19. TLA || Mark curiga (2)

12 6 0
                                    

"Kalian ngomongin apa? Kenapa bunda minta Ethan buat jaga-jaga. Mereka yang bunda maksud siapa?" tanya Mark begitu saja yang sudah berdiri di belakang ibu dan adiknya.

Ibunya dan Ethan menengok kebelakang. Mereka terkejut karena Mark tiba-tiba ada di sana.

"Kok abang ada di sini? Katanya masih 5 soal lagi. Cepet amat sih," tanya Ethan pada Mark.

"Jangan alihin pembicaraan Than. Kalian nyembunyiin sesuatu dari gue? Bunda nyembunyiin apa dari Mark? Apa Mark ngak berhak tau?" tanya Mark serius pada ibunya.

Ibunya binggung harus mengatakan apa. Dia tidak tau harus menjawab apa atas pertanyaan sang anak. Apakah dia akan mematahkan hati anak pertamanya? Dia tidak akan tega melakukan itu.

"Bukan gitu sayang. Bunda ngak nyembunyiin sesuatu kok dari kamu. Bunda cuman mau kalian jaga diri. Mereka yang bunda maksud itu musuh-musuh kita dulu. Siapa tau mereka mulai muncul lagi. Bunda ngak mau kalian terluka," jelas ibunya sambil menghampiri Mark.

"Kenapa Mark ngerasa ngak yakin? Setau Mark, kita aman-aman aja selama ini. Ngak ada lagi tuh WAR. Kenapa mereka tiba-tiba muncul. Mark masih ngak yakin sama penjelasan bunda. Mark ngerasa kalian berdua ngerahasiain sesuatu dari Mark. Apa kalian ngak mau cerita sama Mark? Apa alasan kalian nyembunyiin sesuatu itu dari Mark?" tanya Mark pada ibu dan adiknya.

"Abang, bukan gitu bang," ucap Ethan pelan.

"Mark ngerasa kalau kalian emang bener-bener sembunyiin sesuatu. Mark cuman berharap kalian mau ngasih tau semuanya sebelum Mark tau sendiri," ucap Mark lalu meninggalkan ibunya dan juga adiknya.

Ethan menghembuskan napasnya kasar melihat kepergian Mark yang terlihat begitu kesal. Dia binggung, apakah harus dia memberitahu semuanya pada kakaknya? Tapi jika iya, apa yang akan di lakukan kakaknya kedepannya.

"Bunda bingung. Apa harus bunda ngasih tau ke kakak kanu apa nanti aja? Bunda ngak tega juga kalau ngasih tau sekarang. Tapi kalau nanti semuanya malah kacau," jelas ibunya frustasi.

"Kita tunggu keputusan ayah bund. Ayah yang bakal mutusin nanti," ucap Ethan pada ibunya lalu meninggalkan ibunya untuk menyusul kakaknya. Dia takut jika kakaknya melakukan hal yang aneh-aneh.

***
"Heh bambang, lu ngapa ada di sini?" tanya Tara terkejut saat dia baru saja turun dari lantai dua. Dia kaget saat melihat Mark sudah duduk di sana.

Mark memakan kacang yang ada di dalam toples yang ada di hadapannya dengan tenang. Pikirannya memikirkan tentang ucapan ibunya dan adiknya tadi. Apa yang mereka sembunyikan dan tidak dia ketahui? Hati Mark merasa tidak tenang soal ini.

"Heh Markonah. Lo kenapa? Ngapain ada di sini njir," tanya Tara lagi sambil mendorong bahu Mark pelan.

Pikiran Mark buyar atas dorongan bahu yang Tara berikan.

"Apa?" tanya Mark binggung sambil mengerjap-ngerjapkan matanya polos.

"Lo ngapain ada di sini jam 10 begini? Gue mau nutup toko gue. Balik sana," usir Tara pada Mark.

Mark mendengus kesal. Niatnya kemari untuk menenangkan pikirannya malah diusir oleh pemilik toko.

"Gue kesini mau ademin pikiran gue sambil hirup wewangian kembang melati," ucapnya asal pada Tara.

Tara mendudukan dirinya di hadapan Mark. Dia menelisik penampilan Mark dari atas sampai akhir. Tidak ada yang aneh. Hanya saja raut wajah Mark terlihat penuh akan beban pikiran.

"Lo... lo banyak pikiran?" tanya Tara memastikan.

"Gue ngerasa emak gue nyembunyiin sesuatu dari gue. Adik gue juga gitu. Hal yang disembunyiin itu gue rasa ada hubungannya sama gue," jelas Mark pelan.

To Láthos Átomo [Spin-off QOTD](END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang