13. Tak lagi sama

2.4K 440 62
                                    

Hi! Oreo disini😭

Double up??😳

Okay, harap tandai apabila menemukan typo⚠️
Tekyu and happy reading guys!🌻

_____##_____

[Ting! Dugaan tuan memang benar. Putrisari Almathea, perempuan yang menumpahkan jus ke seragam Rajendra adalah pemeran utama novel keDip.] Potong sistem dengan cepat seolah tau apa yang akan ditanyakan Aneska.

'Kok, bisa gini sih? Bukannya harusnya si Putrisari yang nolongin? Kenapa dia malah jadi pelaku yang numpahin jus nya? Eh tapi, kalau dia emang si tokoh utama, woilah masa cantikan aku daripada dia' Tanya Aneska bingung disusul pekikan histeris menyadari jika dirinya lebih cantik daripada tokoh utama.

[Kita sudah pernah membahas hal ini tuan. Btw, anda memang lebih cantik, bahkan lebih dari segalanya...tuan kan orang yang akan mengubah alur jadi sudah sepantasnya tuan lebih unggul dari para tokoh di novel ini. Jangan lupakan ini semua karena tuan ditemani sistem hebat seperti saya.] Ucap sistem kesal diakhiri kalimat...sombong? Ck, bisa aja si sistem.

'Masa? Kok aku lupa. Jelasin lagi yuk, maklumin lah kebanyakan ketemu cogan, kepalaku kebanyakan memori cogan wehehe.' Ucap Aneska menyangkal.

[Ck, jadi novel KeDip karangan anda ini, tidak akan lagi berjalan sesuai alurnya. Kedatangan anda kemari itu untuk mencari kebahagiaan otomatis alurnya berubah tuan.] Jelas sistem apa adanya.

'Oh, eh tapi aku heran sama Rajendra. Bukannya di novel aku tulisnya Rajendra itu punya mysophobia akut? Kenapa tadi di cafetaria cuma diem aja?' Tanya Aneska penasaran. Apa, sejauh ini alurnya berubah?

[Menjawab tuan, Rajendra masih mempunyai mysophobia, namun tak separah yang anda tulis. Berjalannya waktu, mysophobianya juga bisa diatasi. Rajendra juga merupakan pasien ibu anda tuan. Ini bisa memudahkan anda dekat dengan Rajendra.] Jawab sistem.

'Oh, jadi dia udah mulai bisa kontrol phobianya gitu? Btw, ogah banget deketan sama manusia datar kaya dia. Tapi, Rajendra cogan, duh gimana dong.' Ucap Aneska.

[Iya tuan, Rajendra sudah bisa mengontrol phobianya walaupun kadangkala bisa saja ia lepas kendali.] Jawab sistem.

'Okay deh, terjawab sudah. Yaudahlah ya, sekarang cus pulang ke rumah.'

Jam berganti, sehabis makan malam sendirian. Iya, Aneska makan malam sendirian, kedua orangtuanya pergi ke acara nikahan teman sang Ayah. Awalnya, Aneska diajak pergi, namun jiwa mageran Aneska yang tiba-tiba saja kambuh jadi Aneska menolaknya.

Saat ini, Aneska sedang duduk di meja belajarnya. Bukan, Aneska bukannya belajar, ia hanya menghabiskan malam minggunya untuk menghalu bersama tokoh dua dimensi. Malam minggu, jomblo seperti Aneska memangnya mau ngapain? Cosplay jadi gembel di taman yang hampir 90% isinya orang lagi pada pacaran? Dih, ogah.

"Arghhh..bosen. Nyesel nggak ikut ayah sama bunda. Ngapain ya enaknya?" Ucap Aneska frustasi. Ia bosan.

"Lho, si Jeki kan jomblo juga. Ngajakin dia jalan ajalah ya, biar ada yang nemenin kan nggak keliatan ngenes banget." Monolog Aneska tak lupa matanya berbinar bahagia.

Aneska dengan cepat mengambil ponselnya. Ponsel dengan logo buah naga sepruh itu dengan cepat Aneska nyalakan. Tangannya lihat membuka roomchat nya dengan sang sepupu, siapa lagi kalau bukan si Jeki.

CTRL+FTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang