12 🍂 Keep calm

119 34 2
                                    

Sebelumnya Yeri pernah bilang mau traktir Hyunsuk, itung - itung ucapan makasih kan? Hari ini keduanya sudah janjian, Hyunsuk baru sampai di salah satu restoran yang sudah Yeri tentukan sebelumnya.

Ternyata perempuan itu sudah menunggu disana, padahal ini pun Hyunsuk sudah datang lebih awal dari jam janjian. Ia langsung menghampiri Yeri dan menyapanya.

"Gimana Papa lo? Udah gak papa?"

Yeri mengangguk, "Kan karna lo juga gue bisa nganter Papa ke rumah sakit tepat waktu"

Hyunsuk hanya tersenyum. Keduanya mulai makan setelah pesanan datang sembari sedikit berbincang. Agak canggung sebenarnya.

"Ohiya, Papa nanyain lo dia pengen bilang makasih secara langsung"

"Kapan - kapan gue main deh"

Yeri mengangguk dan tersenyum. Tanpa Hyunsuk sadari, perempuan itu sering melirik - lirik ke arahnya. Tak dapat Yeri pungkiri, bahwa Hyunsuk yang baik dan tampan ini berhasil memikatnya.

Ponsel Hyunsuk berdering, untuk yang kedua kalinya sebuah telfon menyela mereka berdua. Hyunsuk mengangkatnya, sudah pernah dikatakan sebelumnya bahwa hanya ada dua kontak di ponselnya. Sudah jelas siapa yang menelfonnya.

"Lagi dimana? Sibuk gak?"

"Diluar, kenapa?"

"Oh, engga, cuma tadinya mau min--"

"Aaak..." Hyunsuk menoleh mendengar Yeri sedikit memekik, perempuan itu tak sengaja menumpahkan minum nya.

"Eh, bentar - bentar gue panggil karyawannya" Hyunsuk buru - buru berdiri berniat memanggil seseorang untuk membantu membersihkannya, karna akan sulit bila hanya menggunakan tisu saja.

Yeri tak bermaksud kepo, namun ponsel Hyunsuk yang ditinggalkan di meja dengan keadaan menyala membuatnya sedikit penasaran, "Ryu? Cewe..."

"Halo? Suk? HYUNSUK!?"

Mendengar penelfon memanggil hingga berteriak membuat Yeri langsung mengedarkan pandangannya mencari Hyunsuk. "Hyunsuuuk..."

Tak lama Hyunsuk kembali, dengan seorang pria yang datang untuk membersihkan meja dan lantainya.

"Tangan lo di lap dulu, nanti lengket" Hyunsuk memberikan beberapa tisu kepada Yeri.

"Iya, itu telfon lo masih nyala"

"Eh iya astaga, gue lupa"

Hyunsuk buru - buru mengambil ponselnya dan menempelkan benda pipih itu di telinganya, "Halo?"

"Lo ninggalin hp nya yah tadi!?"

"Hehe, sorry. Tadi lo mau ngomong apa?"

"Enggak jadi deh..."

"Loh? Kenapa gak jadi?" Hyunsuk mengeryit bingung, bahkan suara Ryujin barusan sedikit lebih pelan tak seperti biasanya.

"Lo lagi sibuk kayaknya, gue tadi denger suara orang manggil lo, cewe pula..."

Hyunsuk tersenyum, "Ya emang kenapa? Gak masalah kan. Tinggal lanjutin aja tadi lo mau ngomong apa?"

"Gak jadi lah takut ganggu, dah ya gue tutup. Itu cewe lo jangan di cuekin anjir"

"Ryu--" Belum sempat Hyunsuk berbicara, sambungan telfonnya sudah terputus. Hyunsuk sedikit terkekeh lalu menyimpan kembali ponselnya.

"Kayanya kita pulang aja kali ya?" Ucap Yeri ragu.

"Eh, terserah sih, emang kenapa?"

"Pacar lo udah nyariin kan tuh"

Hyunsuk tersenyum dan menggeleng, "Gak papa biarin, emang dasar dia orangnya kangenan"

I'll Never Love Again - [ Hyunsuk × Ryujin ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang