamu, jadi dirimu sendiri. Tidak ingin kamu berubah apa pun demi aku. Jangan pikirkan omongan orang, kalau kamu adalah seorang Cinderella bagi Kyle Vendros. Asal kamu tahu, mamaku juga seorang Cinderella bagi papaku. Lihat bukan? Mereka bahkan masih saling mencintai sampai sekarang. Kalau mereka bisa, kita juga."

Nesya menghela napas panjang. "Benarkah? Aku boleh berharap?"

Kyle merengkuh Nesya dalam pelukan dan mengecup kepalanya.

"Kamu sudah kuizinkan masuk ke hatiku dari belasan tahun silam. Kenapa masih ragu ragu untuk mengetuk dan tinggal?"

***

Audrey Jean Vendros

Mengedarkan pandangan ke sekeliling laounge yang ramai, mata Audrey tertuju pada meja paling ujung di mana ada seorang wanita sedang duduk bersama dua orang lainnya. Wanita itu sangat anggun dan sedang menatap laki-laki berkacamata di sebelahnya.

"Jadi, yang aku lakukan adalah menggagalkan perjodohanmu, dan kamu akan mengembalikan barang milikku?"

"Iya, semudah itu."

"Berarti, aku bisa menggunakan segala cara?"

"Terserah padamu, aku mengikuti."

Audrey tertawa lirih. "Wow, Tuan CEO yang terhormat. Lihai dalam berbisnis tapi gemetar menghadapi perjodohan. Apakah ini kencan buta yang diatur mamamu?"

Laki laki berkacamata mengangguk. "Lebih tepatnya, pamanku."

"Kencan buta ke berapa ini?"

"Mungkin ke sepuluh."

"Wow, ckckck. Baiklah, aku akan mengakhiri penderitaanmu. Melakukan hal yang sama seperti mamaku dulu."

"Mamamu kenapa?"

"Menggagalkan pertunangan papaku. Oke, kita ke sana dan memulai pertunjukan. Ingat janjimu!"

Mengibaskan rambut ke belakang, membuka dua kancing teratas dan mengabaikan desisan tidak setuju laki-laki di sebelahnya, Audrey melangkah gemulai diikuti si laki-laki, menuju meja wanita yang telah menunggu mereka. Pertunjukan dimulai, ia adalah aktris malam ini.

Menggebrak meja perlahan, Audrey mengedipkan sebelah mata.

"Ladies, kalian ada urusan apa dengan pacarku?"


Temptations Of VendrosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang