4. Dunia Baru

4K 503 22
                                    


Hai yo! Selamat membaca!
Jangan lupa tandai apabila ada typo⚠️
Thank you guys😚
Happy reading🌻

______××______


"Non, bangun non. Jangan tiduran di sofa gini nanti badannya bisa pegel-pegel." Ucap seseorang membangunkan Aneska. Membangunkan?

Aneska samar-samar mendengar suara orang di dekatnya. Aneska juga merasakan tepukan-tepukan kecil pada lengannya. Kebingumgan Aneska terjawab kala sistem bernama Zero itu berbicara.

[Ting! Maaf tuan, kita sudah sampai tujuan. Tubuh anda berhasil sempurna di transfer. Silahkan bangun dan silahkan menjalankan hidup baru anda tuan. Hwaiting!] Penjelasan sistem diakhiri suara antusias menyemangati Aneska.

Aneska perlahan-lahan membuka kedua bola matanya. Menyesuaikan dirinya dengan cahaya yang lumayan menyilaukan bagi matanya yang baru saja terbuka. Setelah dirasa nyawanya terkumpul sempurna, Aneska bisa melihat ibu paruh baya yang masih setia di sampingnya. Awalnya Aneska sedikit kaget, pasalnya wajah ibu tersebut sangat mirip dengan Bi Emy di dunianya dahulu.

"Non, pindah kamar ya. Nanti biar nggak sakut badannya." Ucap orang tersebut halus.

"Bi Emy? Bi Emy juga ada disini?" Tanya Aneska heran. Wajah dan suara bahkan perilaku Bi Emy seperti plagiatan. Mirip sekali.

"Iya ini Bi Emy. Lho, non Aneska gimana sih? Bi Emy kan udah kerja dirumah ini sejak tuan masih muda. Non, jangan ngadi-ngadi ya. Udah sekarang non Aneska pindah kamar ntar kalau udah saatnya makan malam biar Bi Emy panggil"

"Emm, iya deh Bi. Kayaknya tadi Aneska belum penuh ngumpulin nyawanya. Aneska naik ke atas ya bi." Pamit Aneska.

Aneska saat ini tengah duduk di meja belajar yang ada diruangannya. Kamarnya cukup bagus, ralat sangat bagus. Aneska benar-benar terlahir jadi Holang Kayahh, walaupun di kehidupan sebelumnya tak kalah kaya sih. Berkat bantuan sistem, Aneska secara alami juga bisa dengan cepat menghafal ruangan dan orang-orang di sekitarnya.

"Oh iya, kalau di novel fantasi lain kan bakalan ada acara balas dendam pemilik tubuh. Lha terus? Ini aku juga harus balas dendam apa gimana? Aduh, aku kan cinta damai. Bakal susah nih kayaknya." Tanya Aneska entah pada siapa.

[Ting! Tuan tenang saja. Tuan tidak perlu melakukan aksi balas dendam pemilik tubuh dikarenakan tubuh ini adalah tubuh tuan sendiri yang ada di dimensi ini.] Ucap sistem yang tiba-tiba saja muncul.

"Loh, bentar. Maksudnya, raga ini asli milik aku juga gitu? Jiwa aku nggak ngambil raga orang lain kaya di novel fantasi yang aku baca?" Tanya Aneska penasaran. Bego juga sih, di ujung ruangannya kan ada cermin besar lalu mengapa tidak langsung verkaca saja untuk memastikan. Mohon maklum, otaknya masih ngelag.

[Iya, tuan. Ini raga tuan di dimensi ini. Sebelum tuan ditransfer tubuh tuan sudah koma bertahun-tahun. Tuan baru sadar sekitar seminggu yang lalu dan sementara yang mengisi raga ini adalah jiplakan jiwa tuan. Raga tuan di dimensi ini sebelum-sebelumnya kosong, menunggu tuan ditransmigrasikan ke dunia ini untuk mengambil alih.] Jelas sistem.

"Oh gitu ya. Okelah walaupun nggak masuk akal tapi iyain aja. Kayaknya asik bisa bebas dari deadline yang sungguh menyebalkan itu. Hahahahaa saatnya hidup tenang yuhuuu" ucap Aneska antusias sembari memutar kursi yang sedang ia tempati.

CTRL+FTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang