7 🍂 Terror

136 36 5
                                    

Tak terasa besok adalah waktu yang di tunggu - tunggu. Ryujin sudah sangat ingin kembali hidup dengan tenang seperti sebelumnya. Setiap hari di kejar - kejar sosok sangat tidak menyenangkan tau, benar - benar membuatnya lelah dan stress.

Namun diikuti oleh mereka masih lebih baik daripada di teror langsung seperti sekarang ini. Ryujin merasa selalu diawasi oleh seseorang, bahkan tak jarang ia mendapat kertas dengan pesan - pesan seperti yang pernah ia dapatkan sebelumnya.

Ryujin membasuh wajahnya dengan air berkali - kali agar sedikit lebih segar. Ia menatap wajahnya sendiri di cermin toilet. "Sabar... tinggal tunggu besok..."

Kriiieet!

Tubuhnya langsung menegang mendengar suara itu. Tak berani menoleh, Ryujin hanya mengecek melalui pantulan di cermin. Matanya membelalak melihat kuku - kuku hitam panjang muncul dari salah satu bilik dan mencakar pintu membuat suara yang sangat menganggu di telinga.

"WAAAAA!!" Ryujin berlari keluar sembari berteriak ketakutan bahkan hingga menarik perhatian beberapa mahasiswa di sekitar, "Gila emang! Kamera mana kamera, mau nyerah aja gue" Di pikir ini acara paranormal kali, yang tinggal lambaikan tangan ke kamera bila sudah tidak sanggup.

"Lo ngapain dah nyari - nyari kamera?"

"Lo! Lo kan Suk, yang gangguin gue!?" Saking frustasi nya Ryujin langsung menuduh Hyunsuk yang baru saja menghampirinya itu.

"Siapa yang gangguin lo? Gue gak ngapa - ngapain perasaan... "

"Taulah capek!" Ryujin melengos pergi, baru beberapa langkah ia kembali lagi dan menarik Hyunsuk, "Lo juga ikut, takut guee"

Hyunsuk hanya mengikuti Ryujin meski tak paham, nampaknya ada sesuatu yang terjadi pada perempuan itu. Tapi Ryujin menolak memberitahunya, ia malah memarahi Hyunsuk dan menyuruhnya untuk jangan bertanya. Yang penting lelaki itu tetap ada di sisinya saja.

Tak

Krieeett

Ryujin menoleh lalu berdecak dan menghentakan kakinya dengan kesal, "Denger kan lo?" Tanya nya pada Hyunsuk.

"Kalo mau ganggu, gangguin aja Hyunsuk! Jangan gue, gue gak tau apa - apa sumpah!" Seru Ryujin pada siapapun yang menganggunya itu.

Hyunsuk celingukan sibuk mencari orang atau apapun itu, tapi ia tak menemukan siapa - siapa disana. "Hussst, udah gausah di ladenin" Hyunsuk membalikan badan Ryujin agar kembali menghadap depan.

"Gue seharian di gituin! Kasian jantung gue kaget - kaget mulu! Kalo jantung gue ngambek trus tiba - tiba berhenti gimana coba!?" Kata Ryujin yang langsung membuat Hyunsuk tertawa, namun di detik berikutnya Ryujin langsung menabok nya dengan kesal, "Gausah ketawa! Gue serius!"

"Lagian omongan lo kaya lagi ngelawak"

"Pen nangis..." Lirih Ryujin membuat Hyunsuk sedikit panik takut perempuan itu benar - benar menangis, "Tapi nanti muka gue jadi jelek"

Lagi - lagi Hyunsuk dibuat terbahak mendengar celetukan dari gadis itu. "Yaudah jangan nangis dooong" Hyunsuk merengkuh sang gadis dan menepuk - nepuk lembut bahunya.

Ryujin diam dan menyandarkan kepalanya pada dada Hyunsuk sejenak, sebelum akhirnya mendorong lelaki itu, "Ah gara - gara kalung lo sih!"

Ryujin melengos dan melanjutkan langkahnya yang tadi terhenti, "Ayo! Lo juga ikut!" Teriaknya memanggil Hyunsuk yang masih diam di tempat. Hyunsuk tertawa dan segera menyusul perempuan yang masih belum jauh darinya itu.

🍂

"Kena lagii!" Hyunsuk menjitak kepala Ryujin setelah sebelumnya mereka berdua melakukan suit. Mereka sedang di dalam bus untuk pulang ke rumah, karna rumah mereka dari kampus itu searah jadi mereka berada di bus yang sama.

I'll Never Love Again - [ Hyunsuk × Ryujin ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang