14 🍂 Date

139 36 6
                                    

Ryujin tercekat, tidak tahu bagaimana harus menjawab pertanyaan Hyunsuk. Pertanyaan nya terlalu blak - blakan, jawaban nya hanya iya atau tidak. Sedangkan Ryujin juga bingung sendiri.

"A--apasih? Kok nanya nya begitu?"

"Kenapa? Ada yang salah dari pertanyaan gue?"

Ryujin jadi semakin bingung, ia harus mencari alasan untuk menghindar atau mengubah topik pembicaraan. "Btw, Yeri ke--"

"Jangan ngalihin topik sayaang"

Ryujin tersenyum canggung, kalau begini ia sudah tidak bisa menghindar lagi. Sedangkan Hyunsuk masih sabar menunggu jawaban perempuan itu.

"Ryujin, enggak kan? Lo gak ada perasaan apa - apa ke gue kan?"

Entah mengapa Ryujin sedikit kesal mendengarnya, cara bicara Hyunsuk seperti memintanya untuk tidak usah suka pada lelaki itu.

"Kalo iya gimana!? Kenapa emang kalo gue suka sama lo!?"

Pada akhirnya Ryujin mengiyakannya, biarlah ia yang mengakui duluan.

"Iya, gue tau kok lo siapa, gue siapa, kalo bisa juga gue gak mau kaya gini! Tapi siapa yang bisa ngendaliin perasaan!?"

Terkadang perasaan datang tanpa diharapkan. Seperti yang terjadi pada Ryujin, gadis itu tidak mau menaruh hati pada Hyunsuk, ia tau bagaimana ini nantinya berakhir mengingat siapa Hyunsuk yang sebenarnya. Namun ia sendiri tidak bisa mengontrol hatinya.

Ryujin berdecak, "Ck, udahlah gausah mikirin perasaan gue, lo fokus aja sama tugas lo! Kurang 3 lagi kan tuh"

"Lo pulang aja, gue lagi gak mood" Lanjutnya.

Hyunsuk buru - buru menarik Ryujin ketika perempuan itu sudah berdiri dan berbalik berniat masuk ke dalam rumah. "Lo gak mau dengerin gue ngomong dulu?" Tanya nya, Ryujin hanya diam tak menjawab. Jangankan menjawab, menatapnya saja tidak.

Hyunsuk tersenyum, membawa perempuan itu ke dalam dekapannya dan mengecup puncak kepala sang gadis berkali - kali. "Dengerin gue dulu sii"

"Apaa?"

"Gimana kalo gue juga bilang gue sayang sama lo? Banget malahan"

Ryujin mendongak menatap Hyunsuk, "Gak percaya"

"Serius cantiiik"

"Boong, gak mungkin lah. Lo aja bukan manusia"

"Gue masih punya perasaan"

Ryujin terdiam, memikirkan kembali perkataan Hyunsuk. "Yaudah" Jawab nya asal. Ia menenggelamkan wajahnya pada dada Hyunsuk, tak mau laki - laki itu melihat wajahnya yang mungkin sudah memerah.

"Kok yaudah?" Tanya Hyunsuk sembari terkekeh gemas. Ia memeluk erat perempuan itu, tangannya mengusap lembut surai hitam milik sang gadis. "Sejak kapan lo suka sama gue hmm? Emang luar biasa banget yah pesona gue?" Tanya nya berbisik tepat di telinga Ryujin.

"Pede banget, biasa aja padahal" Jawab Ryujin membuat Hyunsuk langsung tertawa.

"Ryu, kok diluar, temen nya disuruh masuk" Mendengar suara Mama nya, Ryujin buru - buru mendorong Hyunsuk. Tak lama setelah itu, Mama nya muncul memanggil keduanya, "Ngobrol nya di dalem aja"

Ryujin hanya mengangguk. Mama nya kembali masuk, sedangkan Ryujin menghembuskan nafasnya lega. Untung dia langsung mendorong Hyunsuk tadi.

"Mau keluar aja gak?" Ajak Ryujin, daripada tidak melakukan apa - apa di rumah.

"Ceritanya ngedate nih?" Ucap Hyunsuk. Ryujin hanya tersenyum lebar hingga menunjukan susunan giginya.

Setelah berpamitan pada orang rumah, Ryujin serta Hyunsuk langsung melesat menyusuri jalanan menggunakan motor milik Hyunsuk.

I'll Never Love Again - [ Hyunsuk × Ryujin ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang